- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
art, artwork, community, exhibitions, newsart, artwork, community, exhibitions, news - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
28
lowonganpekerjaan.asia
– Pameran Road to ArtJog 2025: Arak-Arak Midnight Haze dan The Drifting Flocks secara resmi membawa pengalaman seni kontemporernya yang istimewa ke Surabaya.
Digelar di tingkat tiga Pasar Tunjungan, pameran ini meluncurkan sesi tur umum pertamanya pada hari Rabu sore (23/4). Acara ini mendorong para pengunjung untuk menjelajahi lebih dalam kreasional Jompet Kuswidanato.
Banyak pengunjung nampak sangat bergairah mengikuti dua ronde tur yang dimulai pada pukul 17:00 dan 19:00 Waktu Indonesia Bagian Barat. Dengan bimbingan langsung dari kurator eksposisi seninya sendiri, Ayos Purwoaji, para peserta diperkenankan untuk mengeksplorasi sekitar 21 instalasi artistik yang tersebar di lokasi mantan pasar ikonik itu.
“Tur ini dirancang agar para peserta dapat menjelajahi dan memahami lebih dalam tentang kreasi seni Jomped Kuswidanato,” jelas Ayos, sang pembimbing yang menggunakan metode penyuluhan mirip seperti guide di museum.
Pameran ini merupakan komponen penting dalam serangkaian acara menuju puncak ArtJog 2025. Selain berfungsi sebagai display untuk kesenian, kunjungan ke pameran ini pun mengubahnya menjadi wadah bagi diskusi antara masyarakat umum, kurator, serta karya seni tersebut sendiri, sehingga semakin menegaskan posisi seni kontemporer dalam ranah publik.
Menariknya, menggunakan Pasar Tunjungan dengan sejarahnya sebagai tempat menghidupkan kembali karya-karya Jompet memberikan nuansa yang lebih segar. Pameran instalasinya membahas tentang identitas, kenangan bersama, serta perubahan sosial— semua disajikan dalam bentuk visual yang dramatis dan penuh makna.
Menurut Ayos, keunggulan Jompet ada di kemampuan merangkul berbagai unsur multimedianya, yakni mengintegrasikan aspek-aspek teknis seperti tenaga listrik, pencahayaan, serta audio untuk menciptakan sensasi seni yang unik.
“Multimedia tersebut merupakan keunikan tersendiri dari seni Mas Jompet,” katanya.
Untuk para tamu yang belum memiliki kesempatan untuk datang, sesi tur berikutnya dijadwalkan akan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 24 April jam 14.00 WIB serta Sabtu, 27 April jam 17.00 WIB.
Pameran ini lebih dari sekedar festival kesenian; ia juga menghadirkan tempat bertemu bagi sejarah, karya seni, dan diskusi tentang masalah sosial yang relevan saat ini di pusat kehidupan Pasar Tunjungan.