- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
disasters, education, local news, news, schoolsdisasters, education, local news, news, schools - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
14
PR GARUT-
Sekarang SMA Maarif Banyuresbi yang terletak di Kampung Teureup, Desa Suakarya, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat masih didera kekhawatiran tentang kemungkinan runtuhnya gedung sekolah tersebut.
Sebagaimana telah dikenal, beberapa bulan yang lalu, lebih spesifik lagi pada tanggal 24 Februari 2025, area sebuah SMA swasta terkena dampak dari peristiwa longsor tanah. Kejadian tersebut menyebabkan bagian gedung sekolah roboh serta kondisi saat itu membahayakan wilayah permukiman di bawahnya.
Menurut Kepala SMA Maarif, Siti Fatimah, hingga saat ini gedung serta area SMA Maarif belum diperbaiki, dikarenakan terbatasnya anggaran. Selain itu pula, penduduk yang tinggal di bawah struktur sekolah mengalami ketakutan akan kemungkinan robohnya bangunan tersebut.
Iya, dari kejadian tersebut sampai hari ini gedung SMA Maarif belum dapat direnovasi lantaran adanya kendala dalam hal anggaran pembangunannya. Selain itu, masyarakat pun secara berkelanjutan mengajukan pertanyaan tentang kapan renovasi akan dilakukan, mereka cemas bahwa struktur sekolah ini bisa roboh dan merusak hunian mereka.
Tuturnya Siti ketika di konfirmasi oleh Pikiran Rakyat Garut, pada hari Sabtu, 26 April 2025.
Tidak hanya khawatir dari masyarakat, lembaga pendidikan tersebut juga secara paksa harus mentransfer sebagian aktivitas belajar-mengajarnya ke gedung lain untuk mencegah berbagai hal buruk yang tak diharapkan.
Saat melaksanakan proses pembelajaran, beberapa murid harus dipindahkan ke gedung lain yang dianggap lebih aman. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi atas kemungkinan-kemungkinan buruk, dikarenai oleh bagian dasar dari bangunan sekolah terus rusak dan retak.
tuturnya, lirih.
Pada kesempatan kali ini, Siti Fatimah sebagai kepala SMA Maarif mengungkapkan harapannya agar pemerintah dapat segera mendukungnya dalam proses rehabilitasi gedung sekolah yang kondisinya sudah tidak aman dan hampir roboh. Dia pun menitipkan pesan spesial bagi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, biasanya dipanggil dengan singkatan KDM (Kang Dedi Mulyadi).
Semoga saja Bapak Gubernur KDM memperhatikan keprihatinan kita semua ini. Saya sangat optimis bahwa Pak KDM adalah seorang pemimpin yang luar biasa. Kami berharap agar bantuan dari beliau dapat diberikan kepada kami yang saat ini sedang menghadapi masalah.
ungkap Siti Fatimah sambil mengusap air matanya. ***