- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
bullying, education, parenting, social issuesbullying, education, parenting, social issues - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
11
lowongankerja.asia
– Figur Letkol Marinir Edy Effendi mendapat perhatian baru-baru ini karena komentarnya mengenai kasus pengbully-an yang menjadi trending.
Di dalam postingan videonya pada akun Instagram pribadi @marinemen7, Edy Effendy memberikan saran kepada para orangtua supaya tidak mengajar anak-anak mereka untuk segera memaafkan penjahat bully.
Malahan sebaliknya, dia mengusulkan untuk memberikan hukuman atas tindakan yang tidak terpuji itu.
Catatan satu untuk para orangtua adalah dapat mendidik anak mereka supaya memahami bahwa sikap yang lebih bijaksana saat menghadapi tindakan bullying adalah dengan memaafkan.
Bagi perwira berpangkat dua melati di pundak ini, langkah tersebut bisa menjadikan anak tumbuh menjadi pribadi yang pemberani.
Perkataan yang disampaikan dalam videonya itu telah diposting beberapa hari sebelumnya, tetapi pencarian dilakukan.
Tribunnews
hingga Rabu (16/4/2025), masih banyak akun-akun Instagram yang mengunggah ulang (repost) video Edy Effendi tersebut.
Sama seperti akun-akun yang fokus pada
parenting
untuk tumbuh kembang anak.
Berikut kutipan pernyataan Edy Effendi tentang sikap anak terhadap bullying:
”
Apabila buah hati Anda direndahkan oleh kawankannya, jangan mengajari mereka untuk segera berdamai, malahan izinkanlah dirinya merespons perlakuan itu.
Kenapa begitu? Dengan aksi membalas maka anakmu akan belajar dengan kesadaran sendiri tentang pentingnya mempertahankan diri, agar dia tidak tumbuh menjadi anak yang pengecut.
Setelah itu beri tahu dia tentang pilihan yang lebih bijaksana saat menghadapi perundungan, yakni dengan memberikan pengampunan.
Ini sangatlah vital bagi para orangtua, sebab bila sejak dini sang buah hati diminta untuk serta-merta mengampuni tanpa belajar cara membela dirinya sendiri, hal tersebut dapat mencegah pertumbuhan mereka sebagai individu yang berani. Pemaafan yang terlalu cepat justru menciptakan ketidakmampuan dengan balutan rasa takut dan paksaan, sehingga merusak perkembangan karakternya.
Tetapi apabila ia mengampuni dengan pemahaman bahwa pengampunan merupakan sifat terpuji dibandingkan dengan mencari balas dendam, maka ia akan berkembang menjadi individu yang berhati luhur dan lebih cenderung untuk saling mengampuni.
Salam warriors!
”
Sosok Edy Effeni
Menurut data yang diambil dari profil media sosialnya, Edy Effendy adalah seorang perwira tingkat tengah TNI AL.
Jabatannya adalah Letnan Kolonel (Letkol) dan dia berdinas di Korps Marinir TNI Angkatan Laut.
Dia merupakan Ketua Staf Pengajar Olahraga yang melatih calon prajurit tingkat pertama.
Di samping itu, Letnan Kolonel Edy berperan sebagai pelatih penyelaman.
Letnan Kolonel Edy memiliki hobi berupa speargun fishing yang melibatkan aktivitas memancing ikan dengan cara bersenjata panah bawah air saat sedang menyelam di lautan dalam.
Itu pernah dibahas oleh Tribunnews dalam artikel yang bertajuk
Cerita Letnan Kolonel Marinir Edy Effendi Mengenai Hobinya Berburu Ikan dengan Pancing Selama Diving di Laut
, ditayangkan mulai tanggal 24 Januari 2022.
Dalam tulisan itu, Letnan Kolonel Edy mengatakan bahwa dia telah mempraktikkan olahraga spearfishing sejak tahun 1987 dan baru kemudian ia menjadi bagian dari TNI AL.
precisely ketika dia duduk di kursi SMP.
“Saat itu saya bekerja sebagai tour guide selam di kota kelahiran saya, Padang Sumatera Barat,” kata Letkol Edy.
Setelah bergabung sebagai prajurit TNI AL, Edy Effendi semakin intens menggeluti olahraga favoritnya itu.
Menurut Edy, spearfishing dapat mengembangkan tingkat keprofesionalannya serta melaksanakan tanggung jawab utama sebagai prajurit TNI AL. Ini juga menjadi kesempatan untuk berrekreasi dengan cara menyelam dan memburu ikan menggunakan senjata api air atau speargun di lautan.
Hampir seluruh tempat ikan di Pulau Jawa dan Sumatera telah diajak bertarungnya.
Macam-macam ikan yang didapatkan meliputi kakap putih, kakap merah, kerapu, GT, tenggiri, chobia, hingga lobster.
Dari puluhan spot spearfishing yang ada, Edy menyebut Wreck Diving, alias penyelaman pada bangkai kapal yang sudah lama karam sebagai spot favoritnya.
“Di tempat ini, saya dapat dengan mudah menemuiikan buruan yang berukuran besar, dan juga lebih baik bagi lingkungan karena memancing pada bangkai kapal di bawah air (wreck diving) tidak menghancurkan terumbu karang,” jelasnya.
Dengan lebih dari 3.860 jam penyelaman tercatat dalam olahraga ini, Edy merupakan salah satu tokoh berpengalaman di sejumlah komunitas spearfishing yang ada di Jakarta dan Sumatera.
Saat ini, spearfishing telah tumbuh sebagai olahraga populer yang semakin berkembang di Indonesia seiring dengan munculnya berbagai toko khusus untuk memasok peralatan dan keperluan lainnya.
Satu keuntungan dari spearfishing adalah kemampuan untuk secara selektif menargetkan ikan yang diinginkan.
Tidak ada lagi denda untuk penangkapan ikan yang keliru, terlalu muda, atau sudah dilindungi.
Oleh karena itu, spearfishing adalah hobbi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan mirip dengan cara menangkap ikan menggunakan pancingan.
“Spearfishing juga harus mengikuti aturan seperti dilarang menembak ikan di zona konservasi atau terumbu karang,” ujar Edy yang telah resmi menjadi bagian dari TNI AL sejak tahun 2000.
Apalagi ketika Edy melakukan Spearfishing sambil mengamati dan memantau lokasi yang sedang dia jelajahi.
Dia di sana mengawasi pertumbuhan terumbu karang serta tumbuh-tumbuhan mangrove.
Sambil menghabiskan waktu untuk hobinya, Edy pun dapat mempertajam kemampuannya sebagai Penyelam Angkatan Laut TNI, di samping itu ia juga aktif dalam melindungi kondisi lautan Indonesia.
(lowongankerja.asia/ Chrysnha, Willem Jonata)