- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
health, lifestyle, psychology, relationships, romantic relationshipshealth, lifestyle, psychology, relationships, romantic relationships - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
12
lowongankerja.asia
–
Keclosean fisik adalah elemen krusial dalam tiap ikatan cinta. Meski begitu, bukanlah hal yang aneh jika beberapa sepasang kekasih tak rutin saling mendekat.
Terkadang, hal ini tidak melibatkan keinginan atau minat, namun merupakan wujud dari sejumlah permasalahan di baliknya.
Pasangan dengan sedikit interaksi badani cenderung memperlihatkan tindakan yang mencerminkan penyebab dari kurangnya kedekatan tersebut.
Psikologi merangkai tujuh kebiasaan yang sering kali tampak pada sepasang seperti itu. Mengidentifikasi petunjuk-petunjuk tersebut bisa membantu Anda menyelami situasi sebenarnya di belakangnya.
Marilah kita telusuri ketujuh perilaku ini berdasarkan artikel yang telah lowongankerja.asia rangkum dari situs SmallBizTechnology pada hari Senin (5/5).
1. Keterbatasan interaksi langsung dalam kehidupan sehari-hari
Keclosekan fisik tak sekadar berlangsung di ranjang. Keclosekan fisik bisa pula timbul dari beberapa rangsangan kecil dalam rutinitas harian:
Hug pada waktu pergi bekerja, bergandengan tangan ketika jalan-jalan, atau kecupan ringan di kening.
Pasangan dengan tingkat keterlibatan fisik rendah umumnya memperlihatkan interaksi tubuh yang minimal dalam kebiasaan sehari-hari mereka.
Mungkin hal ini terlihat sepele, namun itu menjadi indikasi kaburnya kedekatan di antara keduanya.
Ini tidak melibatkan sebuah pergerakan romantik yang luar biasa, namun lebih kepada tindakan cinta kecil dan berkelanjutan yang membina ikatan serta kerapian dalam suatu hubungan.
Detakan-detakan kecil ini lah yang terus menyalakan api cinta serta mengokohkan ikatan emosional seiring berjalannya waktu.
Apabila Anda mendapati adanya kelangkaan ekspresi cinta dan kasih sayang yang halus dalam interaksi Anda, bisa jadi ini menunjukkan ada gangguan pada kedekatan emosional. Tetapi perlu diingat bahwa kesadaran akan kondisi tersebut adalah tahapan awal untuk mencari solusi.
2. Hindari pembicaraan yang berarti
Kedekatan fisik biasanya dihubungkan dengan kedekatan emosi. Apabila seorang pasangan suami istri sedang menghadapi tantangan dan lebih banyak disibukkan oleh tugas kerja mereka sendiri-sendiri, maka umumnya mereka kurang memiliki kesempatan untuk berkumpul bersama.
Kedekatan fisik pada dasarnya bisa berkurang di keadaan semacam itu, namun yang sungguh mencengangkan ialah minimnya obrolan yang memiliki makna.
Mereka bisa jadi akan mengobrol tentang harian mereka, namun mereka berakhir tanpa mendiskusikan mimpi, kecemasan, serta perasaan individu masing-masing.
Psikologi mencatat bahwa ketiadaan dialog yang dalam dan bernuansa makna bisa menjadi tanda minimnya kedekatan fisik.
Ini terjadi karena pembicaraan tersebut membentuk rasa percaya serta ikatan emosi, yang menjadi landasan bagi kedekatan fisik.
3. Penekanan lebih terhadap kegiatan pribadi
Kami semua memerlukan tempat sendiri dan waktu untuk melakukan hal-hal secara individual, namun bila terisolasi dengan lebih sering dapat menunjukkan penurunan dalam interaksi fisik yang dekat.
Jika sepasang kekasih mulai menghabiskan semakin sedikit waktu bersama dibandingkan waktu mereka masing-masing, ini dapat menjadi indikasi ada permasalahan.
Menggugah minat, sebuah penelitian yang dipublikasikan di dalam
Jurnal Perkawinan dan Keluarga
mengungkapkan bahwa pasangan yang berpartisipasi dalam kegiatan bersama mengatakan memiliki kepuasan dalam hubungan mereka yang lebih besar.
Pengalaman bersama ini biasanya berujung pada pertambahan kedekatan fisik sebab menciptakan perasaan persahabatan dan keterhubungan yang lebih dalam.
Apabila Anda mencatat bahwa kegiatan pribadi lebih diutamakan dibandingkan dengan kegiatan bersama-sama, bisa jadi ini adalah waktu yang tepat untuk mengkaji kembali dan menyusun strategi agar dapat saling terhubung kembali sebagai sepasang suami istri.
Aksi kecil seperti memasak bersama-sama, jalan-jalan, atau sekadar menonton film bisa menghasilkan dampak yang signifikan.
4. Kurangnya kontak mata
Pertemuan pandangan mata termasuk dalam jenis komunikasi tanpa kata yang signifikan. Ini mengindikasikan minat, fokus, serta hal utama yaitu pembentukan hubungan.
Pasangan dengan sedikit kedekatan fisik cenderung enggan bertatap muka. Meski tanpa sengaja, tindakan halus ini bisa menunjukkan banyak informasi terkait status hubungan mereka.
Melepaskan diri dari kontak mata bisa jadi menandakan rasa tidak nyaman atau putusnya ikatan emosional, kedua hal ini bisa mengakibatkan pengurangan dekaterian fisik.
Apabila Anda atau pasangan kerap mengeluh dari tidak adanya kontak mata, bisa jadi ini adalah waktu yang tepat untuk menangani akarnya dari permasalahan tersebut.
Ingatlah bahwa kejujuran dan komunikasi terbuka adalah hal utama untuk mengatasinya jika ada permasalahan demikian.
5. Menunjukkan cinta tampaknya dibuat-buat
Pernah ada masa di mana tiap kata menjadi penting
‘I love you’
Dan setiap sentuhan terasa seolah-olah hanyalah mengalir dengan arus tanpa keinginan sendiri. Tidak berarti ia tak cinta pada pasangannya, namun ada hal penting yang kurang.
Inilah hal biasa terjadi pada sepasang pengantin yang minim sentuhan fisik. Menunjukkan rasa cinta berubah jadi kewajiban, daripada perbuatan penuh kasih tanpa dipaksa.
Ini bisa timbul dari rasa terisolasi atau kekecewaan dalam suatu hubungan. Perlu ditekankan bahwa wajar rasanya apabila Anda menjalani masa-masa di mana cinta tak selalu hadir dengan enteng.
Tetapi, apabila hal ini menjelma sebagai kebiasaan daripada pengecualian, maka bisa jadi ini adalah tanda dari masalah serius yang harus diatasi.
6. Menjauh dari pemakaian area umum
Area-area umum seperti ruang keluarga ataupun kamar tidur kerap dijadikan sebagai lokasi oleh pasangan untuk mempererat hubungan serta mengembangkan ikatan mereka.
Akan tetapi, bila kedekatan fisik berkurang, pasangan bisa jadi akan memilih untuk menjauhi area intim tersebut.
Mungkin akan lebih sering menghabiskan waktu di ruangan tersendiri, preferensi untuk tidur pada jam yang berbeda, atau malahan memilih untuk makan sendirian.
Tindakan tersebut kelihatannya sepele namun bisa menjadi indikasi dari ketimpangan yang lebih besar.
Perlu diingat bahwa pencegahan ini bukan berarti ada kekurangan dalam hal cinta dan peduli.
Akan tetapi, ini menggambarkan kebutuhan akan komunikasi dan pemahaman yang lebih baik agar bisa menyulut kembali api cinta yang telah redup.
7. Kurangnya hasrat seksual
Kesimpulannya, keretakan fisik berpusat pada gairah seksual. Ketidakadanya gairah seksual bisa menunjukkan adanya ketidakhadiran intimasi fisik.
Ini bukan berarti tak ada lagi aktivitas seksual, melainkan tentang pengurangan gairah serta minat dalam hal tersebut.
Sangat penting untuk diakui bahwa gairah seksual bisa bervariasi akibat banyak hal seperti tekanan, kondisi medis, ataupun pergantian keadaan dalam hidup seseorang.
Akan tetapi, apabila dorongan seksual tak juga reda selama periode yang cukup panjang, bisa jadi ini adalah indikasi adanya permasalahan yang lebih besar.