8 Kebiasaan yang Harus Dihindari Wisatawan untuk Menghindari Citra Negatif di Luar Negeri

8 Kebiasaan yang Harus Dihindari Wisatawan untuk Menghindari Citra Negatif di Luar Negeri



– Berwisata ke negeri asing merupakan suatu petualangan memperluas pandangan mengenai ragam budaya dan gaya hidup yang bertolak belakang dengan rutinitas sehari-hari kita. Akan tetapi, terkadang tindakan para wisatawan dapat menciptakan impresi tidak menyenangkan atau bahkan gambaran buruk dalam perspektif masyarakat setempat.

Menariknya, tindakan yang kadang dipandang tidak sopan di luar negeri itu biasanya timbul tak disertai motif jahat, melainkan hanya karena ketidaktahuannya atau kebiasaan mereka sendiri dari tanah air. Ini penting untuk kita kenali agar dapat menghasilkan pengalaman perjalanan yang lebih baik bagi setiap orang yang terlibat.

Menurut Geediting.com pada hari Sabtu (03/05), terdapat beberapa kebiasaan yang harus dijauhkan oleh wisatawan mancanegara ketika berada di negara lain.


1. Berkata dengan Suara Tinggi di Depan Orang Banyak

Salah satu kebiasaan yang kerap menjadi perhatian adalah volume bicara yang umumnya keras saat berada di area publik. Ketinggian nada ini mungkin diterima sebagai hal biasa di negara asal seseorang tetapi dapat dirasakan menyusahkan atau kurang bersopanan di lokasi dengan standar sosial budaya yang berbeda.


2. Mendoakan Semua orang Memahami Bahasa Inggris

Terdapat anggapan umum bahwa Bahasa Inggris merupakan bahasa global yang dimengerti oleh seluruh individu di tiap negera yang kita kunjungi. Namun kenyataannya, tidak semua warga lokal, apalagi di daerah-daerah wisata kurang populer, lancar dalam berbahasa Inggris. Oleh karena itu, usaha untuk menggunakan bahasa setempat akan sungguh-sungguh diberikan penghargaan.


3. Melanggar Peraturan atau Kejadian Setempat

Tiap negeri mempunyai peraturan tak tertulis ataupun norma-norma sosial unik soal bagaimana caranya berbusana, bertingkah laku, dan bermusyawarah dalam rutinitas keseharian mereka. Melupakan atau menyepelekan adat istiadat lokal tersebut dapat dipandang sebagai tindakan kurang mengakui budaya komunitas tempatan yang kita kunjungi untuk sementara waktu.


4. Menyuarakan Perbedaan yang Diobservasi

Percobaan bepergian ke luar negeri tentunya akan membawa Anda bertemu dengan banyak variasi, seperti kuliner, moda transportasi, dan bahkan cara layanan umum dikelola. Secara terus-menerus meratapi atau selalu membanding-bandingkan hal-hal tersebut dengan situasi di tanah air dapat menciptakan gambaran tentang wisatawan kurang adaptif atau kaku dalam menyambut perubahan.


5. Berperilaku Impulsif dan Mengharapkan Kecepatan

Gaya hidup dan kualitas layanan di tiap-tiap negeri dapat amat berbeda, tak semua seramai apa yang mungkin kita inginkan dari cerita lalu. Ungkapan kesaliran atau bertingkah terlalu meminta-memintaku cuma bakalan bikin situasi tegang serta mengacaukan nuansa petualangan yang menyenangkan itu.


6. Sedikit Pemahaman Tentang Negeri Tujuan

Berkelana tanpa mempunyai pemahaman mendasar tentang sejarah, geografi, atau kondisi politik saat ini dari negara destinasi dapat menciptakan tingkah laku yang kurang sensitif hingga berpotensi menyinggung. Menghabiskan waktu untuk mendalami tentang lokasi yang bakal dikunjungi merupakan bentuk penghormatan serta merentangkan pintu bagi interaksi yang lebih positif.


7. Menampilkan Keberlimpahan Secara Berlebihan

Walaupun dengan tujuan untuk keselamatan diri sendiri, sebaiknya hindari memperlihatkan barang-barang mewah atau membawa uang dalam jumlah besar secara jelas ketika berada di negara lain. Tindakan tersebut bukan saja dapat menarik perhatian orang tak dikenal, tapi juga bisa ditafsirkan sebagai sikap kurang peduli terhadap situasi ekonomi setempat.


8. Enggan Menjajali Pengalaman Lokal Asli

Terdapat cenderung untuk bertahan dalam zona aman, cuma menjelajahi destinasi favorit wisatawan, serta menyantap hidangan di restoran global yang telah populer. Menghindari pengecapkan kuliner khas setempat, bersosialisasi dengan warga lokal, ataupun meninggalkan rute biasanya bisa membuat seseorang gagal merasakan inti sesungguhnya suatu negeri.

Menjauhi perilaku-perilaku tertentu tidak berarti kita perlu merombak sepenuhnya identitas asli kita, melainkan lebih pada sikap menjadi seorang tamu yang sopan dan bertanggung jawab. Melalui pemahaman sederhana dan usaha kecil, kita dapat memberikan dampak positif serta membangun ikatan sosial yang lebih kuat dengan masyarakat global.

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *