- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
disasters, fire, local news, natural disasters, newsdisasters, fire, local news, natural disasters, news - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
8
WONOSOBO, lowongankerja.asia
– Terbakarnya gudang ayam yang dimiliki oleh Susono di RT 04/02, Dusun Pertandon, Desa Tanjunganom, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo, terjadi pada Kamis (8/5/2025) dini hari.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 02:45 WIB ini merenggut seluruh kandang ayam bersama dengan 5.000 ekor burungnya, menyebabkan kerugian material diperkirakan mencapai Rp 50 juta.
Kepala BPBD Kabupaten Wonosobo, Dudi Wardoyo, mengungkapkan bahwa penyebab kebakaran kemungkinan besar disulut oleh kompor pemanas yang difungsikan untuk memanaskan buritan ayam usia hanya lima hari.
” Api cepat berkembang setelah menghanguskan kotak makanan yang dibuat dari plastik serta lantai kandang yang terbuat dari jerami,” jelas Dudi pada pernyataannya kemarin, Kamis.
Berdasarkan laporan dari petugas kandang, kebakaran hanya terdeteksi ketika para penjaga sudah menyelesaikan rondaan mereka dan mulai istirahat.
Ketika bangkit dari tidur, api telah menjadi lebih besar.
Warga sekitar segera melaporkan kejadian tersebut kepada Relawan Penanggulangan Bencana (RPB) SAR Kaliwiro.
Tidak ada korban jiwa
Tim RPB SAR Kaliwiro yang menerima laporan langsung mengirimkan satu regu ke lokasi untuk melakukan penanganan bersama warga.
Dengan bantuan
waterpump
Dan dengan menggunakan sumber air lokal, api dapat dipadamkan dalam waktu yang cepat.
Untungnya, tak ada korban nyawa dalam insiden tersebut.
“Pemadamannya berjalan dengan baik dan sukses karena adanya kerjasama yang cepat diantara masyarakat, tim SAR, serta lembaga-lembaga terkait seperti BPBD, Polsek, dan Koramil Kaliwiro,” tambah Dudi.
Di samping melaksanakan pemadamannya, regu tersebut pun menyampaikan edukasi terkait dengan ancaman api serta cara-cara untuk mencegahnya kepada penduduk sekitar.
“Mohon kepada publik agar lebih waspada ketika memakai peralatan pemanas di daerah dengan risiko kebakaran tinggi,” ujar Dudi.