7 Pekerjaan yang Bakal Hilang Karena AI pada 2045: Dari CS hingga Guru

7 Pekerjaan yang Bakal Hilang Karena AI pada 2045: Dari CS hingga Guru


lowongankerja.asia–

Beberapa profesi manusia berisiko diambil alih oleh teknologi kecerdasan buatan atau yang lebih dikenal itu.
Artificial Intelligence
(AI).

Mengutip pemberitaan
Kompas.com
, Rabu (30/4/2025), AI diprediksi akan mengambil alih 50 persen pekerjaan yang ada saat ini.

Hal ini dilaporkan oleh perusahaan sekuritas kenamaan global, Goldman Sach.

Goldman Sachs juga mengestimasi bahwa hingga 300 juta pekerjaan mungkin akan lenyap karena otomatisasi ini. Di antaranya termasuk 25 persen tenaga kerja global yang sudah tergantikan oleh kecerdasan buatan (AI).

Meskipun begitu, tidak seluruh tipe profesi dapat terganti oleh kecerdasan buatan.

Banyak profesi yang mengharuskan penggunaan keahlian manual serta tenaga kerja manusia diprediksikan akan tetap eksis untuk jangka waktu yang cukup panjang.

Berbagai tugas seperti pembangunan, pemeliharaan, pemasangan serta reparasi dianggap kurang dapat diganti dengan alat mekanis atau teknologi berbasis kecerdasan buatan.

Ini terjadi karena tugas itu mengharuskan kemampuan serta observasi langsung oleh manusia.

Di sisi lain, tugas-tugas yang bersifat administrasi atau yang melibatkan pengolahan data secara berulang dianggap sangat mungkin digantikan oleh kecerdasan buatan.

Berikut ini merupakan kumpulan profesi yang diperkirakan akan hilang atau bisa tergantikan oleh kecerdasan buatan, seperti dikemas ulang KompasTekno dari situs resmi Forbes pada hari Selasa (29/4/2025).

1. Memasukkan data dan layanan pelanggan

Menurut penelitian dari Institute for Public Policy Research tahun 2024, diketahui bahwa kira-kira 60% dari aktivitas kerja berbasis administrasi bisa diserahkan kepada kecerdasan buatan untuk melakukan otomatisasi.

Tugas-tugas seperti pengentrian data, perencanaan jadwal, serta pelayanan konsumen diprediksi akan menjadi profesi awal yang berpotensi terganti oleh kecerdasan buatan atau AI.

Hal ini dijelaskan oleh CEO BlackRock, Larry Fink. Menurutnya, perusahaan telah memulai penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk mengoptimalkan berbagai proses di bagian belakang kantor mereka.

Menurut dia, dengan mengganti tenaga kerja manusia dengan teknologi AI untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjan itu dianggap lebih efisien sebab bisa menghemat anggaran perusahaan secara besar-besaran.

2. Pencatatan dan Analisis Data Keuangan

7 Pekerjaan yang Bakal Hilang Karena AI pada 2045: Dari CS hingga Guru

Tugas-tugas seperti pencatatan keuangan (bookkeeping), pemodelan finansial, serta analisis data sederhana diperkirakan akan sangat mudah tergantikan oleh teknologi kecerdasan buatan.

Platform AI semacam Bloomberg Terminal diketahui sudah memperbaharui kapabilitas pemrosesan datanya serta mampu membuat laporan dengan kecepatan yang jauh di atas tingkat kinerja manusia.

Bloomberg Terminal merupakan perangkat lunak untuk data dan analisis yang populer digunakan dalam bidang keuangan dan investasi secara internasional.

Aplikasi ini memberikan layanan informasi keuangan terkini, berita, serta analisis finansial yang komprehensif dengan cepat.

Perangkat ini diperkenalkan oleh Michael Bloomberg untuk menyediakan informasi finansial terkini bagi para ahli di Wall Street.

CEO JPMorgan, Jamie Dimon menyatakan bahwa pihaknya sedang memperbarui proses dengan otomatisasi untuk beberapa jenis pekerjaan perbankan sehari-hari.

Pada kasus ini, kira-kira 20% dari para Analisis yang bekerja di perusahaan itu diprediksi akan menghadapi kemungkinan pengangguran hingga tahun 2030.

3. Profesional dalam dunia hukum

7 Pekerjaan yang Bakal Hilang Karena AI pada 2045: Dari CS hingga Guru

Tenaga kerja dalam bidang paralegal, penulisan kontrak, serta riset hukum juga diperkirakan bakal dapat digantikan oleh kecerdasan buatan.

Investor makro dan pencipta hedge fund Bridgewater Associates, Ray Dalio, mengatakan bahwa profesi yang melibatkan analisis data skala besar serta riset, serupa dengan bidang akademik atau konsultan, rentan terhadap ancaman dari kecerdasan buatan (AI) hingga bisa dipertukarkan secara keseluruhan oleh teknologi tersebut.

Pejabatan seperti paralegal, yang mencakup penelaahan dokumen dan penyelidikan hukum, merupakan jenis profesi dengan tingkat kerentanan terhadap otomatisasi yang cukup tinggi mengingat kapabilitas kecerdasan buatan dalam menangani serta menganalisis berkas secara masif.

Selain itu, menurut penelitian yang dijalankan Stanford pada tahun 2025, perangkat AI semacam Harvey serta CoCounsel dikatakan bisa menginterpretasikan dokumen dengan ketepatan hingga 90 persen.

Akan tetapi, Dalio juga menunjukkan bahwa peran-peran yang lebih strategis di sektor hukum, seperti jabatan tinggi dalam pengembangan taktik hukum dan advokasi di ruang sidang, diprediksikan untuk terus bertahan karena masih mengharuskan adanya penilaian oleh manusia.

4. Desain visual serta penulis konten

7 Pekerjaan yang Bakal Hilang Karena AI pada 2045: Dari CS hingga Guru

Dalam industri kreatif, tenaga kerja seperti desainer grafis, penulis iklan, serta mereka yang berkarier di dunia jurnalisme diprediksikan juga rentan tergantikan oleh perkembangan kecerdasan buatan.

Berkat perangkat seperti DALL-E serta bot obrolan AI semacam ChatGPT, pembuatan konten diklaim dapat diselesaikan secara efisien dan cepat.

Berdasarkan laporan Pew Research Center pada tahun 2024, kira-kira 30% dari seluruh pekerjaan dalam bidang industri media berpotensi dapat dilakukan oleh teknologi kecerdasan buatan mulai tahun 2035.

Namun begitu, Pendiri Pershing Square, Bill Ackman, menyatakan bahwa meskipun isi iklan buatan kecerdasan buatan terus meningkat, kreativitas manusia pada sektor seni seperti bercerita diprediksikan masih akan bertahan cukup lama.

5. Software development, engineering, data science

7 Pekerjaan yang Bakal Hilang Karena AI pada 2045: Dari CS hingga Guru

Walaupun kecerdasan buatan diciptakan berkat kemajuan teknologi, bidang ini diprediksi juga bakal menghadapi ancaman kepunahan di waktu mendatang.

Bidang pekerjaan seperti software development, engineering, dan data science menjadi beberapa contohnya.

Menurut laporan yang dihasilkan oleh World Economic Forum pada tahun 2025, diperkirakan sekitar 40% dari seluruh profesi berkaitan dengan teknologi dan pengkodean, termasuk bidang coding maupun analisis data, bakal tergantikan total oleh kecerdasan buatan (AI) menjelang tahun 2040.

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyatakan bahwa sektor tersebut tetap memiliki potensi untuk berkembang dalam berbagai area, misalnya saja pada aspek keamanan maya atau cybersecurity.

Akan tetapi, pekerjaan di bidang STEM (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika) memiliki potensi untuk terpengaruh oleh otomatisasi, sedangkan profesi yang mengharuskan adanya kreativitas, inovasi, serta penelitian, diyakininya masih akan ditangani oleh manusia.

6. Tenaga kerja medis

7 Pekerjaan yang Bakal Hilang Karena AI pada 2045: Dari CS hingga Guru

Menurut penelitian yang dirilis oleh The Lancet pada 2023, perkiraannya adalah kira-kira 25% pekerjaan Administrasi dalam dunia kedokteran dapat tergantikan karena automASI teknologi kecerdasan buatan mulai tahun 2035.

Meskipun demikian, sejumlah tugas yang melibatkan interaksi langsung dengan pasien, seperti perawatan, dianggap akan terus bertahan dan tak dapat dipenuhi oleh kecerdasan buatan (AI).

Ini disebabkan karena tugas-tugas semacam perawatan hanya mampu dijalankan oleh tenaga kerja manusia karena pekerjaan tersebut mengharuskan adanya empati yang mendalam serta kepercayaan yang tak bisa digantikan oleh teknologi AI.

Pada kasus ini, walaupun teknologi kecerdasan buatan dalam sektor kedokteran seperti sistem diagnoistik berbasis AI dan robotika bedah terus ditingkatkan dan disempurnakan, baik dua-duanya masih dipandang tak dapat meniadakannya sebagai pengganti peranan manusia dalam penanganan pasien.

7. Tenaga kerja pendidik

7 Pekerjaan yang Bakal Hilang Karena AI pada 2045: Dari CS hingga Guru

Berdasarkan laporan OECD 2024, kira-kira 10% tenaga kerja di bidang pendidikan diproyeksikan akan tergantikan oleh kecerdasan buatan atau AI pada tahun 2040.

Automatisasi oleh kecerdasan buatan ini diharapkan akan menangani banyak tugas-tugas monoton yang umumnya dilakukan oleh para guru, termasukadministrasi,penilaian otomatis,danpembelajaran materi pengenalan.

Walau demikian, terdapat beberapa area pendidikan yang diprediksikan masih tak dapat diambil alih oleh kecerdasan buatan dan tetap memerlukan partisipasi langsung dari pengajar manusia.

OECD mengatakan bahwa area-area seperti pengajaran filsafat atau pendidikan bagi anak-anak usia dini dianggap sukar untuk diganti dengan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Jamie Dimon dan Bill Ackman mengatakan bahwa guru-guru yang bekerja di bidang itu mempunyai kemampuan unik, misalnya kepandaian dalam hal emosi yang belum bisa dicapai oleh teknologi kecerdasan buatan.

Keterampilan yang dimaksud mencakup pemimpin strategis, penanganan situasi rumit, serta ketrampilan untuk memotivasi dan mendampingi para siswa.

Oleh sebab itu, lini-lini kerja tertentu dipandang enggak mungkin dapat digantikan oleh sistem AI dikarenakan hanya memilikinya kecerdasan emosi pada manusia saja, dan dengan demikian tetap bakal bertahan terhadap ancaman otomatisasi AI di waktu yang akan datang.

Berikut ini adalah sejumlah contoh profesi yang diperkirakan akan tergantikan oleh kecerdasan buatan dalam waktu mendatang.

Meskipun hanyalah sebuah dugaan, perkembangan kecerdasan buatan pada zaman ini tetap tak boleh kita remehkan.

Mengasah kemampuan dalam beragam area dapat menjadi strategi efektif untuk tetap bertahan menghadapi laju PHK yang semakin meningkat karena penggantian pekerja manusia dengan kecerdasan buatan (AI).

Artikel ini sudah dipublikasi di Kompas.com denganjudul
Sediakan Diri Anda, 7 Pekerjaan Berikut Bisa Terganti oleh Kecerdasan Buatan

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *