- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
business, culture, lifestyle, personality types, psychologybusiness, culture, lifestyle, personality types, psychology - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
20
lowongankerja.asia
Menurut ilmu psikologi, terdapat hubungan yang menarik antara karakter pribadi individu dan kondisi kotak masuk email mereka.
Bagi beberapa individu, situasi tersebut mungkin terlihat rumit, tetapi untuk sekelompok lainnya, hal itu hanya menjadi rutinitas di tempat kerja.
Beberapa karakteristik pribadi tertentu bisa menunjukkan alasan kenapa seseorang mungkin mempunyai kotak surat elektronik yang selalu penuh. Hal ini tidak berarti bahwa mereka adalah individu yang negatif.
Menurut laporan dari Geediting, berikut ini tujuh karakteristik umum orang-orang yang menghabiskan hari-hari mereka dengan inbox email yang selalu terisi.
1. Orang-orang yang cenderung membelakkan tugas atau kegiatan mereka
Tidak tersembunyi lagi bahwa sebagian dari kita memiliki kebiasaan mengulur-ulur waktu. Para ahli psikologi menyatakan bahwa mengulur-ulur waktu tidak semata-mata disebabkan oleh malas. Lebih tepatnya, ini berkaitan dengan cara kita mengelola emosi.
Banyak individu yang kerap memperlambat pekerjaannya sehingga merasakan tekanan atau ketidaknyamanan, berharap untuk mengurangi rasa buruk itu. Menurut Dr. Joseph Ferrari, seorang ahli psikologi serta pakar ternama dalam bidang keterlambatan, “Setiap orang kadang-kadang meluangkan waktu lebih lama, namun bukan berarti setiap orang menjadi penggugur tanggung jawab.”
Jika kotak surat elektronik Anda sudah penuh, ini dapat menjadi indikasi umum bagi seseorang yang cenderung mengulur-ulur waktu. Menyaksikan berbagai pesan tak terbuka tersebut bisa sangat membebani dan membuat individu tersebut mengerjakan hal-hal lain yang kelihatannya lebih mudah diatur atau jauh lebih menyenangkan sebagai gantinya.
2. Kekacauan secara kreatif
Untuk beberapa individu, ketidakberesan yang timbul merupakan indikasi bahwa mereka sedang menjalani suatu proses kreatif. Ciri semacam itu mencakup juga lingkungan tempat bekerja dalam format kotak masuk digital.
Mempunyai ratusan pesan elektronik yang masih belum dibuka mungkin kelihatan berantakan, namun hal tersebut pun mencerminkan cara pandang yang mengembangkan kebebasan dan imajinasi.
Seperti yang telah disampaikan oleh David Bayles, “Becoming an artist largely involves learning to accept ourselves.” Penyertaan ini bisa diperluas hingga mencakup kebiasaan baik personal maupun profesi kita, termasuk bagaimana kita memanajemen atau, pada kasus ini, gagal memanajemen surel kami.
3. Batas atas stres yang tinggi
Untuk beberapa individu, memiliki banyak pesan elektronik yang belum dibuka bisa menimbulkan kepanikan, namun untuk yang lainnya hal tersebut adalah sesuatu yang lumrah. Ini bisa disebabkan oleh batas toleransi stres mereka yang lebih tinggi.
Dr. Albert Ellis sempat berujar, “Bagian paling bermakna dari kehidupan Anda ialah ketika Anda sadar bahwa persoalan-persoalan yang dihadapi merupakan tanggung jawab Anda sejati. Anda tidak lagi menjauhkan diri dengan cara menyalahkan orang tua, lingkungan alam, ataupun pemimpin negara. Justru pada momen itu Anda mulai merangkul kenyataan bahwa masa depan dan nasib Anda ada ditangan Anda sendiri.”
Orang dengan ambang stres yang tinggi biasanya kuat dan mampu mengelola berbagai pekerjaan secara bersamaan tanpa tersentuh oleh beban mental. Mereka bisa memandang ribuan email yang belum dibuka bukan sebagai hambatan tetapi sebagai suatu kesempatan, serta menjadi lebih produktif di bawah tekanan tersebut.
4. Multitasking yang hebat
Orang-orang yang mengerjakan berbagai macam tanggung jawab secara bersamaan biasanya memiliki kotak masuk yang ramai. Bukan karena mereka enggan memeriksa surel, tetapi mereka cukup kewalahan dengan jutaan kegiatan lain yang harus diselesaikan.
Walaupun mengerjakan berbagai tugas secara bersamaan bisa bikin kita terlihat lebih produktiv, tetapi biasanya ini malah menciptakan lebih banyak kekeliruan dan justru mengurangi efisiensinya.
Orang-orang yang menangani beberapa pekerjaan pada satu waktu bisa saja memecah fokusnya di antara beragam proyek, pertemuan, dan komunikasi, sehingga membuat sangat sedikit ruang untuk mengurus pesan elektronik tersebut.
Tindakan penyeimbangan yang konsisten ini bisa jadi melibatkan banyak sekali email yang belum dibuka, namun hal tersebut juga mencerminkan sikap proaktif serta dinamis dalam menghadapi tugas kerja.
5. Optimis
Walaupun kotak masuk mereka dipadati dengan email-email yang belum dibuka, mereka membukanya dan mengucapkan, “Saya akan baca nanti!” Itulah ciri dari semangat optimis yang tak pernah padam.
Martin Seligman, seorang psikolog asal Amerika, pernah menyampaikan bahwa “optimisme memiliki nilai penting dalam menjalani hidup dengan makna. Ketika seseorang mempunyai kepercayaan teguh akan suatu masa depan yang baik, mereka mampu menumpukan energinya untuk hal-hal yang melebihi diri sendiri.”
Mereka merupakan individu yang percaya diri dalam mencari waktu untuk mengulas setiap surel dan meresponsnya secara akurat. Meski begitu, harapan mereka masih bertahan meskipun beban kotak masuk tampak melawan logika seperti tarikan gravitasi.
Mereka menganggap hal itu bukan sebagai keadaan yang tegANG tapi lebih kepada peluang untuk menyusul di penghujung nantinya. WalaupUN begitu, meski sikap optimis adalah sesuatu yang baik untuk dipunyai, namun sangatlah krusial pula bagi kita untuk menjaga keseimbangan tersebut dengan pemikiran realistIS.
6. Orang yang selektif
Hal ini mungkin bertentangan dengan apa yang kita duga, namun memiliki banyak email yang belum dibuka bisa jadi mencerminkan peningkatan sifat kritis dalam memilih. Mereka bukanlah orang-orang acuh tak acuh terhadap pesan elektronik tersebut.
Sebaliknya, mereka mempunyai kapabilitas tajam dalam menghilangkan gangguan dan menumpukan fokus pada hal-hal yang sungguh-sungguh penting bagi diri mereka. Seperti ungkapannya oleh Carl Jung, “Saya mendefinisikan pemahaman secara sistematis sebagai akal budi; sementara itu, pemahaman tanpa arah atau acak disebut sebagai intuitivitas akali.”
Singkatnya, individu tersebut dengan naluri mendeteksi email yang membutuhkan tanggapan cepat. Selebihnya dibiarkan tanpa dibuka, bukannya dikarenakan kelalaian atau kurang tertib, melainkan merupakan keputusan sadar untuk fokus pada sumber daya mental mereka.
7. Menandakan idealisme mereka
Sebalinya dari pepatah ‘kotak masuk bersih’, mereka cenderung membuka jalur mereka sendiri. Mereka tidak berpikir wajib untuk taat pada standar respon surel seketika.
Sebagaimana pernah disampaikan oleh Sigmund Freud, sang pendiri psikoanalisis, “Banyak manusia sebenarnya tidak sungguh-sungguh mendambakan kemerdekaan karena merdeka berarti bertanggung jawab, dan mayoritas cemas dengan hal tersebut.”
Dalam hal ini, mereka memilih untuk mengatur kotak masuk pribadi sesuai dengan preferensi masing-masing dan siap menangani semua akibat dari tindakan tersebut. Mereka tak terganggu oleh jumlah email yang berlebihan dalam kotak pesan mereka; malah, kondisi seperti itu mencerminkan sifat unik mereka sebagai individu.