- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
public transportation, railroads, railway systems, trains, transportationpublic transportation, railroads, railway systems, trains, transportation - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
19
lowongankerja.asia
– Kereta rel listrik (KRL) sudah mencapai umur 100 tahun beroperasi di Indonesia sejak tanggal 6 April kemarin.
KAI Commuter, yang merupakan bagian dari PT Kereta Api Indonesia (Persero), menyelenggarakan Parade KRL Retro untuk memperingati seratus tahun layanan transportasinya.
Melalui unggahan resmi
@keretapikita
KRL Commuter menampilkan gambaran transformasi “wajah” KRL sejak beroperasi di Indonesia.
Saat ini menjadi alat komunikasi utama bagi kegiatan warga kota, Kereta Rel Listrik (KRL) mulai melintas di rute TanjungPriok-Meester Cornelis pada tanggal 6 April 1925.
Di luar Jabodetabek, Kereta Rel Listrik (KRL) menjadi pilihan utama bagi warga Yogyakarta, Bandung, sampai Surabaya.
Berita terkini mengungkapkan bahwa KAI Commuter sudah berkolaborasi dengan PT INKA guna memanfaatkan peralatan produksi lokal.
Seperti yang telah diketahui, KRL sejauh ini selalu mengandalkan peralatan impor dari beberapa negara.
Menggantung pada produksi yang berasal dari beberapa negara, “penampilan” KRL berkembang seiring berjalannya waktu.
Berikut ini adalah daftar fasilitas kereta listrik commuter yang telah dipakai oleh penduduk semenjak masa penjajahan Belanda di Hindia.
Rangkaian Kereta Listrik yang Telah Berjalan di Indonesia
1. KRL Lokomotif Bon-Bon
Pada awalnya,
Electrische Staats Spoorwegen
(ESS) mengimpor locomotive listrik buatan pabrikan Werkspoor, Belanda, menuju Jakarta.
Paling tidak, 6 buah lokomotif ESS 3200 diimpor pada tahun 1925 dan 1927 dengan jumlah total mencapai 6 unit. Kendaraan kereta api tersebut sempat beroperasi menangani rute
Batavia
(Jakarta) hingga
Buitenzorg
(Bogor) di era kolonial Belanda.
2. KA Djoko Kendil
Dikenal sebagai serinya SS9000, KA Djoko Kendil menjadi mitos dalam sejarah KAI.
Dibuat di Belanda pada tahun 1938 oleh
Staats Spoorwegen
, kereta ini sebelumnya digunakan untuk rute perjalanan di malam hari,
Nacht Expres
rute Surabaya-Jakarta.
Menyambut kedua pusat kota utama di Pulau Jawa, Kereta Api Djoko Kendil menyelesaikan rute tersebut selama 11 jam 27 menit.
3. Kereta Rel Listrik Seri Jalita (8500)
Diproduksi 1975-1991 oleh
Tokyu Car Corporation
, Kereta Rel Listrik (KRL) ini merupakan salah satu moda transportasi yang paling banyak digunakan.
Tokyu Railway
Pada periode 2006 hingga 2009, terdapat delapan seri yang diimpor ke Indonesia.
Sebagai unit perdana milik PT KCJ, kereta api ini dikenal dengan nama “JALITA” atau “Jalan-Jalan Lintas Jakarta”. Keunikan dari KRL ini adalah adanya sistem pendingin udara dan kipas angin yang beroperasi secara bersamaan di dalam gerbong.
4. KRL Seri 6000
Adalah hasil pelarian dari Jepang, Kereta Listrik Regional (KRL) bekas Tokyo Metro ini pada awalnya beroperasi di Jalur Chiyoda.
KRL yang diproduksi pada 1969-1985 ini mulai beroperasi Indonesia sejak 2010-2018. Sebanyak 27 KRL melayani rute Jabodetabek menggunakan sistem propulsi chopper maupun VVVF.
5. KRL Seri 7000
Kembali lagi, KRL Seri 700 yang dulu merupakan bagian dari Tokyo Metro mulai diproduksi sejak tahun 1974 dan hingga kini telah mencapai jumlah 34 rangkaian.
Kereta KRL tersebut diakuisisi untuk pertama kalinya pada tahun 2010 sejumlah 4 kereta, yang mana salah satunya adalah jenis kereta dengan gerbong khusus bagi perempuan.
Hingga kini, kereta komuter elektrik seri 7000 masih digunakan secara aktif sampai sekarang.
6. KRL Seri 203
Buatan Kawasaki, Kinki, dan
Tokyu Car Corporation
Pada periode 1982 hingga 1986, kereta api tersebut datang dengan total 17 set yang masing-masing berisi 10 gerbong. Awalnya, seri KRL 203 dipakai pada jalur Joban, Jepang.
Di luar Indonesia, Jepang juga memberikan KRL tersebut kepada Filipina sebanyak 9 rangkaian di tahun 2011. Namun, Manila cuma mendapat 4 kereta saja.
Selanjutnya, 5 seri yang tersisa dipasarkan ke Indonesia. Seri-seri tersebut tetap beroperasi di Indonesia dan Filipina sampai saat ini.
7. KRL Seri 205
PT KCJ mengakuisisi sebagian besar rangkaian KA Listrik Dari Jalur Rel (KRL) seri 205 yang berasal dari Negeri Sakura tersebut. Kereta api bekas milik Eastern Japan Railway Company ini datang dalam jumlah keseluruhan mencapai 812 unit dan memiliki konfigurasi mulai dari delapan, sepuluh, sampai dua belas gerbong per rangkaian.
KRL Seri 205 dibuat antara tahun 1985 hingga 1994 oleh beberapa produsen di Negeri Sakura tersebut.
Di Indonesia, kereta ini telah berjalan sejak tahun 2013 sampai saat ini. Tidak hanya itu, KRL Seri 205 tetap menjadi pilihan utama para penumpang dikarenakan tingkat keterpercayaannya serta kemampuannya menampung banyak orang.
8. KRL Seri INKA-J-TREC
Berkolaborasi dengan J-TREC produsen dari KRL E235 JR East, INKA merilis varian paling baru mereka.
Memiliki 24 rangkaian yang terdiri dari 12 kereta, KRL seri INKA-J-TREC ini direncanakan untuk memulai operasinya di tahun 2024.
PT INKA mengadaptasi desain eksterior dan interior dari seri E235 untuk digunakan sebagai fasad.