- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, finance news, investing business news, news, politicsbusiness, finance news, investing business news, news, politics - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
25
PT Bank Syariah Indonesia Tbk yaitu BRIS telah menyatakan bahwa mereka akan melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 16 Mei nanti. Sebelum rapat tersebut dilakukan, berita tentang penunjukan calon Direktur Utama untuk posisi yang kosong setelah kepergian Hery Gunardi menjadi sorotan.
Kursi Direktur Utama BSI saat ini sedang kosong setelah sebelumnya dipegangi oleh Hery Gunardi, yang telah beralih menjadi Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), posisinya sekarang ditempati menggantikan Sunarso. Penunjukan Hery ke jabatan tersebut dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan pada hari Senin (24/3).
Berdasarkan informasi yang terbuka dan diberitahukan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen BSI telah mengundang semua pemilik saham untuk berpartisipasi dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Namun, perusahaan belum memberikan rincian tentang topik-topik yang akan di bahas dalam rapat tersebut.
“Perusahaan akan mengadakan Rapat baik secara langsung maupun daring,” kata manajemen BSI dalam laporannya ke Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), seperti dilaporkan pada Jumat (25/4).
Di luar jabatan Direktur Utama, beberapa tempat direktorir BSI saat ini masih kosong karena pergeseran ke berbagai bank milik negara. Saladin D Effendi yang tadinya mengemban tugas sebagai Direktur Teknologi Informasi BSI telah beralih ke BRI dan kini memegang posisi Direktur Teknologi dan Informatika. Pegawai lainnya yang dipindahkan ialah Direktur Treasury & International Banking Ari Rizaldi, dia kini menduduki jabatan Direktur Treasury & International Banking di Bank Mandiri.
3 Kandidat untuk Ketua Eksekutif Bank Syariah Indonesia
Seiring dengan kosongnya tiga kursi direksi termasuk di dalamnya Direktur Utama, sejumlah nama mencuat. Kabar yang beredar di internal perusahaan terdapat tiga nama yang kini dipertimbangkan untuk mengisi posisi Dirut.
Salah seorang sumber
lowongankerja.asia.co.id
Yang paham tentang proses restrukturisasi direktur BUMN mendukung bahwa calon yang sekarang timbul untuk melamar posisi di Bank Sentral Internal tak hanya harus datang dari dalam organisasi namun juga bisa dari luar. Dia malahan membuktikan ada beberapa nama pejabat tinggi perbankan yang telah memiliki pengalaman memimpin bank milik negara. Walaupun demikian dia enggan memberitahu secara rinci siapa saja nama-nama kandidat itu.
Berdasarkan kabar yang tersiar di internal, terdapat tiga nama yang mulai disebut-sebut bakal mengisi posisi dirut. Tiga nama itu dua di antaranya berasal dari internal BSI yaitu Bob Tyasika Ananta yang saat ini menjabat Pelaksana Tugas Direktur Utama BSI, dan Zaidan Novari yang menjabat Direktur Wholesale Transaction Banking BSI.
Satu nama yang berasal dari eksternal adalah Sunarso yang sebelumnya menjabat Direktur Utama BRI dan kini digantikan Hery Gunardi. Menanggapi munculnya tiga nama calon Dirut ini, Sekretaris Perusahaan BSI, Wisnu Sunandar tak mau berkomentar banyak.
Kepada
lowongankerja.asia
Wisnu menyebut bahwa pertimbangan untuk menentukan jabatan Direktur Utama adalah wewenang dari para pemilik saham. “Silakan tunggu hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) selanjutnya,” ujar Wisnu saat dihubungi beberapa hari yang lalu. Sementara itu, Sunarso belum memberikan tanggapan atas permintaan klarifikasi terkait berita tentang nama beliau yang mungkin menjadi kandidat calon Dirut BSI.
Tokoh baru yang kelak akan memimpin BSI selanjutnya bertanggung jawab untuk membimbing transformasi perbankan syariah tersebut menjelma menjadi salah satu bullion bank atau bank emas terkemuka di tanah air. Sejak 26 Februari 2025 silam, BSI telah ditunjuk sebagai Bank Emas oleh Presiden Prabowo Subianto.
Sebelumnya, BSI sudah mengumumkan Rencana Tranformasi Fase II (2026-2030), yang merupakan lanjutan dari Transformasi Fase I saat tahap penggabungan perusahaan (2021-2025). Dalam Dokumen Korporat itu disebutkan tujuan utama dan strategi bisnis Perusahaan; yaitu pada tahun 2030, ambisi BSI adalah menjadi salah satu bank Islam terkemuka global menurut penilaian kapitalisasi pasarnya.
Bagaimana Latar Belakang Ketiganya dalam Calon Direktur Utama BSI?
Profil Zaidan Novari
Zaidan Novari kini berperan sebagai Direktur Bisnis Perbankan Korporasi. Dia adalah warga negara Indonesia kelahiran Palembang tahun 1967.
Dia mengenyam pendidikan tingkat Sarjana di Universitas Sriwijaya dengan konsentrasi dalam Ekonomi Studi Pembangunan, berhasil diselesaikannya pada tahun 1991. Setelah itu, Zaidan melanjutkan studinya ke jenjang Pascasarjana dan memperoleh gelar Master dalam Manajemen Keuangan dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1999.
Zaidan mempunyai pengetahuan yang luas dalam bidang perbankan, terutama di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sebelum menjadi direktur, dia sebelumnya menempati jabatan sebagai Senior Vice President Commercial Banking 3 pada tahun 2017.
Sekarang sebelumnya, dia juga menjabat sebagai Vice President dari tahun 2012 sampai 2017. Di samping itu, Zaidan juga telah bekerja sebagai Senior Account Manager mulai tahun 2008 hingga 2012.
Profil Bob Tyasika Ananta
Bob Tyasaka Ananta kini berperan sebagai Wakil Direktur Utama BSI dan ditunjuk sebagai Plt Dirut sampai penentuan Dirut tetap pada rapat umum pemegang saham mendatang. Lelaki yang lahir di Surakarta pada tahun 1963 ini adalah warga negara Indonesia dengan pengalaman luas di sektor perbankan dalam negeri.
Bob berhasil mendapatkan gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada tahun 1986. Dia melanjutkan studi pasca sarjananya di University of Oregon, AS dan menyelesaikan program Magister Keuangan-nya pada tahun 1989.
Sebelum menjadi bagian dari BSI, Bob telah menjabat dalam beberapa peran penting di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, termasuk sebagai Direktur Perencanaan & Operasional pada tahun 2016 hingga 2018, Direktor Manajemen Resiko antara 2018 sampai 2019, serta Direktur Treasury & Internasional pada tahun 2019. Terakhir kali dia bekerja untuk BNI, jabatan yang disandangnya adalah Direktur Human Capital & Kepatuhan sejak awal tahun 2020.
Profil Sunarso
Sunarso merupakan seorang profesional berpengalaman dalam bidang perbankan yang telah banyak dikenali di kalangan industri perbankan tanah air. Terhitung dari tahun 2019 setelah pemilihan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), beliau menduduki jabatan Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI). Sebelumnya, kedudukan tersebut kemudiannya diserahkan kepada Hery Gunardi.
Laki-laki yang lahir di Pasuruan, Jawa Timur, tahun 1959 itu telah menuntaskan gelar sarjana-nya di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Dia selanjutnya meneruskan ke jenjang master dalam bidang Administrasi Bisnis di Universitas Indonesia serta berpartisipasi dalam beberapa kursus kepemimpinannya di luar negeri, seperti di Stanford University dan Harvard Business School.
Karir Sunarso dalam industri perbankan bermula di PT Bank Dagang Negara, setelah itu naik daun ketika dirinya berpindah ke PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Dia menduduki posisi sebagai Direktur Mikro dan Ritel sampai tahun 2015. Selanjutnya, dia diberi amanah untuk mengemban jabatan sebagai Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) sebelum pada akhirnya dilantik sebagai Wakil Direktur Utama serta Direktur Utama BRI.
Selama menjabat di BRI, Sunarse terkenal karena menjadi sosok yang mendukung perubahan ke arah teknologi digital serta meningkatkan konsentrasi perseroan pada sektor ultra mikro. Dia turut ambil bagian dalam pembentukan Holding Ultra Mikro yang mencakup BRI, Pegadaian, dan PNM.