5 Fakta Unik tentang Ular Laut Kepala Kura-kura yang Menarik dan Aman

5 Fakta Unik tentang Ular Laut Kepala Kura-kura yang Menarik dan Aman

  • Diposting oleh:
  • Diposting pada:
  • Kategori:
    animalsanimals
  • Sistem:
    Tidak diketahui
  • Harga:
    USD 0
  • Dilihat:
    11

Ular laut (kelompok Elapidae) dapat disebut sebagai famili ular yang telah berkembangan dengan sangat baik sehingga memiliki lingkungan hidup yang unik dibandingkan saudara-saudaranya. Sementara kebanyakan ular bertahan di daerah lembab atau gersang, keluarga ini lebih memilih untuk menghabiskan waktu mayoritasnya di lautan terbuka. Dalam kelompok tersebut, terdapat tujuh genus dan mencakup kurang lebih 69 jenis spesies yang beragam. Salah satunya adalah ular laut kepala kura-kura (
Emydocephalus annulatus
).

Mereka merupakan salah satu dari tiga jenis ular laut yang ada di genust mereka.
Emydocephalus
Dikenal dengan sifat unik sisiknya yang bercampur hitam dan putih menyerupai barisan garis pada zebra. Sisik ular tersebut cukup besar dan berselaput satu sama lain, memberikan penampilan tubuh ular laut kepala kura-kura yang kokoh. Mereka mendapatkan nama karena bentuk kepalanya yang pendek dan bulat yang mengingatkan pada kepala kura-kura. Ukuran mereka berkisar antara 75 hingga 90 sentimeter.

Terdapat ciri unik tersendiri pada ular laut dengan kepala mirip kura-kura yang tak dapat ditemukan pada jenis ular laut lainnya. Faktor itu pun turut memengaruhi derajat kerisikoannya dibandingkan ular-ular lain. Mau tahu lebih lanjut? Mari kita intip pembahasan selengkapnya di bagian berikut!

1. Sebaran peta serta lingkungan asli hewan tersebut

5 Fakta Unik tentang Ular Laut Kepala Kura-kura yang Menarik dan Aman

Ular laut yang memiliki kepala mirip kura-kura ini ternyata hidup tidak jauh dari kita. Pencaran mereka terutama ada di wilayah utara Australia serta beberapa daerah di Indonesia. Namun, habitat mereka juga meluas hingga perairan Filipina dan gugusan pulau-pulau kecil di Sekitar Samudera Pasifik.

Habitat asli bagi ular laut berkepala penyu biasanya ditemukan di area pantai yang dekat dengan terumbu karang. Mereka bisa berkeliaran dari permukaan samudera hingga kedalaman mencapai 40 meter dan telah ditunjukkan mampu bertahan dalam kondisi bawah air selama satu jam hanya dengan sekali bernapas. Walaupun sang kemungkinan untuk naik ke permukaan atau mendayung lebih jauh, spesies ini amatlah jarang menjauhi zona terumbu karang tersebut. Bahkan, ular laut berkepala penyu sungguh-sungguh terhubung pada habitat terumbu karangnya.

Dr. Claire Goiran, pakar biologi laut dari University of New Caledonia, mengatakan bahwa ular laut dengan pola kepala mirip kura-kura cenderung tetap tinggal di area terumbu karang tempat mereka menetas untuk pertama kalinya dan jarang meninggalkannya, seperti dikabarkan
ABC
Mereka hampir tidak pernah mengunjungi terumbu karang yang lain, sekecil apapun alasannya. Ketika sedang berada di terumbu karang, ular itu biasanya bersandar pada sebuah batu karang dan diam. Apabila merasakan ancaman, mereka bisa menyembunyikan diri di retak-retak dari batu karang tersebut.

2. Makanan favorit

5 Fakta Unik tentang Ular Laut Kepala Kura-kura yang Menarik dan Aman

Tidak seperti kebanyakan spesies ular laut lainnya, ular laut kepala kura-kura memiliki preferensi pangan yang unik. Mereka bukan pemburu hewan hidup atau pengkonsumsi sisa-sisa binatang mati. Ular laut ini lebih menyukai telur ikan laut; makanan kesukaannya tersebut biasanya dicari di area terumbu karang. Secara lebih rinci, tipe ikan yang umumnya menjadi mangsa untuk telurnya adalah ikan-ikan demersal yang meletakkan telur-telor mereka pada benda-benda tetap.

Terkadang, telur dari ikan-ikan yang menjadi mangsa ular laut kepala kura-kura tersebut bisa berjumlah sangat banyak. Akan tetapi, spesies ular ini sebenarnya tidak terlalu serakah loh.
Critter Science
Menurut laporan, ular laut dengan kepala mirip kura-kura tersebut akan mengonsumsi kelompok telur ikan secara bertahap. Artinya, hewan ini hanya akan menyantap sebagian kecil dari telur-telur itu dan kemudian melanjutkan pencarian untuk menemukan gugusan telur lain yang ada di dekat terumbu karang. Pola perilaku seperti ini menjadikan ular laut bermuka kura-kura harus tetap berpindah tempat tiap hari dalam rangka mencari makanannya.

3. Termasuk dalam kelompok ular berbisa, tetapi …

5 Fakta Unik tentang Ular Laut Kepala Kura-kura yang Menarik dan Aman

Salah satu karakteristik yang unik pada keluarga tersebut adalah
ular
Laut memiliki racun dalam tubuhnya. Ini cukup normal karena mereka termasuk dalam keluarga Elapidae yang berarti bahwa ular laut masih sejenis dengan ular kobra. Pasti, karakteristik unik ini juga ditemukan pada ular laut kepala kura-kura. Tetapi, terdapat suatu kondisi yang menyebabkan bisa dari hewan tersebut sangat lemah sehingga seringkali dianggap sebagai jenis ular tanpa racun.

Dilansir
Britannica
Paragraf tersebut menjelaskan bahwa sisik ular laut jenis kepala kura-kura cukup kecil sehingga mempersulit proses penyuntikan racunnya. Tambahan pula, dosis racun dari spesies ular ini begitu minim hingga tak memberi dampak apapun saat seseorang mengalaminya digigiti. Bahkan bagi binatang laut lainnya, gigitan ular semacam ini sama sekali tidak membawa gejala berbahaya atau bahkan kematian.

Giginya yang pendek serta racun pada bisa-nya yang kurang berbahaya dikendalikan oleh jenis makanannya. Ular laut dengan kepala mirip kura-kura sebagai pemakan telur tidak perlu memiliki gigi besar atau bisa mematikan sebab hal tersebut malahan dapat menghalangi proses makannya. Di samping itu, apabila merasa terancam, spesies ini lebih condong untuk melarikan diri ke rongga-rongga di antara terumbu karang daripada menjadi agresif dan mencoba gigitan pertahanan kepada ancaman.

4. Sistem reproduksi

5 Fakta Unik tentang Ular Laut Kepala Kura-kura yang Menarik dan Aman

Ketahuilah bahwa informasi mengenai proses reproduksi pada ular laut dengan kepala mirip kura-kura sangatlah sedikit, bahkan sampai batasan waktu perkawinan atau adanya upacara perkawinan spesifik pun tidak diketahui. Yang jelas adalah ritme biologisnya yang cenderung lama, di mana betina baru bisa bertelur sekali dalam dua tahun. Perlu dicatat juga kalau jenis ular lautan tersebut merupakan reptil berovipar; yakni betina akan meletakkan telurnya saat memasuki periode pertumbuhan dan berkembangbiak.

Pada makalah bernama “Life history traits of the sea snake Emydocephalus annulatus, based on a 17-yr study” oleh Richard Shine dkk., seekor betina dari spesies ular laut kepala kura-kura mampu memproduksi antara 1 hingga 3 biji telur pada setiap siklus perkembangbiakannya. Biasanya, telur-telur itu ditetaskan dan disimpan di dalam pasir di dasar lautan tanpa adanya pengasuhan apapun dari induknya. Durasi inkubasi untuk telur jenis ini cukup lama yaitu sekitar 4 sampai dengan 8 bulan. Jelas bahwa bayi-bayi ular laut kepala kura-kura telah siap bertahan sendiri saat mereka menetas.

Walaupun tanpa campur tangan dari induknya, tingkat kelangsungan hidup anak ular laut kepala kura-kura cukup tinggi yaitu hingga 70%. Pada fase dua tahun pertama kehidupannya, ular ini mengalami pertumbuhan dengan sangat pesat. Ketika dilahirkan, ukuran mereka berkisar antara 30 cm. Selama periode dua tahun tersebut, ular laut kepala kura-kura dapat bertambah panjang menjadi 50 cm sehingga totalnya mencapai sekitar 80 cm. Setelah masa itu, pertumbuhan ular mulai melambat, terutama pada jantan.

5. Status konservasi

5 Fakta Unik tentang Ular Laut Kepala Kura-kura yang Menarik dan Aman

Mengutip daftar merah IUCN, ular laut kepala kura-kura dikategorikan sebagai spesies berisiko rendah (Least Concern) pada saat ini. Meskipun demikian, mereka tampaknya sedang menghadapi tantangan signifikan melintasi area distribusinya. Ini ditunjukkan oleh kondisi populasi ular yang secara umum menurun setiap tahunnya.

Menurut Daftar Merah IUCN, walaupun wilayah distribusi ular tersebut tampak luas, penyebarannya justru agak terpusat. Di alam liar, ular laut dengan kepala mirip kura-kura itu hanya ditemukan pada area terumbu karang tertentu dan terbatas. Bahkan, ada beberapa daerah di mana populasi hewan ini mencapai angka yang signifikan, sementara di lokasi lainnya jumlahnya mungkin sangat jarang. Jumlah mereka pun rentan mengalami penyusutan apabila habitat utama dalam bentuk terumbu karang tersebut rusak, hal ini sering disebabkan oleh pencemaran atau kegiatan manusia.

Ya, tentu saja, ular laut dengan kepala seperti kura-kura pun menjadi makanan potensial untuk organisme lain. Hiujuga beberapa jenis ikan raksasa telah dikenal memangsa spesies tersebut. Ada fakta unik tentang sisik mereka yaitu bahwa sisik ular laut itu bisa dipenuhi oleh alga dalam jumlah sangat besar. Makin banyak alga menghinggapi sisiknya, semakin lambat pula pergerakannya.
ular
Ini menjadi makin lambat sebab ada beban tambahan yang perlu mereka pikul.

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *