Brigjen Hengki Haryadi: Tiga Kali Ungkap Kasus Hercules, Lawan Premanisme dengan Prestasi Mengagumkan


lowongankerja.asia

Berikut adalah profil dari Brigjen Pol Hengki Haryadi, seorang kepolisian yang telah tiga kali menggerebek Hercules. Rekam jeaskan dirinya ternyata tidak biasa.

Baru-baru ini, figur Hercules, yang merupakan kepala umum dari ormas GRIB Jaya, sedang menjadi perhatian publik akibat beragam masalahnya.

Dimulai dengan pernyataan tegas kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sampai membahas tentang purnawirawan TNI.

Sebaliknya, karena perbuatannya di masa lalu, kehidupan Hercules tidak terlepas dari pengawasan publik.

Salah satu bagian dari sejarahnya adalah catatan kriminernya yang bahkan sampai ke titik dia pernah diringkus oleh pihak berwajib.

ternyata orang yang telah menangkapi Hercules juga bukan tipe biasa.

Iya, itu adalah Brigjen Pol Hengki Haryadi.

Dia menjadi salah satu dari para polisi yang telah menahan Hercules sebanyak tiga kali.

Baru-baru ini, perhatian tertuju pada Brigjen Pol Hengki Haryadi karena video berusia dua tahun yang mengulas tentang Hercules menjadi viral lagi.

Sebagaimana telah dikenal, pada tahun 2023 Hercules bersikeras minta maaf setelah pernah menyatakan tidak merasa takut terhadap figur Hengki Haryadi.

Saat itu Hengki masih bertugas dengan pangkat Kombes Pol dan mengemban posisi sebagai Dirreskrimum Polda Metro Jaya.

Setelah mendengarkan permohonan maaf dari laki-laki yang sebenarnya bernama Rosario de Marshall, Hengki Haryadi kemudian memutuskan untuk berbicara.

“Setelah tiba-tiba menjadi sorotan karena meminta maaf, Hercules mengambil langkah tersebut. Sebagai seseorang yang taat agama, jika seseorang memohon pengampunan maka kita harus memberikan ampunannya. Namun, bila telah melakukan kesalahan, tidak boleh ada alasan untuk itu,” jelas Hengki Haryadi seperti dikutip TribunnewsBogor.com melalui catatan Kompas TV pada 9 Juni 2023.

Saat merespons permintaan maaf dari Hercules, Hengki Haryadi kemudian menceritakan kisahnya.

Bahkan dia sudah berhasil menangkap Hercules sebanyak tiga kali.

“Terkait kasus Hercules, ada koreksi yang harus kami berikan. Bukan hanya tertangkap dua kali oleh tim kami, tapi sebenarnya telah terjadi tiga penangkapan. Yang pertama adalah pada tahun 2013 ketika dia ditahan dalam suatu perkara terhadap pejabat di Jakarta Barat. Kemudian pada tahun 2018, ia ditangkap untuk kedua kalinya atas dugaan pemerasan serta perselisihan mengenai tanah,” jelas Hengki.

Menanggapi hal tersebut, Hengki secara tegas menyatakan niatannya untuk tetap melawan kejahatan premanisme.

Menurut Hengki, dia tidak memiliki kecenderungan pribadi terhadap pengungkapan kasus premanisme, termasuk yang melibatkan Hercules.

Tentu saja hal ini tak seharusnya terjadi ketika menghadapi ancaman yang ditujukan kepada para petugas. Sebab, pada prinsipnya, tak pernah ada niat pribadi dalam menyelesaikan perkara-prekaran terkait gerombolan kekerasan. Akan tetapi, semata-mata didasari oleh keprihatinan publik serta bukti-bukti hukum yang dipertunjukkan dengan transparansi di pengadilan,” ungkap Hengki.

Sama sekali tidak takut, Hengkei menyatakan bahwa dia dan regennya akan tetap bertahan menentang tindakan premanisme.

Hengki juga menginginkan agar bangsa ini tidak dikalahkan oleh kejahatan terorganisir.

“Saat menghadapi tantangan, kita harus menegakkannya tanpa adanya pilihan lain. Negara ini tak boleh dikalahkan oleh perilaku kekerasan seenaknya sendiri. Jelas bahwa tidak seharusnya terdapat kelompok yang bisa bertindak diluar aturan hukum. Bila mereka memblokir pekerjaan kami sebagai penegak hukum, maka makin melawan, makin kami hadang,” kata Hengki Haryadi tegas.


Profili Pendek tentang Brigjen Pol Hengki Haryadi

Keberanianya dalam membasmi kekerasan teritorial sampai tiga kali berhasil menghentikan aksi Hercules, menjadi fokus pengamatan ini. Berikut adalah informasi pendek tentang Hengki Haryadi.

Hengki Haryadi dilahirkan pada tanggal 16 Oktober 1974 dan membesar di kota Palembang, yang terletak di Provinsi Sumatera Selatan.

Hengki dikenal sebagai suami dari Duma Intan Karenina serta ayah bagi empat buah hati.

Berdasarkan riwayat pendidikannya, Hengki pernah menuntut ilmu di Taruna Nusantara dan berhasil lulus pada tahun 1993.

Berikutnya, Hengki meneruskan studinya di Akademi Kepolisian (Akpol) dan berhasil menyelesaikannya pada tahun 1996.

Hengki juga pernah mengikuti berbagai macam pendidikan seperti PTIK, SESPIMMEN pada tahun 2010, serta SESPIMTI pada tahun 2020 dengan predikat lulusan terbaik.


Rekam Jejak Karir

Sebelum menjadi Penyidik Kasus Kriminal Tingkat II Bareskrim Polri, Hengki Haryadi telah menghabiskan banyak waktu dalam karirnya di kepolisian.

Pada tahun 1997, Hengki Haryadi memulai kariernya sebagai Pamapta II di Polres Dili.

Berikut ini merupakan perjalanan karier Hengki Haryadi sampai saat ini:

  • Tahun 1998 dia menjabat sebagai Kepala Satuan Lalulintas Polres Manatuto
  • Pada tahun 1999, ia menjabat sebagai Kasat Lantas di Polres Dili.
  • Tahun 1999 dia diangkat sebagai Wakapolsek Lengkong
  • Pada tahun 2001 dia diangkat sebagai Kepala Satuan Lalulintas Polres Garut.
  • Pada tahun 2002, ia menjadi Pama Polda Lampung.
  • Pada tahun 2004, ia menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Tulangbawang.
  • Pada tahun 2005, ia ditunjuk sebagai Kapolsek Telukbetung Selatan.
  • Pada tahun 2006 ia menjabat sebagai Kasat Reskrim Poltabes Bandar Lampung
  • Pada tahun 2008 dia menjabat sebagai Kepala Seksi III Divisi Satuan I Direktorat Reskrimum Polri di Provinsi Lampung.
  • Pada tahun 2010 ia menjadi anggota Polri di Polda Metro Jaya.
  • Pada tahun 2010 ia menjabat sebagai Kasubbag Kermalat Bagbinlat Ro Ops Polda Metro Jaya.
  • Pada tahun 2011, ia ditunjuk sebagai Kapolsek Metro Gambir.
  • Pada tahun 2011, dia menjabat sebagai Kasat Reskrim di Polres Metro Jakarta Pusat.
  • Tahun 2012 dia menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Metro Jakarta Barat
  • Tahun 2014 dia menjabat sebagai Kapolres KP3 Tanjung Priok.
  • Tahun 2016 dia dilantik sebagai Wadirreskrimsus Polda Metro Jaya
  • Pada tahun 2017 ia menjabat sebagai Kasubdit I Dittipideksus Bareskrim Polri
  • Pada tahun 2017 ia menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat.
  • Pada tahun 2019, ia bekerja sebagai Analis Kebijakan Madya di Bidang Pideksus Bareskrim Polri.
  • Tahun 2020 menjadi Kapolres Metro Jakarta Pusat
  • Pada tahun 2022 menjabat sebagai Dirreskrimum Polda Metro Jaya
  • Pada tahun 2023, dia ditunjuk sebagai Penyidik Kasus Kriminal Utama Tingkat II di Bareskrim Polri.


Prestasi Hengki Haryadi

Tidak hanya menangkap Hercules sebanyak tiga kali, Hengki Haryadi pun sukses mencatat berbagai pencapaian melalui penyelesaian beberapa kasus.

Hengki berulangkali mengungkap beberapa kasus hukum yang melibatkan para artis dan figur publik.

Pada tahun 2018, Hengki menggerebek aktor Steve Emmanuel karena dugaan penyalahgunaan narkoba.

Pada tahun 2021, Hengki berhasil mengamankan Ardi Bakrie serta Nia Ramadhani karena dugaan keterlibatan dalam kasus narkoba.

Selanjutnya, Hengki dan timnya pun sukses menyelesaikan investigasi terkait kasus penyelundupan narkoba jenis shabu yang berasal dari Amerika Serikat pada tahun 2019 silam, menggunakan metode pengemasan dalam kotak kopi.

Pada tahun 2022, Hengki sukses mengarahkan timnya untuk menangkap kelompok garis keras yang dikenal dengan nama Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Baraja di Lampung.

Pada tahun yang sama, Hengki menggerebek empat petugas BPN dalam kasus dugaan pengaturan lahan di Jakarta.


Artikel ini sebelumnya dipublikasikan di TribunnewsBogor.com denganjudul
PROFIL Brigjen Hengki Haryadi: Polisi Pemenang tiga kali dalam Penangkapan Hercules, Bersikap Tajam Melawan Aktivitas Premanisme

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *