- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
economics, education, educational systems, government, newseconomics, education, educational systems, government, news - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
13
lowongankerja.asia
,
Jakarta
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi di Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi (Kemendikti saintek), Khairul Munadi menyebut bahwa pihak pemerintahan sangat memperhatikan berbagai keluhan terkait dengan biaya pengembangan yang semakin meningkat pada lembaga pendidikan.
IPI
) di berbagai institusi pendidikan tinggi negara, seperti Universitas Indonesia dan Universitas Diponegoro atau Undip.
IPI yang dikenal pula sebagai ‘صندVMLINUX
uang pangkal
Untuk mahasiswa baru program Sarjana melalui proses seleksi independen 2025 di Undip, biaya pendaftaran telah ditentukan antara Rp 10 juta sampai dengan maksimal Rp 250 juta. Di sisi lain, Universitas Indonesia secara resmi mengumumkan bahwa biaya pendaftaran termurah adalah sebesar Rp 10 juta, sedangkan yang tertinggi dikenakan senilai Rp 120 juta.
Khairul mengatakan bahwa penentuan uang pangkal itu telah mempertimbangkan pendapat dari Kementerian. Menurutnya, Kementerian melakukan evaluasi dengan melihat aspek-aspek seperti kesesuaian, seimbangan, serta adil dalam penerapannya.
“Mempertimbangkan juga kondisi keuangan mahasiswa beserta penyokong biaya pendidikannya,” jelasnya.
Tempo
Pada hari Rabu, tanggal 14 Mei 2025.
Menurut Khairul saat ini, beberapa institusi pendidikan tinggi negeri sedang menghadapi tekanan keuangan yang membuat mereka berusaha mencari dana di luar APBN atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Ia tak dapat menyembunyikan bahwa tekanan finansial tersebut merupakan konsekuensi dari upaya peningkatan efisiensi dalam pengelolaan anggaran.
Meskipun begitu, Khairul menyatakan bahwa alasan itu seharusnya tak dimanfaatkan sebagai dasar agar perguruan tinggi menambah beban kepada para mahasiswa. Dia menjelaskan, “Pandangan dari mahasiswa serta orangtua mereka adalah petunjuk signifikan yang harus diperhatikan dalam penyusunan kebijakan pendidikan tinggi.”
Di samping itu, Khairul menyebutkan bahwa sejumlah prodi memiliki keperluan dana yang cukup besar terlebih pada bidang khusus seperti fakultas kedokteran. Dia menambahkan pula dalam hal ini, pembayaran uang masuk yang tinggi tersebut sering kali dimanfaatkan sebagai bentuk subsidi salin antar program studi lainnya.
“Sebagian uang yang berasal dari jalur mandiri akan digunakan untuk meningkatkan sarana dan mutu pendidikan bagi mahasiswa di jalur reguler serta program afirmasi,” jelasnya. Khairul mengatakan bahwa hal ini juga bisa membantu dalam pencegahan terjadinya segregasi sosial.
Sekarang ini, beberapa mahasiswa Universitas Indonesia yang berada di bawah naungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Kedokteran telah menunjukkan ketidaksetujuannya dengan kebijakan penerimaan biaya awal pendidikan yang mencapai jumlah fantastis yaitu sampai ratusan juta rupiah. Mereka menyuarakan keluhan melalui akun Instagram @kastratfkui dan merasa khawatir bahwa besaran dana tersebut akan meningkatkan beban finansial para siswa.
IPI dalam beberapa prodi mencapai lebih dari enam kali lipat dari tarif UKT tertinggi. Akan tetapi, tak terdapat informasi resmi apa pun sebelum pernyataan ini (SK) tentang kebutuhan untuk menerapkan kembali IPI,
Seperti yang tertera dalam unggahan itu pada hari Jumat, 9 Mei 2025.
Di samping itu, dalam dokumen yang dibuat oleh Bagian Studi dan Tindakan Strategis Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), para mahasiswa menuntut agar pihak rektorat mencabut keputusan tentang biaya pendaftaran tersebut.
Saran untuk mencabut implementasi IPI di rute PPKN, proses seleksi berdasarkan prestasi, serta SIMAK UI reguler tahun 2025/2026.