- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, investing, investing market news, investing news, newsbusiness, investing, investing market news, investing news, news - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
14
lowongankerja.asia.CO.ID – JAKARTA
Beberapa perusahaan yang memiliki berbagai macam investasi menerapkan taktik agar performa mereka tetap terjaga meski menghadapi fluktuasi pasar.
Sebagai informasi tambahan, Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG
Hari ini, Rabu (16/4), indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level 6.400. Sejak awal tahun 2025, IHSG telah mengalami penurunan sebesar 9,6%.
year to date
(YTD).
Pada hari ini, arus modal asing mencatatkan pengeluaran sebesar Rp 364,6 miliar di pasar reguler. Sejak awal tahun, total arus modal asing yang keluar telah mencapaiRp 33,77 triliun.
Bila dilihat performanya pada tahun 2024, perusahaan yang memiliki portofolio investasi menunjukkan hasil yang bervariasi pula. Sebagai contoh, ada PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (
SRTG
Perusahaan mencatatkan laba bersih senilai Rp 3,29 triliun di tahun 2024. Ini merupakan perubahan drastis dibanding kerugian Rp 10,14 triliun yang dialami pada tahun 2023.
SRTG mencatat pertambahan Nilai Aset Bersih (Net Asset Value/NAV) sebanyak 10,5% setiap tahun (year-on-year/yoy), yaitu menjadi Rp 53,9 triliun pada tahun 2024 dari angka Rp 48,9 triliun yang tercatat di tahun 2023.
Bukan hanya itu saja, SRTG juga sudah mendaftar pendapatan dividennya senilai Rp 3,8 triliun pada tahun 2024, meningkat 36% jika dibandingkan dengan tahun 2023. Prestasi tersebut terutama disokong oleh aliran uang tunai yang baik dari perusahaannya dalam portofolio, seperti
ADRO
,
TBIG
, dan
MPMX
.
“Portofolio kami sukses menghasilkan daya tahan berkelanjutan sambil memperkokoh dasar-dasar bisnis dalam situasi pasar yang selalu berubah,” ungkap Direktur Investasi SRTG Devin Wirawan.
Di samping mendistribusi dividen, SRTG juga sukses menmonetisasi aset portofolionya dan menghasilkan aliran dana senilai Rp 712 miliar pada tahun kemarin. Oleh karena itu, jumlah keseluruhan arus kas tambahan yang dicapai SRTG sepanjang tahun 2024 telah mencapai angka fantastis yaitu Rp 4,5 triliun.
Investor Relations
Dalam hal ini, Mellisa Holiday menyebutkan bahwa SRTG telah menetapkan anggaran untuk pengeluaran modal atau
capital expenditure
Biaya modal (capex) sekitar US$ 100 juta sampai US$ 150 juta di tahun ini direncanakan digunakan untuk menguatkan portofolio saat ini serta mengejar peluang investasi yang bisa memberikan manfaat signifikan bagi para pemilik saham secara berkelanjutan.
“Kami tetap fokus mencari peluang pada sektor-sektor dengan prospek pertumbuhan jangka panjang. Termasuk, energi terbarukan, layanan kesehatan, infrastruktur digital, dan konsumer,” ungkapnya kepada lowongankerja.asiabeberapa waktu lalu.
Namun, PT Provident Investasi Bersama Tbk (
PALM
), justru tercatat masih merugi untuk tahun lalu. PALM menghadapi kerugian neto akibat investasi dalam saham dan instrumen ekuitas lain senilaiRp 1,63 triliun di tahun 2024. Rugi tersebut merupakan peningkatan positif dibandingkan dengan kerugian Rp 3,13 triliun yang dialami pada tahun 2023.
PALM memegang saham di PT Merdeka Battery Materials Tbk (
MBMA
PT Merdeka Copper Gold Tbk (
MDKA
), PT Mega Manunggal Properti Tbk (
MMLP
), serta PT XL Axiata Tbk (
EXCL
).
Per 2024, nilai wajar (fair value) MBMA yang dipegang sebesar Rp 3,65 triliun, di MDKA Rp 2,17 triliun, MMLP Rp 1,72 triliun, dan EXCL Rp 198 miliar.
Jika dibandingkan dengan tahun 2023, nilai wajar MBMA yang dipegang sebesar Rp 4,46 triliun, MDKA Rp 3,63 triliun, dan MMLP Rp 480 miliar. PALM belum punya saham EXCL tahun lalu.
Di sisi lain, PT Astra International Tbk (
ASII
) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (
EMTK
) juga sedang mengelola portofolio investasinya agar tidak membebani performa.
Kepala Hubungan Investasi Korporat
ASII Tira Ardianti menyebutkan bahwa Astra mempunyai lini bisnis yang sudah didiversifikasi dan punya dasar keuangan yang sehat. Menghadapi fluktuasi di pasaran, ASII menggunakan taktik untuk selalu fokus pada perkembangan jangka panjang yang bertahan lama.
“Kami juga terus konsisten dalam mengatur pengeluaran dan melindungi dana kami, serta berdisiplin dalam manajemen pembelian modal dan investasi, sambil memperhatikan situasi pasaran dan potensi setiap usaha,” katanya saat diwawancara oleh lowongankerja.asia pada hari Rabu (16/4).
Sebagai informasi, hingga tanggal 31 Desember 2024, ASII memiliki saham di PT Medialoka Hermina Tbk (
HEAL
) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (
GOTO
Dengan nilai wajar masing-masing sebesar Rp 1,9 triliun dan Rp 1,3 triliun. Untuk dibandingkan, nilai wajar HEAL dan GOTO yang dimiliki oleh Astra adalah Rp 1,7 triliun dan Rp 1,6 triliun.
Tira mengatakan bahwa fluktuasi pasar tentunya bisa mempengaruhi nilai investasi di portofolio perusahaan publik. Meski demikian, performa Grup Astra secara umum masih didorong oleh daya tahan operasional dasar yang ada di beberapa sektor usaha mereka seperti otomotif, layanan finansial, mesin konstruksi, serta infrastruktur.
“Diversifikasi dari rangkaian usaha kita sangat crucial untuk mempertahankan performa yang stabil meski menghadapi perubahan pasar,” ujarnya.
Pada akhir tahun 2024, tepatnya tanggal 31 Desember, EMTK memiliki investasi dalam bentuk saham yang terdaftar di bursa senilaiRp 1,22 triliun berdasarkan nilai wajar. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan nilai wajar sebesar Rp 1,10 triliun pada 31 Desember 2023.
Kepala Eksekutif Utama PT Profina Visindo, Praska Putrantyo menyampaikan bahwa performa saham perusahaan publik yang bergerak dalam bidang investasi sempat merosot pada tahun 2024, terlebih lagi untuk kode saham ASII. Penurunan tersebut dipicu oleh perlambatan sektor otomotif karena menurunnya konsumsi masyarakat dan kondisi suku bunga yang sedang naik.
Demikian pula performa saham EMTK mengalami tekanan signifikan di tahun 2024 akibat dari PT Bukalapak.com Tbk (
BUKA
yang mengakhiri kegiatan e-commerce-nya.
Sebaliknya, performa saham SRTG malah meningkat pada tahun 2024 karena adanya deviden besar dari ADRO dan pemisahan usaha PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (
AADI
“) katanya saat berbicara dengan lowongankerja.asia, pada hari Rabu (16/4).
Dalam kondisi fluktuasi pasar, Praska berpendapat bahwa sekarang adalah kesempatan ideal bagi para emiten untuk meningkatkan saham mereka di perusahaan-perusahaan anak usaha mereka.
“Emiten juga bisa mendiversifikasi ke sektor-sektor lain yang kini sedang diminati untuk diinvestasikan, seperti industri logam mulia serta sektor perbankan,” jelasnya.
Bagi ASII, kemungkinannya performanya masih akan mengalami tekanan karena sektor otomotifnya belum pulih sepenuhnya. Kondisi penjualan otomotif yang masih lesu dapat mempengaruhi hasil perusahaan hingga tahun 2025.
Untuk EMTK, prospek di tahun 2025 masih cukup baik. Terutama pada lini bisnis media, di mana saat ini kinerjanya meningkat seiring bertambahnya hak siar acara olahraga, baik secara konvensional maupun melalui internet. “Selain itu EMTK juga ekspansi bisnis ke sektor teknologi dan keuangan,” ungkapnya.
Sementara itu, SRTG terus menanamkan modal di saham-saham blue chip, yang tetap memberikan peluang positif. “Terutama untuk saham sektor pertambangan emas, teknologi, serta perbankan,” jelasnya.
Praska juga menyarankan pembelian beli (buy) untuk EMTK dengan tujuan harga antara Rp 560 hingga Rp 580 per saham. Sedangkan untuk ASII, saran adalah membeli saat ada koreksi di zona harga Rp 4.300 sampai Rp 4.500 per saham. Selanjutnya, SRTG bisa dibeli dengan ambisi harga sekitar Rp 1.900 hingga Rp 1.950 per saham.
Fanal Aji Gusta, seorang analis pasar senior dari Mirae Asset Sekuritas, mengamati bahwa performa SRTG pada tahun 2024 tetap positif. Meski demikian, untuk menganalisis potensi perusahaan ini lebih lanjut, penting untuk melacak kemana arah dananya dialokasikan dalam berbagai portfolio investasi yang dimiliki.
“Performa EMTK dan ASII mungkin akan tumbuh berkat dukungan dari portofolio investasi mereka yang ada,” jelasnya dalam wawancara dengan lowongankerja.asia pada hari Rabu (16/4).
Di samping itu, perusahaan yang berinvestasi dapat menyebar risiko dengan mengalokasikan dana ke instrumen selain saham, misalnya melalui pasar uang atau surat utang.
Meskipun demikian, suku bunga treasury AS dengan jangka waktu 10 tahun sedang naik, yang berdampak pada level credit default swaps (CDS) Indonesia. “Ini artinya, tetap ada risiko dalam investasi Obligasi. Mungkin bisa ditunggu hingga angkanya turun di bawah 100,” terangnya.
Pada tahun 2025, Nafan memperkirakan bahwa Saratoga dapat menghasilkan performa portofolio investasi yang baik karena terdiri dari sektor-sektor yang sedang tumbuh pada saat itu, terutama komoditas.
Tantangan yang dihadapi emiten investasi utamanya berasal dari dinamika Tarif Trump dan diplomasi perundingan perdagangan yang tengah dijalankan Indonesia soal ini. Jika dampak dari Tarif Trump sudah terukur, kemungkinan pasar saham dalam negeri akan kembali stabil.
Nafan menyadari bahwa Danantara dapat memainkan peran penting dalam menambah likuiditas di pasar indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sehingga secara berturut-turut akan mengoptimalkan performa portofolio dari para emiten investor.
Selain itu, jika The Fed menurunkan suku bunga acuannya, ada kemungkinan juga Bank Indonesia (BI) akan menerapkan kebijakan pelonggaran moneter.
“Pelonggaran kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia dapat mengurangi biaya peminjaman dan bermanfaat bagi peningkatan likuiditas di pasar domestik,” jelasnya.
Namun, semuanya itu masih belum terwujud. Oleh karena itu, Nafan belum mengeluarkan rekomendasi bagi perusahaan yang dapat diinvestasikan.
Analis dari MNC Sekuritas bernama Herditya Wicaksana mengamati bahwa pergerakan saham SRTG berada pada tingkat support sebesar Rp 1.455 per saham dengan resistansi di harga Rp 1.535 per saham. Sejalan itu, untuk saham ASII, ia menyatakan bahwa zona support terletak pada angka Rp 4.680 per saham sementara resistansinya mencapaiRp 4.840 per saham.
Herditya juga menyarankan strategi beli saat harganya turun untuk SRTG dengan rentang harga target antaraRp 1.565 sampai Rp 1.650 per saham. Di sisi lain, ASII tetap dianjurkan untuk diam terlebih dahulu dan mengamati situasi pasar.