Mengungkap Rahasia: Mengapa Jendela Pesawat Berbentuk Oval?

Banyak individu merasa lebih senang duduk di bagian
window seat
Ketika terbang dengan pesawat, alasan orang-orang bervariasi: Ada yang tertarik untuk memandangi awan, merasa gelisah kalau tak duduk di samping jendela, atau ingin merekam setiap momen menakjubkan lewat kamera mereka. Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah termasuk salah satu dari ketiganya?

Kaca jendela pada pesawat biasanya memiliki bentuk yang menyerupai telur. Jarang sekali kita melihatnya dalam bentuk lingkaran penuh ataupun segi tiga. Oleh karena itu, banyak penumpang bertanya-tanya mengenai alasannya. Mengapa kira-kira desain jendelanya senantiasa berupa bentuk seperti ini? Adakah tujuan tertentu dibalikkannya hal tersebut?

Nyatanya, pemilihan bentuk oval untuk jendela pesawat ada alasannya, lho. Berikut beberapa

Alasannya adalah karena bentuk jendela yang berbentuk oval dapat mengurangi stres pada struktur pesawat saat terbang dan meminimalkan risiko retak atau pecahnya kaca jendela akibat tekanan ekstrem.

Yang dapat Anda pelajari melalui tinjauan di bawah ini, ya!

1. Menjaga tekanan di dalam pesawat lebih merata

Alasan utama pesawat selalu memiliki jendela berbentuk oval bertujuan demi menjaga tekanan udara di dalam pesawat. Pasalnya, ketika terbang di atas 10.000 kaki, tekanan di dalam kabin pesawat mencapai 11—12 psi, sedangkan di luar mungkin hanya 4—5 psi.

Dilansir dari
Simple Flying,
Jendela oval dipilih sebab bentuknya memudahkan pengaturan tekanan merata pada semua area internal pesawat. Selain itu, desainya kuat melawan distorsi, yang membuatnya menjadi lebih stabil dan awet.

Sudah lebih dari 70 tahun, pesawat menggunakan jendela pesawat berbentuk oval. Sebelum itu, bentuk jendela pesawat memang berbeda, tetapi tidak semenguntungkan jendela oval.

2. Kaca jendela pada pesawat pertama kali memiliki bentuk persegi.

Mungkin kamu belum mengetahui bahwa dulu jendela di pesawat berbentuk kotak. Era emas bagi jendela bertekstur segiempat ini terjadi antara tahun 1940 hingga 1950-an khususnya untuk jenis-jenis penerbangan jet, sesuai yang dikutip dari sumber tersebut.
Simple Flying
Penumpang merasa nyaman karena jendela pada pesawat memiliki bentuk kotak.

Sayangnya, salah satu dari pesawat jet tersebut, yaitu de Havilland Comet, terjadi kecelakaan pada tahun 1953 di India karena tidak dapat menahan tekanan di dalam kokpit serta desain jendelanya. Lima tahun berikutnya pun menyaksikan tiga insiden lain dengan nasib serupa.

3. Jendela berbentuk oval pada pesawat dilapisi dengan pelindung

Di samping desainnya, daya tahannya juga penting untuk material jendela pesawat ini. Ketika Anda sedang dalam perjalanan terbang, coba amati bahwa setiap jendela di buat dengan tiga lembaran akrilik.

Bagian luar yang paling tebal bertugas menyerap seluruh tekanan, sementara bagian tengahnya mengandung lubang kecil untuk meratakan beban dan menjaga komponen internal tetap aman. Sedangkan lapisan eksterior yang dapat Anda sentuh merupakan yang paling ringan, sebab ia hanya berinteraksi dengan tekanan dari ruangan tertutup saja.

Kejadian kaca jendela yang retak atau terbuka selama penerbangan sebenarnya sudah pernah berlangsung namun cukup langka. Di tahun 2018, masalah pada mesin dari pesawat milik maskapai Southwest Airlines mengakibatkan pecahnya kaca jendela. Peristiwa mengerikan itu menelan korban jiwa.

4. Jendela berbentuk oval dapat menekan biaya pada tiket maskapai terbang.

Seperti telah dijelaskan dalam poin-poin sebelumnya, bentuk jendela pesawat yang bulat memiliki kekuatan struktural yang lebih baik daripada jendela bergaya kotak. Ini membuatnya bertahan lebih lama dan mengurangi biaya operasional bagi perusahaan penerbangan.

Maskapai hanya perlu menjaga jendela pesawat berbentuk oval dengan baik agar masih dapat dipergunakan. Selain itu, mereka juga menguji kekuatan lapisan jendela secara rutin untuk menjamin rasa aman selama penerbangan.

Jendela pesawat berbentuk oval
Ternyata mempunyai tujuan tertentu mulai dari menekan tekanan udara di dalam kabin sampai menghemat biaya operasional bagi perusahaan penerbangan. Sekarang Anda pasti tidak merasa bingung lagi, bukan?