- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
economics, government, international trade, news, politicseconomics, government, international trade, news, politics - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
18
, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS)
Donald Trump
mengatakan dia bersedia menurunkan
tarif
bea masuk terhadap
China
pada suatu saat.
Menurut laporan Bloomberg pada hari Senin (5/5/2025), sikap Trump untuk melanjutkan hal ini sesuai dengan tingginya tarif yang ada saat ini, mengakibatkan dua negara dengan perekonomian terbesar di planet ini secara efektif telah mengakhiri transaksi antar mereka.
Trump sudah menerapkan tarif impor sebanyak 145% terhadap barang dari Cina. Di sisi lain, China merespons dengan pemberian tarif impor senilai 125% untuk produk yang berasal dari Amerika Serikat.
Tindakan itu membuat guncangan besar di pasaran dan berpotensi meningkatkan biaya dari alat-alat produksi serta produk-produk murah yang menjadi kebutuhan bagi sebagian besar penduduk AS, seperti baju dan mainan.
“Suatu hari nanti, saya akan mengurangi tarif impor itu, sebab bila tidak, Anda takkan mampu berdagang dengannya, dan mereka sungguh-sungguh berniat untuk melakukan bisnis,” ujar Trump ketika memberikan wawancara pada program Meet the Press yang ditayangkan oleh NBC kepada Kristen Welker. Hal ini dilansir dari Bloomberg.
Dia mengamati masalah ekonomi yang sedang berlangsung di China, tempat operasi pabrik sudah jatuh ke dalam zona kontraksi dengan tingkat penurunan tertinggi sejak tahun 2023, sesuai dengan indeks pengelola pembelian (Purchasing Managers’ Index/ PMI) manufaktur resmi.
Penjualan ekspor yang baru saja masuk telah menyentuh titik terendahnya sejak bulan Desember 2022 dan menunjukkan penurunan paling signifikan semenjak April pada tahun tersebut, saat Shanghai mengalami lockdown area karena adanya wabah penyakit di seluruh kotanya.
Trump juga mengapresiasi sejumlah pernyataan yang dilontarkan oleh China belakangan ini sebagai halusikatif, di saat ia menekankan kembali bahwa setiap perjanjian antara kedua negara tersebut mesti bersifat adil.
China menyampaikan pada hari Jumat minggu lalu bahwa mereka tengah mempertimbangkan potensi diskusi perdagangan dengan Amerika Serikat setelah tarif yang diberlakukan oleh Trump diungkapkan bulan lalu, indikasi awal tentang kesediaan untuk berbicara satu sama lain. “Pemerintah China kini sedang menganalisis situasi tersebut,” demikian bunyi pernyataan dari Departemen Perdagangan China.