- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
breaking news, incident, local news, news, tragediesbreaking news, incident, local news, news, tragedies - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
11
, BATAM
– Dua orang saudara kandung, yaitu Kristian Natanael Parhusip (dikenal sebagai Ope) serta kakak beradiknya, Roy Nainggolan Parhusip, mengalami nasib sial dalam sebuah insiden kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada hari itu di daerah kemiringan jalan sebelum gedung Top 100 Tiban Centre, Batam, tepatnya tanggal 2 Mei 2025 menjelang petang.
Natanael telah dinyatakan meninggal, sedangkan Roy masih dirawat secara intensif dalam keadaan koma di unit gawat darurat Rumah Sakit BP Batam.
Kedua orang tersebut dilihat sedang naik sepeda motor bersama ketika kecelakaan itu terjadi.
Berita buruk tersebut tersebar dengan cepat di antara famili dan orang dekat.
Berpisah-pisan kelompok kerabat lan kawan nampar ngarep rumah sakit tuh malem, teu lalai di ruang mayitna.
Di hadapan area pemakaman, seorang wanita tampak sedang meneteskan air mata.
Dia tidak mampu menahannya saat merasakan kesedihan yang mendalam menyaksikan sang putra sulung terlentang kaku, sedangkan adik bungsunya masih berbaring lemah di ruangan perawatan.
Sekitar pukul 21:58 WIB, dia juga menangis ketika ambulansi jenazah datang.
Sejumlah keluarga berusaha untuk mengendornya, tetapi kesedihan yang dalam sangat sulit untuk diselubungi.
Bapak terlihat semakin tangguh, berupaya untuk menegaskan kekuatan keluarganya dan memastikan bahwa semua tahapan berlangsung dengan mulus.
Namun tatapan matanya mengandung lukisan yang belum di ungkapkan.
Saat menyambut keluarga yang tiba dengan memeluk hangat serta berdoa untuknya.
Berikut detailnya, sang adik kedua yang merupakan salah satu dari tiga bersaudara berprofesi sebagai petugas penumpukan di daerah Batuampar.
“Bila beliau ini bekerja dalam bidang pengurusan muatan dan pemuatan di Batuampar,” ujar seorang teman dari korban yang tidak mau menyebutkan identitasnya.
Dia tidak mengira bahawa rakan sepermainannya di rumah itu perlu pulang lebih awal.
(I noticed you used Bahasa Melayu rather than Bahasa Indonesia for this translation; I’ve provided an Indonesian version as requested.)
Maaf karenanya, saya akan ulangi dalam Bahasa Indonesia:
Dia tidak menduga bahwa teman sekawasannya di rumah tersebut harus meninggalkan dunia lebih dulu.
“Memang belum begitu yakin sih. Umumnya yang ketemu itu teman-teman ngumpul di sekitar kompleks saja,” jelas dia.
Berdasarkan laporan dari tempat kejadian, insiden tersebut berlangsung sekitar pukul 17.45 WIB.
Diketahui bahwa sebuah truk mungkin saja terjadi kegagalan pada sistem pengereman dan kemudian menyerempet beberapa kendaraan yang sedang menunggu di persimpangan dengan lampu lalu lintas bernyala merah tiba-tiba.
Kedua saudara tersebut berada di antara kelompok kendaraan yang mengalami kecelakaan.
Keadaan Roy, si adik, tetap saja tidak stabil. Dia menderita cedera parah dan kini dirawat oleh tim dokter dengan penuh perhatian.
Tersembunyi di balik air mata kesedihan atas pergiya kakak laki-lakinya, terdapat si adik yang gigih bertarung melawan koma di ruangan gawat darurat.
(/Ucik Suwaibah)
Baca berita lainnya di
Google News