- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
crime, crimes, criminal justice, news, police and law enforcementcrime, crimes, criminal justice, news, police and law enforcement - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
10
Laporan yang disampaikan oleh wartawan dari Wartakotalive.com, Ramadhan L Qodzi
lowongankerja.asia, KEMBANGAN
– Tim kepolisian dari Polda Metro Jaya melaksanakan operasi bernama Operasi Berantas Jaya 2025 di area CNI, Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat pada hari Selasa tanggal 13 Mei 2025.
Sebanyak 22 individu yang dicurigai sebagai preman berseragam ormas berhasil diamankan oleh pihak berwajib.
Operasi penangkapan berlangsung dari petang sampai larut malam dengan melibatkan ribuan personil gabungan.
Berdasarkan pengamatan Warta Kota di tempat kejadian pada pukul 22.40 WIB, para tersangka ditransportkan keluar dari Gedung Walikota Jakarta Barat sambil memakai tangan yang dikaitkan dengan kawat tie serta borgol. Selain itu, mereka juga nampak menggunakan topeng.
Setelah diperbolehkan keluar, para tersangka dipersilakan untuk jongkok di area halaman kantor sebelum kemudian ditanya oleh Kepala Bagian Operasi Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Tri Bayu Nugroho secara langsung.
Pada saat pemeriksaan, diketahui bahwa beberapa di antara para tersangka merupakan anggota dari organisasi kemasyarakatan Forum Betawi Rempung (FBR) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya.
“Jika FBR menunjukkan tangannya, maka GRIB pun ikut menunjukkan tangannya,” kata Bayu kepada para peserta.
Di samping itu, juga ditemukan partisipasi dari anggota karang taruna yang ikut menerapkan pengenaan biaya pada pedagang kaki lima (PKL) dalam area tersebut.
Bayu bersama dengan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, turut memperlihatkan beberapa barang bukti seperti sebuah agenda berwarna merah serta tiket parkir ilegal yang dipakai untuk mengumpulkan dana tambahan dari para sopir kendaraan.
“Dari awalnya dilakukan pengawasan, lalu diikuti dengan investigasi, ditemukan adanya 22 individu yang terlibat dalam tindakan perampokkan,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi.
Bagi para pelakunya, menurut Ade Ary, sering kali dilakukan pemerasan atau pungutan liar (pungli) terhadap beberapa pegawai kantor dan juga pedagang kaki lima di lokasi tersebut.
Bukti yang diamankan meliputi tiket hingga buku tempat mencatat hasil pengumpulan pun telah disita.
“Beberapa tiket palsu telah dicetak oleh mereka, dan berikut adalah catatan pendapatan yang berhasil dikumpulkan,” jelasnya.
Sejumlah penjual keliling mengatakan bahwa mereka diharuskan membayar sebesar satu juta rupiah sebagai biaya awal, disertai dengan permintaan tambahan sekitar tiga puluh sampai lima puluh juta rupiah setiap bulannya.
Itu tergantung pada ukuran tempat berjualan, lalu para pedagang diharuskan membayar biaya kebersihan dan listrik setiap hari selain uang saku bulanan mereka.
“Maka warga di area ini dan para pedagang kaki lima benar-benar merisaukan tentang adanya pungli tersebut. Oleh karena itu, kita perlu menanganinya dengan cepat,” katanya.
Selanjutnya, Ade Ary mengharapkan masyarakat untuk tidak khawatir jika terganggu oleh tindakan perampokan atau pemerasan.
“Jangan khawatir jika menghadapi perilaku perampokan atau pengganggun, hubungi 110,” ungkap mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan tersebut.
Operasi Bersihkan Kejayaan dilaksanakan oleh Polda Metro Jaya yang melibatkan kesemua 734 anggota gabungan dari tiga entiti iaitu Polri, TNI, dan Satpol PP.
Acara ini dimaksudkan untuk menghentikan tindakan perampokanserta akan dilangsungkan dalam kurun waktu 15 hari mulai tanggal 9 sampai dengan 23 Mei 2025. (m31)