Efek Paparan Layar pada Anak Usia 0-2 Tahun: Tips Bijaksana untuk Pengaturannya

Efek Paparan Layar pada Anak Usia 0-2 Tahun: Tips Bijaksana untuk Pengaturannya

Tampilan layar untuk balita yang berusia antara nol sampai dua tahun dapat memiliki dampak potensial terhadap perkembangan otak serta kapabilitas pembelajaran mereka saat tahap awal pertumbuhan. Tampilan layar ini mencakup bagaimana bayi tersebut berinteraksi dengan atau sekadar ada dalam lingkungan adanya alat elektronik visual digital seperti TV, telepon seluler, ataupun tablet.

Memahami efek dari sinar layar dapat memandu kita dalam menyusun jadwal harian agar mendukung pertumbuhan terbaik bagi si kecil mulai usia muda. Berikut ini beberapa pengaruh tayangan di layar kepada anak berumur 0 hingga 2 tahun serta bagaimana mengatur kontennya dengan tepat sesuai saran para pakar perkembangan seperti dikabarkan oleh situs Huffpost pada hari Jumat, tanggal 18 April.

  1. Otak Bayi Terus Berkembang

Dua tahun awal hidup adalah periode di mana pertumbuhan otak mencapai laju sangat cepat. Pengalaman belajar melalui indra beberapa organ sekaligus seperti bermain dan bertukar interaksi tatap muka mendukung pengembangan sel-sel saraf dengan cara terbaiknya.

Saat perhatian difokuskan ke gambar berdimensi dua, rangsangan otak menjadi lebih sempit. Ini bisa mencegah perkembangan pembelajaran yang seharusnya terjadi melalui pengalaman di dunia nyata.

  1. Layar Tidak Menggantikan Interaksi Nyata

Pembelajaran optimal pada bayi terjadi melalui respons mereka terhadap suara, ekspresi wajah, serta kontak fisik dari lingkungan sekitar. Media digital cenderung bersifat statis dan kurang bisa mensimulasikan interaksi dua arah yang penting bagi perkembangan otak si kecil.

Melihat layar secara umum berpotensi menurunkan keinginan anak untuk memeriksa area di sekelilingnya. Berinteraksi secara fisik membantu dalam pertumbuhan kemampuan bicara, pengendalian diri, serta keterampilan gerakan mereka.

  1. Pengaruh Jangka Panjang terhadap Kemampuan Eksekutif

Peranan eksekutif meliputi daya untuk mengendalikan fokus, menyusun strategi dalam bertindak, serta memantau emosi dan tingkah laku. Studi telah membuktikan bahwa paparan terhadap layar pada tahap awal kehidupan berkaitan erat dengan penurunan fungsi tersebut ketika si anak masuk masa pendidikan formal.

Hal ini dapat mempengaruhi pencapaian akademis dan sosial mereka. Pengurangan waktu layar memberikan peluang lebih besar untuk stimulasi yang relevan secara perkembangan.

  1. Tampilan Layar Masih Dapat Diatur

Paparan sesekali tidak selalu berdampak negatif jika dilakukan dengan cara yang bijak. Penggunaan panggilan video singkat untuk terhubung dengan keluarga masih diperbolehkan.

Keberadaan orang dewasa ketika bayi menyaksikan layar sangat diperlukan agar dapat memusatkan perhatian si kecil dengan baik. Durasi tayangan sebaiknya tidak melebihi total 30 menit setiap harinya, dan ini bisa dipecah menjadi dua kali durasi masing-masing 15 menit.

  1. Pilih Konten Edukatif dan Interaktif

Videos yang mendukung keterlibatan seperti memberikan jawaban atau menari sesuai ritme direkomendasikan. Hindari isi video dengan kebisingan kuat, pergerakan cepat, atau topik seram yang bisa memicu terlalu banyak stimulasi.

Program pendidikan dapat berfungsi sebagai penghubung dalam interaksi apabila diikuti dengan penuh perhatian. Materinya sebaiknya disesuaikan dengan umur penonton dan bukan jenis yang statis.

  1. Kurangi Paparan secara Bertahap

Apabila si bayi telah biasa dengan layar, tak perlu menguranginya secara ekstrim. Kendalikan lamanya sedikit demi sedikit agar menghindari respons yang kurang baik. Perhatianilah bagaimana respon anak Anda akan pergantian ini dan aturlah berdasarkan tempo mereka sendiri. Usaha yang sederhana namun rutin ternyata jauh lebih bermanfaat daripada perombakan total tanpa pemberitahuan sebelumnya.

  1. Pindahkan Fokus ke Kegiatan Sebenarnya

Buatlah pengalaman mirip antara layar dan kenyataan, contohnya dengan memainkan boneka yang menari atau menyanyi bersama. Gerak tubuh sederhana bisa menjadi alternatif untuk stimulasi visual digital.

Menyertakan bayi dalam percakapan dan permainan akan menguatkan ikatan emosional serta kemampuan bahasanya. Aktivitas rutin dapat diubah menjadi proses pembelajaran apabila dilakukan dengan total partisipasi.

Menentukan batasan penggunaan layar dengan tepat untuk balita berusia 0 sampai 2 tahun bisa membantu membangun dasar pertumbuhan kognitif dan emosi yang lebih baik. (JPC)

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *