13 Alasan Mengapa Tenggorokan Nyeri Saat Menguap

Nyeri di area tenggorokan adalah tanda yang sering muncul akibat beragam penyakit. Beberapa kegiatan, contohnya menguap atau menelan, bisa jadi pemicu peningkatan rasa nyeri pada tenggorokan dalam kasus tertentu.

Ayo, cari tahu berbagai kemungkinan penyebab rasa nyeri di tenggorokan saat menguap!

1. Tenggorokan kering

Rasa gatal pada tenggorokan yang kering bisa menjadi lebih sensitif terhadap iritan. Hal ini mungkin menyebabkan rasa nyeri di area tenggorokan ketika Anda menguap.

Keadaan tersebut muncul apabila lapisan lendir tak bisa memproduksi jumlah cairan yang cukup untuk melembapkan saluran pernapasan. Hal itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti tertidur dengan mulut membuka, kebiasaan merokok, adanya alergi, atau kurang asupan cairan dalam tubuh, serta sejumlah penyebab tambahan lainnya.

2. Infeksi

Terdapat sekitar 50-80% kasus sakit tenggorokan yang diakibatkan oleh infeksi virus. Beberapa jenis virus yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman ini mencakup influenza, coronavirus, rhinovirus, adenovirus, herpes, Epstein-Barr virus, serta HIV.

Di samping itu, infeksi bakteri pun bisa mengakibatkan rasa nyeri di area tenggorokan.
Streptococci
menimbulkan antara 5-36% kasus penyakit radang tenggorokan yang mendadak.

Nyeri di bagian tenggorokan yang disebabkan oleh virus atau bakteri umumnya terjadi pada kedua sisinya, bertahan antara 5 sampai 7 hari, dan tidak menjadi lebih parah dari waktu ke waktu.

3. Postnasal drip

Postnasal drip
juga dapat menyebabkan sakit tenggorokan yang memburuk saat menguap atau menelan.

Postnasal drip
Merujuk pada cairan yang mengalir dari rongga belakang hidung menuju kerongkongan. Keadaan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti alergi, infeksi, atau penyakit refluks gastroesofagus (GERD), yaitu kondisi dimana ada kebocoran asam lambung secara persisten.

Pengobatannya ditujukan kepada penyakit dasar yang memicu gejala tersebut. Hal ini bisa melibatkan penanganan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) bila diperlukan, konsumsi antihistamin untuk menangani alergi, ataupun melembutkan dahak menggunakan semprotan garam nasal.

4. Iritan

Jika senyawa pengiritasi menyentuh tenggorokan, hal itu bisa menimbulkan rasa nyeri, yang mungkin bertambah parah ketika berupa pekakasan akibat menguap.

Berdasarkan penelitian, penyebab utama sakit tenggorokan meliputi: asap rokok, senyawa kimia, polusi udara berupa kabut asap, hembusan angin panas, dan konsumsi makanan serta minuman dengan suhu tinggi.

5. Radang amandel

Tonsil terdiri dari dua kelenjar limfa di bagian posterior faringe. Tonsilitis alias peradangan tonsil merupakan suatu infeksi pada struktur tersebut, seringkali memicu rasa sakit yang hebat dalam tenggorok serta ketidaknyamanan saat telanjang dan bisa pula timbul rasa tidak nyaman saat berupa nguap.

Beberapa jenis virus bisa memicu tonsilitis, termasuk bakteri serupa yang mengakibatkan peradangan pada tenggorokan. Peradangan di bagian tenggorokan umumnya menimbulkan faryngitis, namun kondisi ini juga berpotensi merangsang tonsilitis sebab struktur anatomi dari area tersebut saling berkaitan erat.

Terapi biasanya mencakup pengelolaan gejala dan pencegahan komplikasi. Pada kondisi yang lebih ringan, disarankan istirahat, minuman cair, serta obat pereda rasa sakit seperti paracetamol atau ibuprofen. Jika ditemukan infeksi bakteri, misalnya radang tenggorokan, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik. Terkadang, dalam kasus di mana tonsilitis kambuh atau sangat parah, operasi pengangkatan amandel (tonsilektomi) bisa menjadi pertimbangan.

6. Mononukleosis

Mononukleosis merupakan suatu infeksi viral yang memicu rasa sakit yang hebat di area tenggorokan, membuatnya menjadi sangat sakit serta membengkak. Rasa sakit ini bisa semakin intensif ketika Anda menelan makanan, bersin, ataupun menguap.

Beberapa gejala tambahan yang mungkin terjadi adalah: rasa sakit di seluruh tubuh, keletihan berat, demam, timbulnya ruam, serta pembesaran limpa.

Konsentrasi dari penanganannya adalah untuk memperkecil tanda-tandanya melalui terapi pendukung, seperti beristirahat, minum cairan, serta menggunakan obat-obatan pereda rasa sakit yang dapat dibeli tanpa resep.

7. Abses peritonsil

Abses peritonsil merupakan kantong penuh dengan cairan yang timbul di area posterior rongga faring dan bisa menghasilkan kondisi medis yang cukup parah.

Abses ini umumnya menjadi konsekuensi dari peradangan pada amandel dan kebanyakan kali muncul di sekitar organ tersebut. Infeksi bisa mengakibatkan rasa sakit serta membuat sulit untuk membuka mulut, berkomunikasi, menelan, dan dalam situasi ekstrem hingga bernafas.

Perawatan medis dari dokter bisa melibatkan prosedur pengeringan abses, sementara sebagian orang mungkin perlu menjalani operasi pengangkatan amandel (tonsilektomi).

8. Kandidiasis oral

Kandidiasis oral atau
oral thrush
Merupakan perkembangan jamur yang terlalu banyak di dalam mulut. Keadaan ini umumnya menghasilkan noda warna putih atau kuning pada bagian mulut tersebut. Tanda-tandanya bisa mencakup perasaan seolah-olah ada kain katun di dalam mulut serta penurunan persepsi rasa.

Walau sangat jarang, namun Anda bisa pula mendapatkannya penyakit kandidiasis esofagus di area tenggorokan, kondisi ini dapat memicu nyeri saat menelan bahkan ketika mencoba untuk bersin.
(Note: There seems to be an error in the original sentence where “menguap” which means yawning was mentioned instead of sneezing (“bersin”). I have corrected this based on common medical understanding.)

Orang-orang yang memiliki sistem imun lemah, contohnya mereka yang sedang menerima terapi kanker atau penderita HIV, berpotensi menghadapi bahaya lebih besar. Penggunaan antibiotik secara rutin pun dapat memperbesar peluang seseorang untuk mengidap penyakit kandidiasis di kerongkongan.

Faktor risiko tambahan untuk kandidiasis esofagus meliputi pemberian kortikosteroid secara inhalasi.
inhaler
), yang biasanya dipakai untuk mengatasi asma serta penyakit pernapasan kronis seperti penyumbatan pada saluran napas.

9. Kanker tenggorokan

Nyeri pada tenggorokan bisa jadi tanda dari kanker tenggorokan. Bisa saja terdapat tonjolan di area belakang rongga mulut, pembesaran di sekitar leher, sakit kepala, serta hidung yang tersumbat.

Tipe kanker ini lebih sering ditemui pada pria serta individu yang berada dalam rentang usia 50 hingga 60 tahun.

Pemeliharaan bisa berbeda-beda untuk setiap individu dan mungkin melibatkan terapi radiasi, tindakan bedah, serta kemo.

10. Esofagitis

Esofagitis merupakan inflamasi yang terjadi di dalam esofagus dan biasanya dipicu oleh refluks asam. Namun, kondisi ini bisa pula ditimbulkan oleh infeksi atau sebagai dampak sampingan dari sejumlah obat-obatan.

Ciri-cirinya biasanya mencakup ketidakmampuan untuk menelan dengan mudah serta rasa sakit di area tenggorokan. Menguap terkadang bisa memicu iritasi dan rasa tidaknyaman.

11. Epiglotitis

Epiglotitis merupakan suatu infeksi yang membuat epiglotis membengkak, yaitu sebuah struktur seperti katup yang bertugas untuk menutupi laluan tenggorok ketika Anda menelan sehingga mencegah makanan atau minuman masuk ke paru-paru. Ketika epiglotis bengkak, bisa menghalangi proses bernapas dan hal ini dapat menjadi sangat berbahaya.

Di luar mengakibatkan nyeri di area tenggorokan, epiglotitis juga bisa memicu tanda-tanda lain seperti masalah saat menelan, cairan ludah yang terbuang keluar, serta rasa khawatir.

Gejalanya serta sensasi nyeri atau tidak nyaman mungkin pada awalnya lemah namun bisa bertambah parah dengan cepat.

12. Penyakit Kawasaki

Kawasaki disease adalah salah satu pemicu potensial lain untuk kondisi sakit tenggorokan. Situasi ini terjadi saat adanya inflamasi dalam pembuluh darah, hal tersebut dapat menimbulkan kemungkinan gangguan pada pembuluh darah yang bertanggung jawab membawa darah menuju jantung.

Keadaan tersebut bisa mengenai kelenjar getah bening serta lapisan mukosa yang ada di rongga tenggorok. Kejadian semacam itu sering kali dialami oleh anak-anak kurang dari 5 tahun, namun juga bisa menyerang siapa saja tanpa batasan umur.

Di samping rasa nyeri di kerongkongan, tanda-tanda dari penyakit Kawasaki juga mencakup demam tinggi, mata berwarna kemerahan, serta peeling pada kulit.

13. Cedera tenggorokan

Kecelakaan minor akibat menelan sepotong keripik tajam bisa melukai dinding posterior dari faring, sehingga menciptakan luka.

Ketika seseorang bersin atau menguap, partikel makanan serta air liur bisa menyebabkan iritasi pada lukas dan membuat rasa sakit menjadi lebih parah. Apabila ketidaknyamanan di area tenggorokan dipicu oleh cedera, sensasi tak nyaman tersebut kebanyakan hanya berfokus pada satu tempat spesifik saja.

Nyeri di area tenggorokan yang semakin parah ketika bersin bisa jadi merupakan tanda dari beragam gangguan kesehatan. Segera hubungi profesional medis apabila rasa sakit tersebut tidak mereda dalam beberapa hari dan malahan terus memperparah keadaan.

Referensi

Mengapa Sakit Tenggorok Saat Menguap?
Advantage ENT & Audiology.
Diakses April 2025.

“Strep throat.”
MedlinePlus
. Diakses April 2025.

Wolford RW, Goyal A, Belgam Syed SY, dll. “Faringitis.” [Diperbarui Mei 2023]. Dalam: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL):
StatPearls Publishing
; Januari 2025. Tersedia di:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519550/

Robert R. Tanz, “Sakit Tenggorokan,” dalam
Elsevier eBooks
, 2017, 1-14.e2,
https://doi.org/10.1016/b978-0-323-39956-2.00001-7
.

Apa Saja yang Dapat Menyebabkan Nyeri di Tenggorokan Saat Menguap?
Healthline
. Diakses April 2025.

“Peritonsillar abscess.”
KidsHealth
. Diakses April 2025.

“Pharyngeal cancer.”
Cedars Sinai
. Diakses April 2025.

Apa Penyebab Sakit Tenggorokan Saat Menguap?
Verywell Health
. Diakses April 2025.