Habib Rizieq Bicara Soal Polemik Ormas: Kenapa Pemerintah Bisa Bubarkan FPI, Sementara Ormas Preman Tidak Diberi Jalan?



– Habib Rizieq Shihab merespons kontroversi organisasi massa berbalut tindakan intimidasi yang belakangan ini menjadi perbincangan hangat.

Ulama pendiri organisasi kemasyarakatan Front Pembela Islam (FPI), yang saat ini telah dihapus, menegaskan bahwa seharusnya pemerintah memiliki keberanian untuk mengambil langkah tegas terkait dengan jenis ormas seperti itu.

“Habib Rizieq mengatakan bahwa kita bisa mempelajari sesuatu dari FPI. Menurutnya, FPI tidak boleh dianggap sebagai organisasi preman atau sekelompok masyarakat dan lembaga swadaya yang berani dibubarkan oleh pemerintah. Lalu kenapa organisasi preman tak juga dibubarkan? Ada apa dengan hal itu?” demikian kutipan dari video YouTube Cerita Untungs yang dirilis pada hari Senin (6/5/2025).

Dia menganggap bahwa sulit bagi pemerintah untuk membubarkan organisasi kemasyarakatan itu karena banyak petinggi yang bertindak sebagai pembimbingnya.

“Sesungguhnya jawapannya telah terlihat dengan jelas, sebab banyak organisasi-orang yang tidak beretika itu dipimpin oleh para petugas pemerintah. Lalu, jika peraih kedudukan mereka adalah pegawai negeri, apa alasan di balik ini?” ujarnya.

“Apa tindakan yang harus diambil jika para petugas pemerintahan telah bekerja sama dengan pelaku kriminal, dimana kedua belah pihak menguntungkan dan melindungi satu sama lain?” jelasnya.

Dia menambahkan bahwa organisasi kemasyarakatan yang telah terbukti melakukan tindakan premanistik dengan cara pemerasan, pengancaman, serta ancaman harus dihentikan kegiatannya.

Akan tetapi, apabila hanyalah beberapa individu yang bersalah, pihak berwenang dapat menegur organisasi masyarakat tersebut.

“Bila hal tersebut telah menjadi terstruktur dan sistematik, memang demikianlah bentuk organisasinya di seluruh wilayah, maka bubarkan saja,” imbuhnya.

Menyelesaikan perselisihan antara Hercules dan Sutiyoso dalam konteks Ormas menjadi pembahasan utama.

Ledakan diskusi tentang ormas Hercules akhir-akhir ini menjadi sorotan setelah muncul keterlibatan seorang mantan Jendral bintang tiga dan juga mantan Gubernur Jakarta (1997-2007) bernama Sutiyoso.

Sebenarnya, Sutiyoso menyatakan dukungannya terhadap perubahan UU Tentang Organisasi Kemasyarakatan (UU Ormas), ide yang diajukan oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

Saat menyampaikan pendapatnya, Sutiyoso menceritakan tentang interaksinya dengan organisasi massa yang bertindak seperti para preman.

Sutiyoso berbicara dalam siaran YouTube tvOneNews pada hari Minggu (27/4/2025).

Selama menjabat sebagai Panglima Komando Distrik Militer (Kodam) Jaya dari tahun 1996 hingga 1997, Sutiyoso yang bertanggung jawab atas keamanan di Jakarta kerap menghadapi organisasi masyarakat (ormas).

Menurut dia, mengalami hal serupa dengan organisasi masyarakat yang bertindak seperti preman sungguh kurang menyenangkan.

Sutiyoso berpidato di saluran YouTube tvOneNews pada hari Minggu (27/4/2025).

Hal itu ia rasakan kurang lebih 11 tahun, ditambah masa jabatan Gubernur Jakarta.

“Jadi waktu panglimapun sudah begitu, hiruk pikuknya ibu kota oleh aksi-aksi ormas yang menjelma jadi preman tukang palak, terutama di tempat-tempat hiburan,” kata Sutiyoso.

Bang Yos, panggilan akrabnya, menunjukkan dukungannya terhadap ide untuk memperbarui Undang-Undang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).

Dia menginginkan adanya perubahan regulasi yang mencakup pedoman pakaian ormas, yang sekarang ia nilai terlalu menyerupai seragam militer.

Saya benar-benar setuju dengan Pak Tito Mendagri jika dia ingin mengoreksi Undang-Undang Organisasi Masyarakat tersebut. Namun, evaluasinya tidak hanya pada tindakan mereka tetapi juga bagaimana caranya berdandan.

Reaksi Hercules

Hercules yang mendengarkan pengakuan Sutiyoso, menjadi marah.

Rosario de Marshal yang memiliki nama penuh tersebut merasa bahwa Sutiyoso sudah menyakiti perasaan organisasi kemasyarakatan tertentu.

Sambil mengolok-olk, pimpinan ormas yang bernama Grib tersebut meminta Sutiyoso agar bungkam.

Itu dikemukakan oleh Hercules ketika mendukung Razman Nasution yang tengah berada dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, pada hari Selasa, 29 April 2025.

“Hidup seperti Pak Sutiyoso, sebaiknya tidak perlu membicarakan ormas. Sudah cukup jika saya mengatakan bahwa mulut Anda telah berbau tanah. Lebih baik jangan menyentuh-topik kami lagi,” kata Hercules dengan tegas.

Hercules dengan tegas menyatakan bahwa dia tidak merasa takut kepada Sutiyoso.

“Meskipun orang bisa ketakutan dengan Pak Sutiyoso, saya tidak merasakan hal itu,” terangnya.

Sambil mengejek, pemimpin ormas bernama Grib itu meminta Sutiyoso untuk diam.

Itu dikatakan oleh Hercules ketika mendukung Razman Nasution yang tengah berada dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, pada hari Selasa (29/4/2025).

“Hidup seperti Pak Sutiyoso, sebaiknya tidak perlu mengganggu ormas. Jika saya katakan saja bahwa mulut Anda sudah berbau tanah. Lebih baik jangan membicarakan hal-hal yang bisa merusak hubungan kita,” tegas Hercules.

Hercules dengan tegas menyatakan, ia tidak merasa ketakutan terhadap Sutiyoso.

“Meskipun orang bisa ketakutan terhadap Pak Sutiyoso, saya tidak merasakan hal tersebut,” paparnya.


Akses di
Google News
atau
WhatsApp Channel
Pastikan Tribunners telah menginstal aplikasi WhatsApp ya

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *