Selamat Datang di Rumah! Stefano Cugurra Siap Memimpin Persebaya Surabaya Musim Depan

Selamat Datang di Rumah! Stefano Cugurra Siap Memimpin Persebaya Surabaya Musim Depan



— Spekulasi tentang nasib Stefanus “Teco” Cugurra akhirnya menemukan arah yang jelas: dia berpotensi kembali bergabung dengan Persebaya Surabaya. Mantan pelatih dari Brasil tersebut diperkirakan bakal menjadi strategi utama tim Green Force di musim mendatang, menyambangi posisi yang sebelumnya diduduki oleh Paul Munster, yang kabarnya akan meninggalkan klub.

Tanda-tanda kembalinya Teco ke Surabaya makin terlihat jelas usai Persija Jakarta dengan resmi mengizinkan Carlos Pena sang pelatih dari Spanyol untuk meninggalkan timnya.

Pengumuman tersebut dilakukan lewat situs web resmi tim pada hari Kamis (1/5/2025), yang segera menimbulkan spekulasi tentang siapa yang akan mengambil alih posisi tersebut.

Persija menjadikan Ricky Nelson sebagai pengganti sementara sampai akhir musim ini dengan tujuan untuk mencari figur pelatih baru yang dapat memberikan perubahan besar.

Tetapi kejutan muncul saat sumber A1 mengatakan bahwa orang yang akan menggantikan Pena ternyata bukanlah Teco.

Akun berita olahraga @transfernews_ft1 mengungkapkan bahwa terdapat seorang pemain lain yang dinilai lebih memberi harapan dibandingkan dengan Teco.

Sayangnya, informasi mengenai nama pelatih yang akan mengepalai Persija musim depan belum diberikan dengan jelas.

Peluang Teco untuk kembali bermain bagi Persija semakin tipis, sementara kemungkinan Persebaya Surabaya mendapatkan jasanya menjadi lebih terbuka lebar. Terlebih lagi, Teco pernah punya pengalaman gemilang saat memulai karirnya sebagai pelatih di klub dari Kota Pahlawan itu.

Selama musim 2003/2004, Teco sempat menjadi pelatih kebugaran untuk Persebaya di bawah kepemimpinan Jacksen F Tiago. Di sinilah dia berkenalan dengan Miranda Erlinda, istrinya sekarang, yang berasal dari Surabaya.

Hubungan emosional yang erat dengan Surabaya memberikan kesempatan besar bagi Teco untuk menjalin kembali hubungannya atau “CLBK” dengan Persebaya Surabaya.

Kota ini tidak hanya menjadi tempat transit, tetapi juga sebuah rumah berarti pribadi bagi sang pelatih.

Selain itu, jabatan Paul Munster sebagai juru taktik Persebaya Surabaya saat ini pun sedang terancam karena dugaan resignnya. Gosip tentang kepindahan Munster makin menguat mendekati penutupan musim ini, memungkinkan perubahan dalam pemimpin tim.

Akun @ownerwakanda juga menegaskan bahwa saat ini Teco tengah berdiskusi dengan dua tim dari Liga 1, yakni Persebaya Surabaya serta Persija.

Akan tetapi, mengingat kesempatan untuk bergabung dengan Persija semakin menipis, Persebaya Surabaya menjadi favorit yang paling diunggulkan.

Prestasi Teco dalam mengelola tim di Liga 1 tidak perlu dipertanyakan lagi. Saat memimpin Bali United, dia telah meraih 97 kali kemenangan dari total 188 pertandingan yang diikuti, serta menyabet 41 seri dan hanya menerima 50 kekalahan.

Pada musim ini, Teco berhasil mengumpulkan 10 kali menang, 7 kali seri, serta 7 kali kalah dalam sebanyak 24 pertandingan yang dijalani.

Catatan ini mungkin tidak sebersinar seperti di masa-masa sebelumnya, namun masih menunjukkan kesetiaannya sebagai salah satu pelatih terbaik di liga.

Meski tidak diumumkan secara resmi, informasi internal menyebutkan musim ini adalah musim terakhir Teco bersama Bali United. Hal itu membuat dirinya bebas menentukan arah baru kariernya musim depan.

Berdasarkan catatan kerjanya yang luar biasa serta ikatan emosionalnya yang erat dengan Surabaya, Teco menjadi pilihan sempurna untuk Persebaya Surabaya.

Selain itu, dukungan dari Bonek mungkin akan mengalir dengan kuat apabila seseorang yang terkenal kembali menjadi pemimpin klub tersebut.

Pendukung Persebaya Surabaya diharapkan akan sangat bersemangat menyambut kehadiran sang pelatih yang dahulunya merupakan aset berharga bagi klub tersebut.

Pengambilan keputusan ini dapat menjadi strategi bijak dari pengelola dalam menghidupkan kembali jiwa pemenang.

Di luar aspek emosi dan histori, kedatangan Teco pun dapat memberikan efek menguntungkan bagi kinerja Persebaya Surabaya dari sudut pandang taktis.

Gaya bermain ofensif serta transitinya yang pesat ala Teco cocok dengan sifat Persebaya Surabaya yang bertumpu pada antusiasme dan kelucutan pemainnya.

Keputusan untuk membawa kembali Teco bisa mengundang minat dari para penyponsor dan memperkuat posisi finansial tim. Popularitasnya yang besar dalam dunia sepak bola domestik memberikan daya pikat unik bagi penonton serta jurnalis.

Hingga saat ini, baik Persebaya Surabaya maupun Teco belum memberikan komentar resmi tentang masalah ini. Akan tetapi, perkembangan di belakang panggung menandakan bahwa jalannya kembali ke Surabaya mungkin menjadi lebih mudah bagi sang pelatih yang berumur 50 tahun itu.

Langkah ini juga akan memberi efek domino pada perburuan pelatih di klub-klub besar Liga 1 lainnya. Dengan Teco hampir pasti tak kembali ke Persija, tim ibu kota pun harus mencari sosok lain yang sepadan.

Keadaan ini membuat persaingan untuk mendapatkan manajer di musim depan menjadi sangat sengit dan penuh dengan dinamika. Para penggemar dari kedua kelompok besar, yakni Bonek dan Jakmania, sekarang antusias menantikan keputusan tentang siapa yang akan mengarahkan tim favorit mereka.

Meskipun demikian, pada akhirnya sepertinya arah angin menuju ke Kota Pahlawan. Teco dan Persebaya Surabaya, mirip dengan dua kutub yang akan kembali bersatu dalam satu tujuan: meraih kesuksesan dan prestasi.

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *