- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
crime, crimes, news, police reports, scandalscrime, crimes, news, police reports, scandals - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
13
CIREBON,
– Penipuan yang menyamar sebagai perekrutan guru baru terjadi di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MI NU) Pelayangan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon.
Pada tanggal 23 April 2025, seorang lelaki yang menyebut dirinya sebagai guru sukses menipu enam orang muridnya.
Kepala Kepolisian Sektor Gebang Polresta Cirebon, AKP Wawan Hermawan, menyatakan bahwa mereka sudah menjalankan investigasi dan menyarankan agar pihak sekolah memperkuat keamanannya.
Pernyataan tersebut disampaikannya setelah melangsungkan acara Jumat Curhat di MI NU Pelayangan pada hari Jumat, 2 Mei 2025.
“Iya, mengenai insiden yang terjadi pada tanggal 23 April 2025, kami (Polsek Gebang) menyarankan agar kepala sekolah dan para guru melakukan penugasan pengawasannya secara bergilir setiap hari,” jelas Wawan.
Menurut dia, guru piket perlu memegang tanggung jawab atas pemantauan keselamatan dan kenyamanan di area sekolah.
Dia pun merekomendasikan agar sekolah secepatnya menginstal kamera pengawasan atau CCTV guna memantaunya kegiatan individu tidak dikenal yang datang.
“Maka bila terdapat individu luar yang ingin bekerja di sekolah tersebut, pihak berwenang akan mengetahui siapakah mereka dan mengatur pengawasan mereka,” katanya.
Bukan hanya itu saja, dia juga menyarankan kepada para orangtua, terutama mereka yang punya anak perempuan, untuk tidak memberi perhiasan emas pada anak-anak mereka ketika akan berangkat ke sekolah.
“Sebab hal ini sangat rentan terhadap kriminalitas dan akan menjadi sasaran bagi pihak-pihak tak bertanggung jawab yang ingin merebut barang atau perhiasan bernilai tinggi,” ungkapnya.
Wawan mengatakan bahwa menurut kesaksian para saksi, penjahatnya hanyalah seorang diri.
Mereka mencurigai bahwa insiden tersebut mirip dengan peristiwa sejenis yang terjadi di luar daerah Jawa Barat.
“Semoga cepatnya, kami akan memperluas investigasi ke area lain dan bekerja sama dengan Polda Jateng. Semoga hal ini segera terselesaikan,” ujarnya.
Sekretaris sekolah tidak menyimpan catatan CCTV, jadi petugas kepolisian harus bergantung pada laporan yang diberikan oleh para guru serta orangtua siswa yang secara langsung menjumpai tersangka ketika peristiwa tersebut terjadi.
“Mereka sendiri tak dapat melakukan apapun, hanya mampu menonton,” katanya.
Sampai sekarang, kepolisian masih belum dapat mengidentifikasi sumber dari tersangka yang diketahui bertubuh maskulin.
“Apa ini berasal dari Cirebon atau dari luar kota tersebut, kita masih belum dapat mengonfirmasi,” kata Wawan.
Sebelumnya, telah terjadi tindakan penipuan yang melibatkan modus sebagai guru baru di MI NU Pelayangan, Desa Pelayangan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon.
Enam siswa dari kelas 3 menjadi mangsa setelah gelang emas dan anting-anting yang mereka pakai dicuri oleh seseorang tidak dikenal pada hari Rabu (30/4/2025) sekira pukul 09:10 WIB.
Artikel ini sudah dipublikasikan di TribunJabar.id dengan judul
Kasus Guru Serampangan Rampas Perhiasan Siswa di Cirebon Seperti Kejadian Di Luar Jawa Barat, Kepolisian Mengejar Pelaku
.