- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
breaking news, incident, news, news media, tragediesbreaking news, incident, news, news media, tragedies - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
7
Laporan wartawan dari lowongankerja.asia oleh Eko Hebron
lowongankerja.asia, LUBUKLINGGAU —
Rizka Nurjannah (28 tahun) merupakan salah satu dari tujuh orang yang meninggal ketika sebuah kapal wisata karam di perairan pesisir Malabero Bengkulu.
Warga Lubuklinggau, Sumatera Selatan ini meninggal tenggelam saat kapal yang mereka tumpangi untuk berwisata dihantam ombak besar, Minggu (11/5/2025) kemarin.
Rizka Nurjanah diketahui berasal dari Muara Rupit, Muratara, tetapi sekarang menetap di Kota Lubuklinggau dan bekerja sebagai fisioterapis di Rumah Sakit Ar Bunda Lubuklinggau.
Ferry yang mewakili Humas RS Ar Bunda Lubuklinggau mengkonfirmasi bahwa Rizka Nurjanah adalah seorang karyawan di rumah sakit tersebut.
“Iya betul, (pekerja rumah sakit) itu, informasi yang kita terima adalah (orang meninggal karena kapal karam),” ujar Feri ketika dihubungi lowongankerja.asia pada hari Senin, tanggal 12 Mei 2025.
Feri menyatakan bahwa korban tengah berlibur, tetapi dia belum memiliki informasi yang jelas tentang seluruh urutan peristiwa tersebut.
“Pergi berlibur, mengingat hari ini adalah tanggal merah, mungkin akan menuju Bengkulu,” katanya.
Seperti dilaporkan sebelumnya dari Tribunnews, sebuah kapal wisata yang membawa penumpang dari Pulau Tikus menuju daratan Bengkulu karam pada hari Minggu, tanggal 11 Mei 2025, sekira pukul 16:28 WIB.
Kejadian itu terjadi di lautan dekat pesisir Malabro karena kondisi cuaca yang buruk ditambah dengan angin kuat dan ombak besar.
Kapal pun menderita kerusakan pada sistem mesin usai terkena ombak besar di dekat gerbang masuk rute kapal nelayan Malabro.
Sehingga total 87 orang yang berhasil diselamatkan, 7 penumpang meninggal dunia, serta 10 lainnya dinyatakan hilang.
Sampai saat ini, 10 penumpang yang menjadi korban tenggelamnya kapal wisata di Pulau Tikus Bengkulu masih dilacak oleh tim SAR Basarnas Bengkulu.
Pernyataan itu mengacu pada data sementara yang telah diperoleh oleh Basarnas Bengkulu hingga Minggu (11/5/2025) jam 10 malam WIB.
Berdasarkan informasi sementara yang terhimpun kapal tersebut mengangkut sebanyak 104 penumpang yang terdiri 98 wisatawan pulau tikus, 1 nahkoda dan 5 ABK.
Berdasarkan informasi awal dari Basarnas Bengkulu, jumlah penumpang kapal yang berhasil diselamatkan mencapai 87 orang.
“Sementara untuk korban yang dinyatakan meninggal dunia sampai dengan saat ini 7 orang, dan korban yang masih dalam pencarian 10 orang,” ungkap Humas Basarnas Bengkulu Mega Maysilva, Minggu (11/5/2025).
Tetapi ketika ditanya tentang data dari 10 individu yang masih dicari, Mega mengaku bahwa datanya belum berhasil dikumpulkan oleh timnya.
Basarnas tetap menanti apabila ada keluarga korban yang menginformasikan adanya anggota keluarga mereka yang yakin bahwa kerabatnya menjadi salah satu penumpang kapal tersebut.
“Bila ada warga yang merasa hilang dapat segera melaporkan kepada kita. Kami tetap menantikan apabila ada informasi terkini,” ujar Mega.
Baca berita lainnya di
Google News
Daftar dan lihat kabar-kabar seru lainnya di kanal ini.
WhatsApp lowongankerja.asia