- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, economics, finance news, investing, newsbusiness, economics, finance news, investing, news - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
16
lowongankerja.asia
, MEDAN – PT
Sumber Tani Agung Resources
Tbk (IDX: STAA), perusahaan
kelapa sawit
karena Medan sukses mencatatkan pendapatan senilai Rp1,66 triliun di kuarter pertama tahun 2025, naik sebanyak 30,5%.
yoy
/
year-on-year
).
Head of Investor Relations
STAA
Kevin Wijaya mengatakan pertumbuhan pendapatan perseroan tak terlepas dari dukungan dinamika pasar yang positif serta kedisiplinan dalam pengelolaan operasional.
Performa tersebut dipacu oleh kenaikan harga jual rata-rata di semua baris produk inti, termasuk CPO [
crude palm oil
], PK [
palm kernel
], dan CPKO [
crude palm kernel oil
“, ujar Kevin melalui pernyataan tertulis, Jumat (25/4/2025).
Selain itu, perusahaan berhasil menunjukkan peningkatan laba bersih yang sangat signifikan menghadapi fluktuasi harga komoditas serta berbagai tantangan musiman. Laba bersih perseroan meningkat sebesar 57,3% (year-on-year/yoy) hingga mencapai angka Rp355 miliar di periode kuartal I tahun 2025.
Menurut Kevin, peningkatan tersebut membuktikan kekuatan model bisnis Perusahaan dalam meraih kesempatan tumbuh dari perubahan dinamika pasaran. Ia menyebut fleksibilitas strategi pricing, pengendalian biaya yang stabil, dan peningkatan efisiensi operasi sebagai pendorong utama kemajuan ini.
“Hasil kinerja untuk kuartal pertama ini membuktikan bahwa dasar operasional dan taktik bisnis kita sedang pada arah yang benar,” katanya.
Sementara itu, terkait dengan EBITDA (yaitu laba usaha sebelum dipotong bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) pada triwulan pertama ini mengalami peningkatan sebesar 39,6%.
yoy
EBITDA STAA mencatatkan angka senilai Rp543 miliar dengan margin yang cukup solid yaitu 32,6 persen. Kevin menegaskan bahwa peningkatan tersebut merupakan indikator dari keuntungan perusahaan yang stabil meski berada dalam kondisi fluktuasi luar biasa.
Disebutkan bahwa laba usaha meningkat sebesar 50,3% (year-on-year/YOY) hingga mencapaiRp457 miliar. Sementara itu, laba bersih yang diperoleh oleh pemegang saham perusahaan induk (PATMI) tercatat senilai Rp305 miliar, naik sebesar 54,2% dibanding tahun lalu (YOY). Hal ini dengan jelas menunjukkan kesuksesan dari strategi Perusahaan untuk mentransformasi pertumbuhan operasionalnya menjadi performa finansial yang kuat dan stabil.
Selama periode tersebut, STAA sukses menghasilkan tandan buah segar (TBS) senilai 239.874 ton, naik sekitar 9,7% jika dibandingkan dengan tahun lalu. Peningkatan ini didorong oleh kenaikan produktivitas di kebun inti sebesar 8,7%, serta peningkatan produksi pada lahan plasma sebesar 19,3%.
Yield
Atau produktivitas per hektarnya pun menunjukkan peningkatan yang baik, dengan kenaikan sebesar 8,8% (inti) dan 14,0% (plasma), berkat implementasi teknik agronomi yang tepat sasaran dan responsif.
Kevin menyebutkan, produksi CPO serta PK (
palm kernel
) STAA sekarang sedang mengalami kenaikan, yaitu masing-masing 10,11% dan 11,4% (
yoy
).
Menurutnya, strategi penentuan harga yang pas turut mendukung margin karena harga jual rata-rata bersih untuk CPO berhasil naik menjadi Rp 14.630/kg (naik 20,5% secara tahunan), sedangkan harga PK dan CPKO mengalami kenaikan signifikan masing-masing sebesar 90,7% dan 98,3% setiap tahunnya.
Berdasarkan laporan STAA, keseimbangan antara total aset Perusahaan hingga tanggal 31 Maret 2025 mencapaiRp 8,59 triliun, meningkat sebesar 6,3 persen. Modal sendiri bertambah menjadi Rp 6,26 triliun beserta rasionya.
Debt-to-Asset
di level 0,27 dan
Debt-to-Equity
sebesar 0,37.
Keadaan finansial yang sehat di STAA, menurut Kevin, merupakan fondasi utama bagi perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya di masa mendatang.
“Meski menghadapi berbagai kesulitan dan perubahan di pasaran, capaian ini memberi kita rasa yakin untuk terus maju dengan langkah-langkah hati-hati dalam menerapkan inisiatif strategis yang sudah dirancang hingga tahun 2025. Kita masih percaya bahwa tahun ini akan membawa dampak baik dan tahan lama bagi para pemegang saham serta pihak-pihak yang terlibat.” (240)