- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
plantsplants - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
22
Penyemaian tanaman yang esensial untuk perkembangannya adalah dengan mentransfer tanaman ke dalam pot baru. Akan tetapi, sesudah proses ini, tanaman umumnya akan merasakan tekanan dan harus menyesuaikan diri. Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan penanganan istimewa pada tanaman selepas pindah pot.
repotting
supaya dia dapat sembuh dan berkembang dengan baik lagi.
Apabila Anda melakukan kesalahan dalam pemeliharaan, tanaman dapat menguning atau malah mati. Jangan risau, karena proses perawatannya cukup sederhana dan pastinya mampu membantu tanaman pulih secara cepat. Ayo kita telusuri artikel di bawah ini untuk mengetahui cara-cara agar tanaman Anda tetap segar meski telah diganti pot, bacalah dengan cermat yaa!
1. Jauhi penempatan secara langsung pada area yang terpapar sinar matahari secara intensif
Agar mencegah tekanan pada tumbuhan saat ditempatkan dalam pot yang baru, hindarkan penempatan langsung dari cahaya matahari. Ini disebabkan oleh variasi kondisi lingkungan serta kerusakan pada sistem akarnya. Kecemasan tambahan dapat menyebabkan daun dengan mudah menunjukkan gejala pucat atau kering sebelum proses adaptasinya lengkap.
Lebih baik meletakkannya di tempat yang terang namun teduh untuk beberapa hari awal. Izinkan tanaman memulih diri secara perlahan sebelum mengembalikannya ke lokasinya semula. Setelah 3-5 hari, Anda dapat mulai menyesuaikannya kembali dengan cahaya matahari secara bertahap.
2. Jangan diberi air berlebihan
Apabila Anda memberi air pada tanaman sesudah mentransfernya ke pot baru untuk mencegah kerusakan, tindakan tersebut sebenarnya keliru. Mengairinya secara langsung dapat menjadikan akar lebih mudah busuk karena paparan air berlebihan. Pemberian air yang tidak tepat malahan bisa melemahkan tanaman semakin parah.
Anda dapat mengharapkan untuk menanti kira-kira 1 sampai 2 hari sesudahnya.
repotting
Sebelum menyiram, cek terlebih dahulu apakah media tanam benar-benar dalam kondisi kering. Jika sudah, lakukan penyiraman secara cukup hingga air meresap keseluruhan media tanam dan sisa-sisanya menetes melalui lubang di bagian bawah pot. Untuk mencegah genangan air, pilihlah substrat atau campuran media tanam yang memiliki kemampuan drainase baik sehingga akarnya tetap bisa bernapas dan sehat.
3. Amati dedaunan yang mulai menguning dan layu
Tidak apa-apa bila ketika dipindahkan ke pot baru ada sejumlah daun yang menguning atau layu. Jangan khawatir karena hal itu adalah bagian dari proses penyesuaian diri, bukan tanda bahwa tanaman tersebut gagal. Mari biarkan tanaman menyesuaikan diri lebih dulu dan jauhi pemupukan secara berlebihan agar tidak memberi tekanan tambahan pada tanaman.
Izinkan tanaman untuk mengembalikan kesegaran secara alami, cukup sediakan penerangan dan ventilasi udara yang tepat. Namun, apabila jumlah daun yang mengecil bertambah dan belum ada perubahan setelah satu minggu, lakukan pengkajian ulang pada substrat tumbuhan serta tingkat kelembaban. Yang utama ialah pastikan akarnya tidak tenggelam dalam air.
4. Hindari memberikan pupuk secara langsung
Mirip seperti menyiram secara langsung, memberikan pupuk tak lama setelah mentimun dipindahkan ke pot baru dapat meningkatkan tekanan pada akarnya. Akar yang baru saja diganggu perlu waktu untuk beradaptasi sebelum mampu meresap nutrisi ekstra. Bila Anda tetap memberikan pupuk dalam kondisi ini, justru kemungkinannya tinggi akar menjadi busuk lebih cepat.
Sebaiknya menunggu sekitar dua minggu setelah proses pindah sebelum memulai pengaplikasian pupuk lagi. Untuk mencegah tanaman ‘terkejut’,gunakan pupuk yang encer dan lemah. Setelah tanaman terbiasa,lanjuti dengan rutinitas pemupukan secara normal sesuai tipe tanaman tersebut.
5. Pastikan media tanaman selalu lembut dan subur
Ketika mentransplantasikan tanaman, pastikan gunakan medium pertanaman yang lembut supaya akar mampu berkembang dan bernafas pasca pemindahan. Jika medium pertanaman yang digunakan terlampau rapat, akan membuat penyebaran akar menjadi susah serta bisa menciptakan stres pada tanaman secara berkelanjutan. Idealnya campuran tanah harus memiliki komponen-komponen seperti sekam, perlite, atau coco peat.
Selain jenis media tanamnya, penting pula memilih pot dengan sistem Drainase yang efisien supaya air tak menumpuk. Setelah menyiram tanamanmu, jangan lupa remas perlahan permukaan tanah hingga sedikit keras untuk mencegah kepadatan berlebih. Menggunakan campuran media tanam yang tepat dapat mendongkrak laju penyesuaian serta pemulihannya oleh tanaman.
Walaupun memerlukan perawatan ekstra, tanaman yang dipindahkan ke pot baru akan bertumbuhan dengan subur lagi.