Saham MBMA Naik, Lihat Target Produksi Baterai 2025

, JAKARTA – Saham perusahaan milik Garibaldi ‘Boy’ Thohir bersama dengan Grup Saratoga, PT
Merdeka Battery Materials
Tbk. (MBMA) bergerak cepat di pasar Senin (5/5/2025). Sebagian besar pakar keuangan memiliki pendapat yang optimistis tentang perusahaan pembuat komponen baterai mobil listrik tersebut.

Berdasarkan data
Bloomberg
, Saham MBMA melonjak 13,07% atau naik 40 titik menjadi Rp346 per lembar pada akhir perdagangan hari Senin (5/5/2025). Dalam sesi trading tersebut, MBMA bervariasi antara level tertinggi Rp352 sampai terendah Rp314 per saham.

Pandangan bullish diberikan oleh mayoritas analis yang mengulas saham MBMA. Berdasarkan konsensus analis yang dihimpun Bloomberg, 15 dari 17 analis memberikan
rekomendasi
membeli, serta cuma seorang ahli saja yang menetapkan peringkat
holds
dan
sells
terhadap saham MBMA.

Harga target saham MBMA selama 12 bulan mendatang menurut perkiraan para analis yang dikumpulkan oleh Bloomberg berada pada angka Rp531 per saham. Angka tersebut mengindikasikan potensinya.
upside
sebesar 53,46% dari level harga saat ini.

Terbaru, analis PT Buana Capital Dennis Tay memberikan rekomendasi beli terhadap MBMA dengan target harga mencapai Rp600.

Serupa itu, analis dari Citi Ryan Davis mengusulkan untuk membeli saham MBMA dengan tujuan harga hingga Rp570 serta analis dari Ciptadana Sekuritas Thomas Radityo memberikan predikat beli pada MBMA bersamaan dengan sasaran harga sebesar Rp400 per lembar saham.

“Kami memberikan rekomendasi pembelian untuk MBMA dengan tujuan harga baru yaitu Rp600 dari sebelumnya Rp650, hal ini mencerminkan perkiraan rasio EV/EBITDA sekitar 14,5 kali di tahun 2025. Faktor risiko utama atas saran kami melibatkan harga nikel yang berada dibawah harapan serta keterlambatan pada proyek-proyek berkembang,” ujar Dennis Tay seperti ditulis Senin (5/5/2025).

Dari segi operasional, MBMA mengatur berbagai tujuan untuk produksi bijih.
nikel
Dan produk-produk terkaitnya pada tahun 2025. Menurut Laporan Tahunan 2024 yang dirujuk Senin (5/5/2025), manajemen MBMA menyatakan bahwa perusahaan berencana mengirimkan biji nikel saprolit dengan volume antara 6 hingga 7 juta ton.
wet metric ton
Pada tahun 2025, untuk (wmt). Di sisi lain, volume penjualan biji nikel jenis limonit diproyeksikan antara 12,5 hingga 15,0 juta wmt.

Produksi
nickel pig iron
(NPI) diproyeksikan untuk mencapai angka antara 80.000 hingga 87.000 ton pada tahun ini dengan tujuan biaya kas di bawah US$11.000 per ton serta beban biaya
all-in sustaining cost
(AISC) di bawah US$11.200/ton.

Pada saat yang sama, produksi dari campuran hidroksida pekat (Mix Hydroxide Precipitate/MHP) direncanakan untuk meningkat hingga ke level 25.000-30.000 ton, dengan estimasi biaya operasional sebesar kurang dari US$9.000 setiap tonnya.

Presiden Direktur MBMA Teddy Oetomo menyatakan bahwa hasil operasional perusahaan pada tahun kemarin menunjukkan komitmennya dalam mengoptimalkan efisiensi, memastikan keberlanjutan, serta mendorong inovasi di area penambangan dan pabrik pengolahan.

“Menuju tahun 2025, MBMA berada pada titik pertumbuhan yang kuat, dipacu oleh kenaikan produksi biji nikel, meningkatnya hasil dari proses pengolahan nikel, serta aktifitas pabrik HPAL,” jelas Teddy melalui pernyataan resmi tersebut diambil Jumat (7/2/2025).

Pada tahun 2024 lalu, MBMA berusaha mengembangkan kegiatan dan fasilitas pertambangan di area Tambang Sulawesi Cahaya Mineral. Di masa tersebut, SCM berhasil meliputi produksinya menjadi lebih dari dua kali ganda, dengan pengeluaran saprolit senilai 4,9 juta wmt pada 2024 naik dari 2,3 juta wmt yang dicatat pada 2023. Tak hanya itu saja, output untuk jenis lain seperti limonit juga menunjukkan kenaikan signifikan hingga 10,1 juta wmt pada tahun 2024.

Disclaimer

Berita ini bukan dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Seluruh keputusan investasi terserah pada pembaca. Tidak bertanggung jawab atas setiap kerugian ataupun keuntungan yang dihasilkan dari pilihan investasi pembaca.