- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
controversies, news, news media, politics, politics and governmentcontroversies, news, news media, politics, politics and government - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
9
Pakar telematika Roy Suryo dicecar oleh kuasa hukum Joko Widodo (Jokowi), Yakub Hasibuan terkait tudingan soal ijazah palsu Jokowi.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu justru berkilan dan menyalahkan orang yang memposting jika dokumen ijazah tersebut ternyata tidak benar.
Pada acara Dua Arah di Kompas TV, Yakup Hasibuan bertanya kepada Roy Suryo tentang asal-usul dokumen yang diteliti bersama timnya.
Yakup juga mempertanyakan apakah boleh seorang ahli mengalanisa dokumen yang diambil dari media online.
“Bila terdapat pakar yang menyampaikan, saya telah melakukan analisis, dan beberapa dokumen saya peroleh secara daring,” ujar Yakup Hasibuan seperti dilansir dari YouTube Kompas TV, Minggu (4/5/2025), melalui Tribun Bengkulu.
Mendengar itu, Roy Suryo pun langsung memberikan klarifikasi.
“Gak, ini sama sekali bukan online,” kata Roy Suryo.
Peristiwa tersebut memacu semangat Yakup Hasibuan lebih tinggi lagi.
“Darimana itu, Mas? Apakah ijazahnya sudah Andaambil?” tanya Yakub lagi.
Roy Suryo sempat menolak tetapi malah akhirnya membicarakan tentang skripsi Jokowi yang dia yakin salah.
“Ijazah tersebut tentu saja sah jika skripsi yang mendasarinya valid; sebaliknya, jika skripsi tidak benar, maka ijazah juga otomatis tidak sah,” ujar Roy Suryo.
Gelisih terhadap respons tersebut, Yakup Hasibuan kemudian mengulangi serangan pertanyaan tentang asal-usul ijazah Jokowi yang sedang dia teliti.
“Bukan, mas kan menganalisa ijazah, ada fotonya katanya tidak sesuai, itu dari mana?” tanya Yakup.
Akhirnya Roy Suryo mengaku kalau itu ia dapatkan dari postingan seseorang.
“Oke, itu tadi seseorang yang menuliskan, katanya dia mendapatkan langsung dari Pak Jokowi,” jawab Roy Suryo lagi.
Setelah mendengarnya, Yakup Hasibuan kemudian menanyakan lagi tentang analisis dokumen yang diperoleh secara daring.
“Tapi apakah boleh sebagai seorang ahli, mas kan seorang ahli, sering di persidangan kan. Boleh gak source of dokumennya yang dianalisa oleh seorang ahli forensik, itu bukan berasal dari dokumen asli?” kata Yakup Hasibuan.
“Makanya kita tunggu,” kata Roy Suryo tak berani menjawab.
“Menganalisa copy, boleh nggak?” tanya Yakup Hasibuan lagi dilansir dari pemberitaan TribunJatim.com.
Namun Roy Suryo lagi-lagi tak memberikan jawaban, justru malah meminta diperlihatkan yang asli.
“Oke gapapa, makanya nanti kita tunggu, kita tunggu kalau nanti mas punya yang asli, kita bandingkan,” kata dia.
Bahkan jika terbukti hasil analisanya salah, Roy Suryo mengatakan kalau itu kesalahan orang yang memposting ijazah tersebut.
“Kalau ternyata itu yang kemarin dianalisis juga oleh saya dan doktor Rismon itu tidak benar, orang itu yang pernah memposting, yang katanya asli itu, katanya dia dapat dari Pak Jokowi itu, penyebar hoaxnya dia,” katanya yakin.
“Tetapi yang mengatakan bahwa analisisnya palsu seperti apa, Mas?” tanya Yakub kembali.
Walaupun menyebut pihaknya sebagai penyebar berita bohong, Roy Suryo tetap enggan untuk dipersalahkan.
“Jadi begitu, jika itu palsu artinya informasi hoaks tersebut juga tidak benar dong. Jadi tak ada kesalahan,” ujarnya sambil tergelak.
Sementara itu, ahli digital forensik Rismon Sianiar menjadi salah satu orang yang juga dilaporkan Jokowi ke Polda Metro Jaya terkait isu ijazah palsu.
Meski dilaporkan, Rismon menegaskan pendapatnya soal ijazah Jokowi palsu adalah berdasarkan kajian ilmiah.
“Kajian ilmiah kok dituduh hasutan,” kata Rismon saat dimintai tanggapannya saat menghadiri acara di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/4/2025).
“Kajian kan itu ilmu forensik. Analisis dokumen palsu ya outputnya antara palsu dengan asli dan hasil kajian ilmiah saya hasilnya palsu,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Rismon juga membeberkan dirinya sudah beberapa kali mendapatkan teror setelah membeberkan dugaan ijazah palsu Jokowi.
“Kendaraan saya di kampung di rusak. Pertama itu kaca sebelah kiri, terus yang kedua sekitar beberapa minggu lalu itu kaca depan kanan dan tengah sama bannnya itu disayat sampai gabisa dipakai lagi,” kata Rismon saat ditemui di Jakarta Pusat pada Rabu (30/4/2025), dikutip dari Tribun Jakarta.
Ia menegaskan teror hanya menargetkan kendaraan dan tidak menyerangnya secara pribadi.
Namun, ia menilai kejadian tersebut sebagai bentuk intimidasi.
Sebelumnya, Roy Suryo sebagai salah satu pihak yang juga dikenakan laporan oleh Jokowi, menghadapi hal itu dengan sikap acuh.
“Kita kemarin kan sebenarnya mempertanyakan kenapa dari dulu sampai dengan sekarang itu Jokowi tak pernah mau hadir baik laporan apapun di persidangan,”
“Jadi kalau sekarang, yang saya lihat tadi datang ke Polda Metro Jaya dengan kuasa hukumnya, itu menurut saya ada satu kemajuan,” kata Roy Suryo ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/4/2025).
Roy Suryo berharap dengan keputusan Jokowi melaporkannya ke Polda Metro Jaya, Presiden Ke-7 RI itu juga berani untuk datang ke persidangan dugaan ijazah palsu yang kini tengah bergulir di Solo, maupun terhadap laporan yang dilakukan di tempat lain.
(/TribunJatim.com/Kompas.com)