- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
culture, health, health benefits, health tips, psychology of everyday lifeculture, health, health benefits, health tips, psychology of everyday life - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
16
lowongankerja.asia
– Banyak di antara kita mengalami rasa ‘lega’ secara psikologis sesudah bermandi, seperti halnya arus air itu sendiri melenyapkan ketakutan dan pemikiran buruk. Hal tersebut tidak terjadi begitu saja. Faktanya, individu-individu yang menemukan khasiat emosi dari rutinitas mandi ini umumnya berasal dari lingkungan atau dididik dalam pola-pola hidup tertentu.
Di penghujungnya, hal ini membentuk bagaimana mereka menangani perasaan dan mencari kedamaian. Menurut Geediting.com pada hari Minggu (20/4), terdapat berbagai kebiasaan selama proses pertumbuhan menuju kematangan yang dapat menerangi alasan di balik mengapa banyak orang merasakan ketenangan dalam rutinitas mandi.
1. Mandi dengan Nilai Ritual
Untuk sebagian orang, mandi tidak semata-mata tentang pembersihan fisik, melainkan suatu ritual dengan arti yang lebih mendalam. Kemungkinan besar pada masa kanak-kanak, mandi diperkenalkan sebagai momen untuk bersantai atau menghilangkan rasa letih akibat aktivitas seharian. Kebiasaan itu pun terus menetap sampai usia dewasa.
2. Memahami Kekuatan Kesendirian
Bertumbuh dengan menghargai momen-momen sebatas diri sendiri dapat menjadikan seseorang merasa nyaman dalam menyendiri dan melakukan refleksi. Ruangan seperti kamar mandi menjadi salah satu tempat pribadi di mana mereka mampu sepenuhnya berinteraksi dengan dirinya sendiri tanpa adanya pengganggu, hal ini sangat bermanfaat untuk mengevaluasi pemikiran serta emosi mereka.
3. Pengenalan Awal pada
Mindfulness
Mereka mungkin telah dipaparkan dengan ide tentang ketersediaan total.
mindfulness
Sejak kecil. Mandi memberikan peluang untuk berkonsentrasi pada sensasi fisik air, wangi sabun, serta suara percikannya, yang semuanya adalah bagian dari pengalaman sederhana tersebut.
mindfulness
yang menenangkan pikiran.
4. Merangkul Kerentanan Diri
Sebuah lingkungan yang aman selama pertumbuhan membuat mereka merasa nyaman untuk bersikap rentan. Di dalam privasi kamar mandi, mereka bisa merasakan keamanan untuk melepaskan emosi, meski itu sedih ataupun frustasi, tanpa khawatir akan dikritik.
5. Olahraga Sebagai Sarana Mengeluarkan Energi Emosional
Mereka diperkenalkan dengan penggunaan kegiatan fisik sebagai metode dalam menangani perasaan mereka. Walaupun mandi tidak termasuk jenis olahraga intens, rasa dari sentuhan air serta gerakan mencuci dapat menjadi semacam pembebasan fisik lembut yang mempengaruhi suasana hati seseorang.
6. Lingkungan yang Mendukung
(Nurture)
Pengasuhan yang memberikan dukungan serta dipenuhi dengan kasih sayang dapat membentuk kemampuan individu dalam mengatur emosinya. Sebuah lingkungan yang aman di rumah pada masa kanak-kanak memfasilitasi pengembangan strategi penyesuaian diri yang positif, termasuk menemukan ketenangan melalui kebiasaan seperti bermandi.
7. Memiliki Rasa Kendali
Di ruangan mandi, individu memegang kontrol lengkap tentang temperatur air, lama waktu berada di situ, serta tingkat kerahasiaannya. Perasaan memiliki kendali atas sekitar fisik tersebut dapat menciptakan rasa nyaman dan menekan ketakutan, terlebih lagi apabila mereka merasa minimnya pengontrolan pada area-area hidup yang lain.
8. Kekuatan Mental yang Handal
Habit-habit tersebut membantu dalam pembentukan ketahanan emosional. Ini artinya mereka mampu menghadapi tantangan emosional dengan lebih baik. Ketika mandi, hal ini dapat menjadi metode yang efisien untuk memperbaiki serta menstabilkan kondisi emosi lagi.
Oleh karena itu, bila Anda mengalami pengurangan beban emosional seusai bermandi, mungkin saja kebiasaan-kebiasaan yang dipelajari atau dialami semasa pertumbuhan telah menciptakan hubungan positif antara proses bersih-bersihan dengan kesejahteraan mental Anda.