- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
environmental friendliness, environmentalism, local news, society, waste managementenvironmental friendliness, environmentalism, local news, society, waste management - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
12
DENPASAR, lowongankerja.asia
Aktivis lingkungan dari Bali berusia 50 tahun, I Wayan Balik Mustiana, menyatakan bahwa dirinya senantiasa percaya alam tidak akan pernah mengecewakan manusia.
Jika kita menyumbangkan hal-hal positif kepada alam, tentu saja alam juga akan melindungi manusia.
Inilah prinsip yang senantiasa dipegangnya, yang mendorongnya untuk tidak pernah putus semangat dalam upaya memastikan bahwa tempat lahirnya menjadi bebas dan mandiri dalam menangani limbah.
Saat ini dia bersama warga Desa Adat Cemenggoan, Sukawati, Kabupaten Gianyar, sudah menikmati keuntungan yang sangat besar.
Desa Adat Cemenggoan merupakan pelopor yang sukses dalam menerapkan manajemen limbah sendiri, tanpa kemasan plastik, serta menganut sistem Tebe Modern untuk sampah organik.
Pada rapat penduduk di kampung tersebut, contohnya, hidangan yang tersedia terdiri hanya dari makanan rebusan dan tidak menggunakan plastik sekali pakai sama sekali.
Apa kita lebih memilih untuk menghadapi kesulitan di awal atau di akhir? Ini adalah inti dari pertanyaannya. Jika berkeinginan agar lebih mudah di awal, cukup dengan membeli kue dan menyajikannya bersama air mineral dalam kemasan. Selesai.
“Tetapi pada akhirnya akan menjadi suatu tantangan untuk menangani limbahnya,” ungkap I Wayan Balik, Minggu (4/5/2025).
Sejalan dengan berlalunya waktu, I Wayan Balik menginginkan agar proses tersebut dapat terjadi dengan lancar baik di awal maupun di akhir.
Selain itu, para pemuka adat di desa tersebut kini semakin solid, sehingga tak akan menemui kesulitan berarti dalam upaya menjaga Desa Adat Cemenggoan tetap terbebas dari masalah secara kekal. Justru, hal ini dapat memberikan contoh bagi daerah sekitarnya.
Desa Adat Cemenggoan sudah mempunyai aturan mengenai penanganan sampah, baik itu sampah organik maupun anorganik. Oleh karena itu, tidak peduli siapakah pemimpin desanya, program tersebut akan tetap dilaksanakan dengan berkesinambungan.
Agar mencapai posisi saat ini, I Wayan Balik serta teman-temannya dari masa lalu yang sebelumnya menjadi bagian dari Forum Peduli Lingkungan Desa Adat Cemenggoan perlu menempuh jalur yang bergelombang dan panjang.
Kritik dan ketidakpastian yang dia terima sering kali muncul. Tetapi, dia malah menganggapnya sebagai motivasi.
Dia merasa cemas tentang alasan di balik telah terjadi berkali-kali tersebut.
clean up
Dan bank sampah telah disediakan, namun keadaan lingkungannya belum berubah. Limbah masih berserakan di segala tempat.
Akhirnya, setelah dipercayakan sebagai koordinator lingkungan di desa Saba, dia mengusulkan ide Tebe Modern.
Berdasarkan ketentuan tersebut, jika percobaan yang melibatkan sekitar 7 hingga 8 keluarga berjalan dengan sukses, program ini wajib dilanjutkan dan ditetapkan sebagai aturan resmi.
Sepertinya alam mendukung usaha mereka. Mereka berhasil melakukan percobaan tersebut. Di samping itu, dia serta kelompoknya pun diberikan kepercayaan untuk menangani Bank Sampah Sami Asri.
Dia merancang ide yang lebih ringkas supaya orang awam dapat dengan mudah mengenali ragam sampah anorganik yang boleh dikirimkan, seperti plastik, kaleng, kertaskoran, bahan logam, serta sebagainya.
“Kegiatan utama kita yang cukup dikenal yaitu Tebe Modern khususnya untuk limbah organik. Namun, ini hanyalah salah satu aspek dari Program Pesan PeDe atau Pengelolaan Sampah Mandiri Pedesaan, yang didirikan pada tahun 2017,” jelas I Wayan Balik selaku Kepala BPS Desa Adat Cemenggoan.
Menurut I Wayan Balik, aspek terpenting dalam penataan limbah di desa adalah tidak memberikan harapan palsu tentang manfaat ekonomi atau kekayaan finansial yang signifikan.
Apa adanya harus diberitahu, dan para kepala desa perlu memiliki visi yang serupa terhadap masalah sampah.
Pendekatannya serta komitmennya yang disampaikan berfokus pada kebersihan. Dia menekankan pentingnya memiliki desa yang bersih. Proses ini dimulai dengan pengelolaan sebelum dilakukan pengolahan lebih lanjut. Menurut I Wayan Balik, jika telah mengumumkan adanya anggaran namun hasil akhirnya tak sesuai harapan, hal tersebut bisa menjadi masalah serius. “Ini harus dipahami dengan baik,” tandasnya.
Di samping itu, I Wayan Balik juga menggarisbawahi pentingnya adanya strategi dalam tiap pertempuran untuk mencegah kekalahan sebelum sampai tujuan.