- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
controversies, news, political debates, politics, sportscontroversies, news, political debates, politics, sports - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
18
lowongankerja.asia
Kepala Bagian Pelatihan dan Perfora dari PBVSI, Loudry Mespaitella, pada akhirnya membuka suaranya mengenai kontroversi seputar Megawati Hangestri Pertiwi yang mengekspresikan kemarahannya di media sosial selama penyelenggaraan Proliga 2025.
Namun, Loudry mengklaim bahwa dia berbicara tidak sebagai perwakilan dari PBVSI, tetapi sebagai figura terkemuka dalam dunia volley nasional dengan pengalaman panjang di bidang olahraga tersebut.
Laudry, yang terkenal sebagai pemain pengatur handal Indonesia pada tahun 1990 sampai awal 2000an, menganggap bahwa fluktuasi emosi layaknya apa yang dirasakan Megawati adalah sebuah aspek dalam karier seorang atlit.
Menurut dia, beban pada saat laga, apalagi ketika mencapai fase semifinal atau lebih jauh lagi, dapat berdampak besar pada keadaan psikis serta tindakan seorang atlet.
Kejadian itu dimulai ketika Megawati, yang sering dipanggil dengan julukan “Megatron”, terlihat sangat kesal dalam sebuah siaran langsung di platform media sosial TikTok.
Di dalam video itu, Megawati tampak geram sambil menyuarakan ketidaksenangannya pada pengguna media sosial yang menjelek-jelekan penampilannya.
Banyak pengguna media sosial mengkritisi kinerja Megawati yang mereka anggap masih kurang optimal ketika memperjuangkan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia dalam babak semifinal Proliga 2025.
belum termasuk juga unggahan Megawati bersama pemain tengah dari Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia, Rika Dwi Latri yang berjudul “Playing Soap”, pernah menyala-nyalkannya kejuaraan Proliga 2025.
Caption itu dikirim oleh Megawati untuk menyaksikan pertandingan antara Popsivo Polwan dan Pertamina Enduro dalam babak semifinal Proliga 2025 di Seri Solo.
Megatron dikabarkan merendahkan Pertamina Enduro dengan sengaja menyerah untuk membantu Popsivo Polwan melaju ke babak final.
Sesudah menjadi viral,-caption tersebut kemudian dihapus. Namun, warganet telah berhasil mengakses caption yang diposting Megawati sebelum akhirnya terhapus.
Kemarahan serta ketidakpuasan Megawati kini masih jadi topik hangat dalam komunitas voli Indonesia sampai saat ini.
Itu menimbulkan respons dari Loudry Maspaitella.
“PBVSI enggan memberikan komentar tentang hal tersebut, jika pendapat saya ini bukan mewakili PBVSI, seperti yang telah disebut-sebut di media sosial,” demikian kutipan dari YouTube Sportase Official pada hari Senin, 12 Mei 2025.
“Satu sisi dipenuhi oleh puji-pujian sedangkan sisi lainnya dihiasi dengan kritik pedas,” tambah lelaki yang lahir di Surabaya pada tanggal 17 September 1969.
Sebagai peserta, ia mampu menyongsong kedua tantangan tersebut dengan kepala dingin dan dewasa.
Laundry tidak dapat memberikan alasannya terhadap pernyataan Megawati.
Meskipun demikian, mantan pemain voli dari Petrokimia Gresik ini juga tidak setuju dengan serangan netizen terhadap Megatron.
Selain itu, situasi dari pemain asal Jember, Jawa Timur ini sedang tidak ideal akibat cideranya saat membela Daejeon JungKwanJang Red Sparks di partai puncak Liga Voli Korea musim 2024/2025.
Sering kali banyak pihak yang mengkritik Mega atau bahkan serangan kepada orang lain, namun setiap individu meresponsnya dengan cara mereka sendiri. Mungkin saja saat itu Mega sedang lelah atau mood-nya kurang baik sehingga perkataan kasar tersebut memicu amarahnya.
“Tetapi pada dasarnya setelah memiliki media sosial, harus siap menerima pujian dan juga kritik,” terangnya.
Saran untuk Megawati
Laundry sebagai senior tidak meninggalkan Megawati untuk menghadapi masalahnya sendiri.
Dia menyokong Megawati saat kinerjanya sedang merosot.
Sebagai seseorang yang pernah menjadi atlet, Loudry sangat menyadari betul berapa banyak waktu yang diperlukan Megawati agar dapat menemukan kembali performanya yang paling baik.
Kita perlu bijaksana saat menilai Mega ya. Maknanya begini, dia memang sudah di bawah standar, meski berlatih pun, kemungkinan untuk meningkatkannya masih rendah.
“Walaupun ia mempunyai jatah waktu pelatihan selama 2-3 minggu, kondisinya masih belum sepenuhnya dipulihkan seperti saat berada di Korea,” tegas eks pemain tim nasional bola voli pria Indonesia tersebut.
Terlepas dari itu, harapannya Megatron bisa kembali ke performa terbaik.
Selain itu, PBVSI telah menyatakan niatnya untuk mengirim tim nasional sepak bola voli putri Indonesia ke berbagai turnamen internasional, termasuk AVC Nations Cup 2025 dan SEA V League 2025.
Artikel ini sudah dipublikasikan di Tribunnews.com denganjudul
Tanggapan Legenda Voli Indonesia tentang Kontroversi Megawati di Media Sosial: Harus Siap Didengungkan dan Ditakutkan Juga