- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
children, education, news, public education, schoolschildren, education, news, public education, schools - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
12
lowongankerja.asia
Hari ini ditandai sebagai Perayaan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas 2025.
Sayangnya di Jawa Barat, pada Hardiknas 2025 malah terjadi pencemaran karena insiden keracunan yang dialami oleh ribuan siswa di berbagai wilayah.
Ribuan siswa menjadi korban keracunan beberapa hari menjelang Hari Pendidikan Nasional 2025.
Siswa yang semestinya menerima pendidikan berkualitas malah mengalami gangguan karena keracunan usai menikmati hidangan dari Program Makanan Bernutrisi Gratis (MNG).
Di Bandung, 342 murid sekolah menengah pertama nomor 35 Bandung terkena keracunan makanan usai memakan hidangan MBG kurang dari dua hari menjelang Hari Pendidikan Nasional tahun 2025, pada Rabu (30/4/2025). Perayaan Hardiknas Tahun 2025: Para Pelajar Jawa Barat Melawan Dengan Makanan yang Menyebabkan Keracunan; 447 Murid Terjangkiti dalam Satu Bulan.
Bukan hanya siswa, bahkan para guru yang bertugas untuk menyampaikan pengetahuan lewat pembelajaran pun turut terjungkal karena dampak keracunan.
2 Guru dari SMPN 35 Bandung terkena keracunan setelah makanan MBG.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian melaporkan bahwa sesuai dengan temuan investigasi, jumlah pelajar di SMP Negeri 35 Bandung yang terkena keracunan makanan pasca mengonsumsi hidangan MBG diperkirakan sekitar 342 anak.
“Sah itu (ketergantungan), sekitar begitu kali karena kami masih menghitung, bisa jadi ada tambahan karena saya belum memeriksa kembali,” katanya ketika dihubungi pada hari Kamis, 1 Mei 2025.
Pilihan makanan MBG yang diberikan di sekolah dan dikonsumsi oleh para siswa termasuk nasi putih, makaroni dengan saus jamur, ikan kakap goreng crispy, tempe panggang barbekyu, sayuran campuran, serta buah melon.
Bukan hanya di Kota Bandung, pada hari yang sama, ratusan siswa dari Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, juga menemui keadaan yang sama.
24 siswa yang mencakup anak-anak TK dan SD serta beberapa siswa SMP, mengalami gejala keracunan setelah menikmati hidangan MBG.
Setelah menikmati makanan MBG tersebut, mereka merasakan kelelahan dan terus-menerus buang air besar.
Paket MBG untuk siswa di Kabupaten dan Kota Tasikmalaya belum mencakup semua area dan hanya sebagian kecil sekolah yang dipilih pada masing-masing hari.
Menurut seorang korban bernama Riska Damayanti (15), dia pertama kali mengalami rasa mual pada malam harinya setelah memakan menu MBG yang disediakan oleh pihak sekolah.
“Awalnya merasakan nyeri di bagian perut, disertai rasa ingin muntah, lalu frekuensi buang air besar mencapai lima kali, gejala ini sudah dialami sejak kemarin namun semakin memburuk saat ini,” jelas Riska pada hari Kamis (1/5/2025).
Riska menyebutkan bahwa gejala-gejalanya sudah dirasakannya selama beberapa waktu. Ini berawal dari makanan yang dikonsumsi pada jam pelajaran pagi di sekolah.
“Isian menu berisi daging, tahu goreng, sayuran, dan anggur; yang banyak adalah lobaknya karena sudah busuk,” katanya.
Di Cianjur, sebelumnya pernah terjadi kasus keracunan massal setelah mengonsumsi menu MBG, yaitu pada hari Senin (21/4/2025).
Sekitar belas murid dari MAN 1 Cianjur mengalami keluhan mual serta muntah setelah diketahui konsumsi menu MBG. Kondisi tersebut membuat beberapa siswa memerlukan penanganan medis di dua fasilitas kesehatan yang berbeda.
Jumlah siswa yang terkena keracunan dari makanan MBG di Cianjur mencapai 79 orang, demikian disampaikan oleh Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Frida Laila Yahya, ketika dimintai konfirmasi lewat telpon pada hari Rabu, tanggal 23 April 2025.
Dari 79 murid itu, 60 orang adalah siswa dari MAN 1 Cianjur, sementara yang lainnya yakni 19 anak dari SMP PGRI 1 Cianjure. Sejumlah puluhan pelajar ini mendapatkan pengobatan di dua rumah sakit berbeda, yaitu RSUD Sayang Cianjure serta RS Bhayangkara,” katanya.