- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
culture, eating habits, food culture, lifestyle, manners and etiquetteculture, eating habits, food culture, lifestyle, manners and etiquette - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
13
lowongankerja.asia
Pernakah kau merasa bahwa sebuah kalimat “makasih” dapat memengaruhi atmosfer dalam suatu percakapan?
Peribahasa singkat ini kerap kali mengekspos kejujuran dari si pengucap dan pada gilirannya merasuki hati pendengarnya.
Dalam lingkungan kehidupan yang selalu menuntut untuk bergerak cepat serta fokus kita yang kerap tersita oleh gadget, banyak individu yang mengabaikan norma-norma sosial fundamental.
Akan tetapi, terdapat beberapa individu yang senantiasa menyampaikan penghargaan, terutama ketika mereka sedang makan di rumah makan atau mengambil kopi.
Bukan hanya satu kali, tetapi setiap kali makanan disajikan, gelas dipenuhi kembali, atau piring dibersihkan, mereka akan terus menyampaikan ucapan terima kasih.
Apa yang menggerakkan sikap konsistensi tersebut? Bukan hanya etika belaka, tetapi juga pencerminan dari nilai-nilai dan karakter dalam diri seseorang.
Menurut artikel di geediting.com pada hari Jumat (25/4), berikut ini tujuh karakteristik primer dari mereka yang selalu ingat untuk menyampaikan ucapan terima kasih.
1. Selalu Menyegarkan Penghargaan Terhadap Setiap Orang
Mereka bersikap sopan bukan karena perasaan mereka, tapi karena pedoman. Seseorang yang menyampaikan terima kasih kepada pelayan juga akan menghormati tetangga, rekannya di tempat kerja, atau siapa saja yang memperlihatkan kebaikan, betapapun kecilnya itu.
2. Memiliki Kecerdasan Emosional yang Kuat
Mereka dapat memposisikan diri mereka sendiri dari sudut pandang orang lain, kemungkinan besar disebabkan oleh pengalaman kerja di bidang jasa sebelumnya atau hanya berkat rasa simpati yang bawaan.
Mereka menyadari hambatan dalam pekerjaan dan mengerti bahwa pengakuan kecil dapat memiliki arti yang sangat penting.
3. Berada Secara Utuh dalam Saat Ini
Mereka lebih fokus pada hal-hal kecil seperti kedatangan pelayan atau proses menuangkan minuman daripada terpaku pada layar atau percakapan.
Rasa syukur mereka muncul karena pemahaman serta konsentrasi total pada saat itu.
4. Mengembangkan Kesyukuran Harian
Untuk mereka, bersyukur merupakan elemen penting dalam gaya hidup yang dipenuhi rasa terima kasih. Mereka dengan cepat mengapresiasi hal-hal sederhana dan sudah terlatih untuk menemukan keindahan di sekelilingnya sehingga menjadikan kehidupan menjadi lebih bernilai.
5. Yakin Pada Daya Tarik Perbuatan Sederhana
Mereka mengerti bahwa gerakan kecil semacam tersenyum atau mengucapkan rasa terima kasih dapat memberikan dampak yang kuat.
Gerakan sederhana ini, walaupun pendek, dapat menguatkan hubungan antara manusia dan mendorong kebiasaan positif lainnya.
6. Menghargai Hubungan Pribadi
Mereka melihat tindakan berinteraksi di restoran tidak sekadar sebagai pertukaran uang, tetapi juga peluang untuk membentuk ikatan, walaupun sementara. Ucapan ramah atau senyuman dapat mengubah interaksi menjadi lebih terasa kebersamaannya dan menyenangkan.
7. Tetap Tunjukkan Kesopanan dalam Setiap Keadaan
Kesopanan tak sekadar tindakan sebentar, melainkan telah menjadi elemen dalam kepribadian seseorang.
Mereka akan terus bersikap hangat, sopan pada kolega sekerja, tetangga, serta orang luar, karena mereka yakin bahwa tindak baik dan penuh hormat dapat menguatkan ikatan dan membentuk suasana yang jauh lebih positif.
***