- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
cancer, health, health advice, illness, medical conditions and diseasescancer, health, health advice, illness, medical conditions and diseases - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
12
lowongankerja.asia
– Kanker ovarium merupakan tipe kanker yang mengenai indung telur, yaitu bagian vital dari sistem reproduksi wanita.
Beberapa penyebab dari kanker ovarium meliputi predisposisi genetik, bertambahnya umur, adanya riwayat dalam keluarga, serta pola hidup yang kurang baik contohnya adalah kebiasaan merokok atau konsumsi makanan dengan kadar kolesterol tinggi.
Penyakit itu harus diwaspadai karena biasanya muncul tanpa gejala yang dapat dideteksi.
Kanker ovarium juga menyebabkan gejala yang tidak jelas dan serupa dengan masalah sistem pencernaan.
Sebaliknya, tipe kanker tertentu ini memiliki ancaman tambahan karena berpotensi menjalar ke lever, paru-paru, ataupun area tubuh lainnya.
Kehadiran kanker ovarium bisa diketahui lewat sejumlah gejala yang dialami pada bagian perut.
Berikut daftarnya.
1. Perut kembung
Kembung di perut umumnya dipicu oleh konsumsi makanan dan minuman berkarbonat, contohnya adalah sayuran seperti kubis dan brokoli, serta minuman bersoda.
Akan tetapi, perut buncit juga dapat menandakan kondisi medis lain seperti kanker ovarium.
Dilansir dari
WebMD,
Penyebab perut buncit akibat kanker ovarium ialah adanya kelebihan cairan di rongga perut yang dikenal sebagai asitis.
Itu terjadi akibat berbagai faktor, yaitu:
Kanker menyebar ke peritoneum:
Apabila kanker ovarium telah merambah ke peritoneum, yaitu lapisan membran pada dinding dalam perut serta organ-organ di dalamnya, kondisi tersebut bisa menyebabkan iritasi.
Perihal itu membuat peritoneum memproduksi cairan dalam jumlah yang melebihi normalnya.
Kanker menyebar ke hati:
Kanker ovarium bisa berpengaruh pada hati atau pembuluh darah utama menuju hati.
Apabila hal ini terjadi, tekanan darah pada pembuluh vena porta yang melewati liver bisa naik.
Ketika tekanan dalam vena meningkat, hal itu bisa mengakibatkan penumpukan cairan di rongga perut.
Penyumbatan sistem limfatik:
Apabila kanker ovarium memblokir sistem limpatik, maka cairan tidak akan bergerak secara normal dan bisa menimbun di rongga perut.
Sistem limpatik merupakan komponen dari sistem pertahanan tubuh yang bertugas memindahkan cairan limfe kembali ke dalam sirkulasi peredaran darah.
2. Sakit atau kejang pada pinggul serta perut
Kanker ovarium membuat wanita merasa tak nyaman lantaran kondisi tersebut dapat mengakibatkan rasa sakit atau kram pada area panggul maupun perut.
Merujuk laman
Pusat Kanker UT Health Texas Hope
, kondisi itu disebabkan oleh pertumbuhan kanker pada area panggul.
Oleh karena itu, beberapa wanita mungkin meremehkan rasa sakit atau kram di bagian perut dan pinggul yang disebabkan oleh kanker ovarium sebagai hal yang tak berarti.
Oleh karena itu, rasa tidak nyaman tersebut hampir menyerupai gejala saat menstruasi atau datang bulan.
3. Merasa cepat kenyang
Kanker ovarium juga menyebabkan gejala lain seperti merasa kenyang dengan cepat ketika sedang makan.
Dilansir dari
Very Well Health
Gejala tersebut umumnya dirasakan oleh wanita dengan kanker ovarium di tahap dini.
Beberapa di antara mereka merasakan kekenyangan lebih awal dibandingkan biasanya ketika menikmati porsi makanan yang cukup.
Salah satunya adalah sering mengalami penurunan berat badan.
4. Sembelit
Wanita yang menderita kanker ovarium juga akan menunjukkan gejala lain seperti konstipasi atau susah buang air besar.
Sembelit merujuk pada penurunan frekuensi BAB, feses menjadi keras, kering, atau susah dikeluarkan.
Merujuk
WebMD,
Sembelit dapat terjadi akibat pertumbuhan sel kanker yang membesar sehingga menutupi saluran usus dan mengacaukan proses pencernaan.
Hampir 60 persen pasien kanker ovarium mengalami gejala sembelit.
Gejalanya bisa timbul ketika kanker ovarium masih dalam tahap dini maupun sudah mencapai tingkat yang lebih parah.
5. Perubahan menstruasi
Perdarahan atau bercak di luar jadwal haid setelah menopause bisa menjadi tanda kanker ovarium, meskipun kejadian ini cukup langka.
Dilansir dari
Healthline,
Keputihan abnormal turut menjadi indikasi seseorang menderita kanker ovarium.
Berikut hasil penelitian yang telah dirilis sebelumnya:
NEJM Journal Watch
Pada tahun 2022, 13% wanita dengan diagnosis kanker ovarium melaporkan adanya pendarahan vaginal.
Selain itu,
The American Cancer Society
juga mengindikasikan bahwa variasi dalam siklus menstruasi bisa menjadi tanda dari kanker ovarium.
Perubahan bisa melibatkannya tidak mendapatkan menstruasi atau justru mengalamai pendarahan yang lebih banyak daripada kebiasaannya.