5 Alasan Mengapa Susah Hemat Setelah Lebaran, Rem-nya Sudut!

5 Alasan Mengapa Susah Hemat Setelah Lebaran, Rem-nya Sudut!

Mendekati hari Lebaran lalu, kamu telah memutuskan untuk segera mengatur anggaran setelah pulang kampung dan kembali ke tempat tinggal di daerah lain. Kepadamu terpancar tekad kuat untuk bekerja ekstra guna dapat menyisihkan uang. Kamu paham betul bahwa biaya hidupmu meningkat saat merayakan Idul Fitri, termasuk selama bulan Ramadan.

Namun, keluarnya uang ternyata tak langsung mereda setelah lebaran usai. Biaya kebutuhan masih ada dan malah meningkat berkali-kali lipat dibandingkan dengan periode idul fitri dan ramadan. Ada apa ini? Bisakah kamu mengendalikan pengeluaran yang semakin hari menjadi lebih besar lagi? Sedangkan pemasukanmu relatif stabil.

Pembenahan situasi keuangamu sebaiknya dimulai dengan mengidentifikasi akar masalah yang membuat finansimu selama ini kacau. Jika kesulitan untuk berhemat tetap ada bahkan setelah lebaran usai, bukannya salah menyematkan hal tersebut pada perayaan hari raya itu. Kemungkinan besar, ada kesalahan datang dari dalam diri kita sendiri, sebagai contoh beberapa poin di bawah ini.

1. Libur lebaran kali ini meninggalkan hutang yang perlu segera diangsur.

5 Alasan Mengapa Susah Hemat Setelah Lebaran, Rem-nya Sudut!

Perayaan Idul Fitri kemarin gak cuma dibiayai dengan gaji dan THR. Kamu bahkan sampai berutang buat membeli pakaian Lebaran, menyiapkan oleh-oleh, kirim uang ke kampung, salam tempel, bahkan menyewa atau membeli gadget baru. Memang pada saat Idul Fitri rasanya dirimu kaya sekali.

Duit dari utangan di mana-mana melimpah ruh di sakumu. Tampilmu jadi keren dengan peralatan baru yang dimiliki. Kau pun dapat memberi ucapan tak terduga kepada berbagai pribadi. Namun, sesudah Idul Fitri lewat, dampak finansialnya mulai dirasakan. Seluruh hutang tersebut menjadi kendala.
paylater
Yang terpilih kemarin untuk metode pembayaran pakaian baru perlu segera diangsur.

Inilah yang menyebabkan kamu kesulitan dalam membatasi pengeluaran walaupun keperluan harian masih cukup stabil. Semakin banyak hutangmu untuk persiapan Idul Fitri, semakin susah bagi kamu untuk hemat. Apalagi jika bunga dari hutang tersebut tinggi. Pendapatanmu bisa habis hanya untuk melunasinya. Walau demikian, jangan coba-coba mengambil pinjaman baru guna melunasi hutang lama.

2. Menjadi tuan rumah untuk sejumlah acara halalbihalal

5 Alasan Mengapa Susah Hemat Setelah Lebaran, Rem-nya Sudut!

Terdapat dua jenis acara halalbihalal yang lazim dilakukan. Yang pertama, acara ini hanya meminjam lokasi di rumah Anda dan semua biayanya dibagi bersama melalui kontribusi dari para peserta sejak jauh hari. Dalam skenario seperti itu, pengeluaran Anda sebagai tuan rumah sangat minim atau bisa saja tidak ada sama sekali. Mungkin paling-paling Anda cukup membersihkan area tersebut dan menyediakan ruangan untuk kegiatan tersebut.

Akan tetapi, terdapat juga acara halalbihalal yang secara tulus kamu selenggarakan sendiri. Kamu lah yang meminta beberapa orang untuk datang ke rumahmu. Secara otomatis, semua biaya yang dikeluarkan pun menjadi kewajibanmu sepenuhnya. Hanya dalam satu kali acara halalbihalal saja, kamu telah merogoh kocek cukup banyak.

Hal itu mencakup biaya untuk konsumsi serta suvenir bila diperlukan. Semakin sering Anda menggelar acara halalbihalal, semakin besar pula pengeluaran yang harus disiapkan. Di satu sisi, upaya penyelenggaraan Anda sangat bagus. Mungkin saja tak akan ada yang mau ambil alih kalau bukan karena peranan Anda.

Dengan Anda sendiri mendaftar menjadi tuan rumah dan membayar semua biayanya, para tamu dengan senang hati hadir merespons undangan tersebut. Namun demikian, hal itu bisa menyebabkan pembelanjaan Anda meningkat secara signifikan. Jika total cost dari acara halalbihalal yang diselenggarakan oleh Anda dikalkulasikan, kemungkinannya akan berkali-kali lipat dibandingkan dengan keperluan bulanan biasa Anda.

3. Cuma jadi pengunjung, tetapi ingin menampilkan diri secara sejati dan percaya diri

5 Alasan Mengapa Susah Hemat Setelah Lebaran, Rem-nya Sudut!

Kamu tidak harus jadi tuan rumah dalam acara halal bihalal dan masih bisa merasakan kesenangan. Kamu mendapatkan undangan untuk beberapa acara semacam itu. Sesungguhnya, saat menghadiri perayaan seperti ini, sebenarnya tidak diperlukan apapun selain keberadaanmu saja yang penting.

Namun, perasaan malu membuatmu kurang merasa yakin untuk menunjukkan diri seutuhnya. Kamu enggan memakai pakaian yang telah sering dipakai ke beberapa acara meskipun kondisinya masih baik. Bahkan gaungan lebaran lalu pun terlihat tidak cocok jika digunakan lagi. Sebab, kamu sudah memposting fotomu saat hari raya dengan pakain tersebut.

Akibatnya, Anda membelanjakan uang untuk berbagai barang demi tampil sempurna pada momen halal bihalal. Rasa ingin selalu unggul dibandingkan tetap ada dalam diri Anda sehingga kebiasaan berbelanja tanpa pengendalian muncul kembali. Dengan adanya lima acara halalbihalal, otomatis Anda perlu menyediakan lima set baju, sepatu, dan tas baru yang berbeda-beda. Pertanyaannya, bagaimana bisa menghindari kemiskinan materi akibat pola konsumsi seperti ini?

4. Benar saja terdapat keperluan mendesak yang telah lama menunggu.

5 Alasan Mengapa Susah Hemat Setelah Lebaran, Rem-nya Sudut!

Lebaran kali ini berdekatan dengan tahun ajaran baru. Untukmu yang memiliki anak dan harus masuk sekolah tahun ini tentu berarti pengeluaran ekstra terjadi dalam beberapa bulan sekaligus. Habis Idul Fitri langsung mulai pembayaran pendaftaran sekolah.

Untuk Anda yang mengeluarkan biaya ekstra karena pendidikan anak, jangan khawatir. Setelah proses pendaftaran dan pembayaran sekolah selesai, kondisi finansial Anda akan lebih teratur di bulan-bulannya mendatang. Saat ini memang waktu yang tepat untuk menggunakan dana simpanan. Waktu menabung yang cukup panjang mungkin membuat Anda merasa tertekan.

Namun, lebih baik jangan sampai Anda terlalu khawatir dan stress dengan hal ini. Cobalah untuk melihatnya dari perspektif lain. Jangan hanya berkonsentrasi pada biaya yang sedang tinggi tersebut. Sebaliknya, hargailah diri sendiri dan pasangan atas kemampuan untuk mendaftarkan anak sekolah. Hal itu pun menjadi indikator bahwa anak kita semakin dewasa dan sudah siap meraih impian mereka.

5. Kesalahan dalam mengatur finansial tetap bertahan terus.

5 Alasan Mengapa Susah Hemat Setelah Lebaran, Rem-nya Sudut!

Kehidupan ini mirip dengan perlombaan lari estafet. Apa pun yang Anda jalani saat ini pada dasarnya adalah kelanjutan dari pola-pola masa lalu. Hal serupa juga berlaku bagi urusan finansial. Tanpa adanya pemahaman dan tekad kuat untuk mengubah metode manajemen uang yang tidak baik, situasinya tak akan ada bedanya sebelum ataupun sesudah Idul Fitri.

Kebiasaan-kebiasaan yang tidak tepat dalam pengaturan finansial masih berlangsung pasca hari raya. Setelah engkau tak lagi memiliki tanggungan untuk memberikan uang saku pada anak-anak keluarga, justru kamu sering kali membayar undangan minum bersama dengan teman-teman hanya karena perasaan sungkan. Penampilanmu di tempat kerja tampaknya selalu kurang menarik dan akhirnya membuatmu harus membeli pakaian baru hampir tiap pekan.

Anda tidak menahan pembelanjaan sesuai dengan budget yang tersedia. Malah, alokasi anggaran selalu disesuaikan dengan hasrat Anda untuk membeli apapun. Anggaran Anda mirip seperti sebuah tali elastis yang dapat diperpanjang hingga pada titik tertentu akan robek. Untuk menjaga stabilitas keuangan setelah Lebaran, perlu dilakukan pergantian dari kebiasaan negatif dalam pengaturan uang tersebut.

Kondisi
keuangan
Yang tak baik jangan dibiarkan terus-menerus. Pastikan Anda tidak kesulitan dalam pengelolaan uang bahkan setelah Lebaran usai. Lakukan analisis untuk mencari tahu sumber masalahnya dan lakukan langkah tepat untuk membetulkannya. Usai bulan Ramadhan, bisa jadi Anda harus menjalani fast shopping hingga keuangan kembali normal. Petik juga pelajaran agar di tahun mendatang kondisi ekonomi Anda masih selamat pasca-Lebaran.

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *