- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
european football, football clubs, manchester united, soccer, sportseuropean football, football clubs, manchester united, soccer, sports - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
8
PR GARUT-
Manchester United sekali lagi meraih hasil yang memprihatinkan di ajang Premier League. Saat bertamu ke markas Brentford, Setan Merah dikalahkan dengan skor 4-3 dalam pertandingan berisi banyak dramatisasi. Dua aspek utama dari laga ini adalah tim muda yang dibawa oleh Ruben Amorim serta perhatian tim yang tampaknya lebih tertuju pada kompetisi Liga Europa.
Pada pertandingan tersebut, Amorin membuat catatan sejarah dengan mengirimkan tim termuda Manchester United sepanjang masa Premier League. Pemain depan muda berumur 17 tahun, Chido Obi, diberikan kepercayaan untuk mulai dari bangku cadangan untuk kali pertamanya di kompetisi paling bergengsi Inggris ini. Ini adalah sebuah gerakan ambisius yang menunjukkan bahwa semifinal leg kedua Liga Europa melawan Athletic Bilbao merupakan fokus utama mereka.
Akan tetapi, percobaan ini cukup menghabiskan biaya. Walaupu sempat memimpin terlebih dahulu melalui gol Mason Mount yang mengeksploitasi operan crossing dari Alejandro Garnacho, kelemahan di lini belakang serta kurangnya jam terbang menyebabkan MU kesulitan untuk menghentikan serangan sang tuan rumah.
Brentford segera membalas serangan tersebut. Sepakan lintasan dari Mikkel Damsgaard mengenai Luke Shaw membuat skor menjadi imbang. Perubahan dramatis terjadi saat Kevin Schade melakukan sundulan kontroversial ke gawang, sebuah tendangan yang diperdebatkan oleh tim Manchester United lantaran De Ligt sedang cedera namun pertandingan tetap dilanjutkan tanpa henti.
Belum berakhir disitu, Schade berhasil mencetak gol keduanya sebelum Yoane Wissa membobol gawang Manchester United dan menjadikan skor 4-1. Di saat terpaut tiga gol, Setan Merah tetap memberi perlawanan sengit: Garnacho menceploskan bola dari jarak jauh, kemudian Amad Diallo mempersempit keunggulan tuan rumah di menit-menit akhir dengan golnya. Akan tetapi, waktu tidak lagi mendukung Manchester United dalam usaha menyamakan kedudukan.
Rekor Buruk yang Menyakitkan
Ini merupakan kekalahan kedua belas untuk Manchester United di Liga Inggris musim ini, catatan tersulit dalam sejarah klub mereka di era Premier League. Mereka telah tidak meraih kemenangan selama tujuh laga berturut-turut, hal yang sangat mengecewakan bagi Ruben Amorim yang tengah berusaha mengembalikan keyakinan penonton di Old Trafford.
Meski demikian di tengah kekalahannya, ada petunjuk untuk masa depan. Chido Obi memperlihatkan bakatnya, sedangkan Amad dan Garnacho semakin menjadi fondasi utama penyerangan. Namun, pertanyaan besar bagi para pendukung Manchester United adalah seberapa banyak kekalahan lagi yang dapat mereka toleransi demi mencapai “rencana jangka panjang” klub?
Saat ini, perhatian tertuju pada laga penting di Liga Europa yang akan berlangsung akhir pekan ini. Karena bila tidak memenangkan trofi, musim ini tak sekadar menyedihkan, tetapi mungkin juga menjadi puncak keterpurukan terbaru dari Manchester United.