Polisi Turun Tangan: Gempur Tikus Pengganggu Wisata di Gianyar, Bali

lowongankerja.asia, Bali –

Petugas kepolisian telah dipanggil untuk menumpas tikus yang menjadi ancaman bagi industri wisata di Kabupaten Gianyar, Bali.

Melihat serangan hama tikus yang terjadi di Gianyar tidak hanya mengacaukan kegiatan pertanian para petani di area persawahan.

Bahkan industri wisata ikut terpengaruh akibat serangan tikus yang tak bisa dikontrol.

Akhirnya Kabupaten Gianyar di Bali dinyatakan sebagai status KLB atau Keadaan Luar Biasa dikarenakan serangan Tikus.

Hal ini adalah sebuah isu penting yang mendapat perhatian dari pihak berwenang setempat.

Karena tikus telah mengganggu kegiatan pertanian di sawah dan membahayakan industri pariwisata.

Menurut laporan yang disampaikan oleh Bupati Gianyar I Made Mahayastra, terdapat keluhan mengenai serangan hama Tikus di sejumlah area subak.

Malahan, pihak berwenang menurunkan kepolisian untuk membasmi para Tikus itu.

Kapolres Gianyar, AKBP Umar, menyatakan dirinya siap menghadapi ancaman tikus.

“Kami bersedia membantu dalam pencegahan hama tikus,” ujarnya, Senin (13/5/2025).

Menurut laporan yang dikeluarkan oleh Dinas Pertanian Gianyar, hewan pengerat tersebut pertamanya teridentifikasi di wilayah Subak Patas. Kemudian, penyebarannya merambah ke area sekitarnya,

Untuk menghadapi situasi tersebut, pada hari Selasa tanggal 13 Mei 2025 telah diadakan pertemuan bersama Pemerintah Kabupaten Gianyar dengan TNI, Polri, serta para kepala OPD.

Bupati Gianyar meminta dukungan dari pemerintahan dan berbagai lapisan masyarakat untuk menuntaskan permasalahan tersebut.

“Mengeksplorasi tindakan-tindakan apa yang perlu kami lakukan untuk menuntaskan ini dengan cepat,” katanya.

Sebab Kehadiran Banyak Tikus di Gianyar

Profesor I Wayan Supartha dari Universitas Udayana menyebut bahwa alasan di balik peningkatan jumlah Tikus adalah kemampuan berbiak mereka yang sangat baik.

Seekor tikus dapat melahirkan hingga ratusan anak dalam satu tahun, dengan umur yang lama dan kemampuan menyesuaikan diri yang baik.

Lain faktornya adalah penurunan jumlah musuh alaminya seperti ular dan burung hantu, ditambah dengan tersedianya sumber makanan secara kontinu.

“Stok makanan berlimpah untuk tikus disebabkan oleh pola tanaman bergantian di setiap subak, atau siklus irigasi yang tidak sejalan dan penanaman padi yang tidak serempak,” jelasnya.

Artikel ini sudah dipublikasikan diصند
Tribunnews.com

BACA
BERITA POPULER