- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
culture, mental health, psychology, psychology of everyday life, traumaculture, mental health, psychology, psychology of everyday life, trauma - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
6
lowongankerja.asia
Pernahkah Anda melihat bahwa beberapa orang terlihat lebih tenang dan kurang cemas dalam menghadapi beragam situasi? Bisa jadi mereka merupakan individu dengan tingkat kematangan emosi yang baik. Kematangan emosional tak berarti seseorang sepenuhnya bebas dari rasa khawatir, namun ini berkaitan erat dengan cara mereka mengekspresikan serta memantapkan diri melewati ketidakpastian itu.
Seseorang yang telah mengembangkan kesadaran emosi biasanya tak akan menyia-nyiakan waktu atau tenaga mereka untuk khawatir tentang masalah-masalah sepele yang malah kerap kali membawa tekanan kepada pihak lainnya. Seperti dikutip dari geediting.com pada hari Jum’at (18/4), di bawah ini terdapat beberapa aspek yang jarang menjadi sumber kekhawatiran bagi individu dengan tingkat kedewasaan emosi, sesuai penjelasan para ahli psikologi.
1. Kesalahan Masa Lalu
Seseorang yang sudah dewasa secara emosi menyadari bahwa menyesali peristiwa di masa lampau cuma menghabiskan waktu dan tenaga saja. Sebaliknya, mereka lebih cenderung untuk mengambil pelajaran daripada kesalahan serta terus bergerak maju, tanpa biarkan masa silam menjelma menjadi penentu situasi kini ataupun esok hari.
2. Pendapat Orang Lain
Mereka sadar bahwa harga diri mereka tak tergantung pada pandangan pihak luar. Orang dengan kecerdasan emosi tinggi tidak membuang-buang waktu untuk merisaukan pemikiran orang lain tentang mereka. Prioritas utama mereka adalah menjalani hidup sesuai jati diri bukan mencari pengesahan dari sekelilingnya.
3. Perfeksionisme
Orang yang sudah dewasa secara emosional mengakui bahwa keadaan sempurna mustahil diraih. Mereka menyetujui adanya cacat di dalam hidup dan cenderung memusatkan perhatian mereka pada tahapan atau petualangan daripada terus-menerus bermusuhan dengan target-target tak masuk akal tersebut.
4. Aspek-aspek yang Di luar Kepentingan mereka
Mereka menyadari pembatasan dari kontrol pribadi dan cenderung menumpukan perhatiannya pada hal-hal yang dapat diubah. Dengan begitu, tekanan berkurang serta kenyamanan bertambah. Mereka justru mengatur respon terhadap kondisi tersebut daripada usaha keras untuk mendikte kejadian itu sendiri.
5. Ketakutan akan Perubahan
Orang yang sudah dewasa secara emosi menyambut perubahan sebagai hal yang tak dapat dielakkan dalam hidup dan memandangnya sebagai peluang untuk bertambah kuat dan maju. Mereka tidak terlampau cemas dengan keraguan yang disebabkan oleh pergantian ini.
6. Kesuksesan Pribadi (Secara Umum)
Meskipun mereka berupaya mencapai kesuksesan, namun mereka tidak memungkinkan ketakutan atas kegagalan mengendalikan dirinya. Seseorang dengan kematangan emosi melihat sukses lebih pada perkembangan personal dan kebahagiaan dalam hati, daripada hanya menjadikan standar pencapaian sesuai persepsi mayoritas orang.
7. Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Mereka menyadari bahwa tiap individu punya pengalaman unik masing-masing. Orang yang sudah dewasa secara emosi cenderung mengutamakan pertumbuhan serta pembelajaran diri sendiri, bukannya menanding-nandingkan diri dengan kesuksesan pihak lainnya.
Menekan rasa cemas tentang hal-hal tersebut bisa mendukung seseorang untuk meraih kedamaian batin serta menghidupi hari dengan lebih sadar diri. Pertumbuhan emosi merupakan suatu perjalanan yang berkelanjutan dari masa ke masa.
(*)