- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
controversies, family relationships and dynamics, news, psychology of everyday life, underrated things or peoplecontroversies, family relationships and dynamics, news, psychology of everyday life, underrated things or people - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
5
lowongankerja.asia
Percakapan ringan sering diremehkan, meskipun sesungguhnya hal itu merupakan jalan menuju pertemanan yang lebih erat.
Obrolan santai dapat menghasilkan kesan awal yang mendalam, menyediakan dasar untuk hubungan kerja, dan bahkan membangun persahabatan baru.
Namun, hal yang mencengangkan adalah seberapa mudah kesalahan dalam pembicaraan santai dapat menghancurkannya semua.
Menurut laporan dari Blog Herald pada hari Jumat (18/4), di bawah ini terdapat tujuh kesalahan umum dalam obrolan santai yang kerap tidak disadari, beserta analisisnya dari perspektif psikologi.
1. Berbicara terlalu banyak mengenai diri sendiri
Bisa jadi tampak biasa untuk membagikan kisah personal ketika Anda ingin membina hubungan, tetapi apabila jumlahnya melewati batas, orang lain mungkin akan merasa tidak diperhatikan. Penelitian dalam bidang psikologi mengindikasikan bahwa pembagian informasi diri secara berlebihan, terutama pada tahap pertemuan pertama, cenderung membuat pendengar menjadi kebingungan dan tertekan.
Ini mirip dengan saat seseorang memegang mikrofon dan tak mau melepaskannya. Tak sedikit dari kita yang pernah merasakannya ketika ada orang yang selalu menceritakan hal-hal tentang dirinya sendiri tanpa memberikan kesempatan bagi pihak lain untuk berbicara. Dalam aspek komunikasi sosial, rasa simpati serta peka pada tanda-tanda dari lawan bicaramu sangat penting.
2. Terlalu Sering Mengungkapkan Hal-hal Pribadi
Membagikan permasalahan pribadi saat ngobrol ringan dapat menjebak ke atmosfer yang membingungkan. Sebuah penelitian pada tahun 2024 dalam Psychological Reports menyatakan bahwa individu yang dengan cepat mengungkapkan hal-hal sensitif biasanya dilihat kurang mahir dari segi sosial.
Psikolog menggambarkannya sebagai “over-sharing emosional”. Sebalinya dari tujuan awal, tindakan ini malah dapat memisahkan. Percakapan santai semestinya berfungsi mirip dengan pendingin otot sebelum melakukan diskusi yang lebih serius, bukannya langsung menuju ke aspek paling gelap dalam hidup Anda.
3. Bicara Hal-hal Negatif
Complaint tentang iklim, otoritas publik, atau malahan kesalahan ejaan namamu oleh bartender dapat tampak menghibur… hingga menjadi rutinitas. Pandangan pesimis dengan konsistensi pada percakapan singkat bisa menciptakan atmosfer yang membosankan.
Studi dalam bidang psikologi mengindikasikan bahwa hal-hal negatif dapat menyebar. Di lingkungan pergaulan, individu kebanyakan enggan mendekati diskusi yang dipenuhi keluh kesah. Sebaliknya, sedikit sentuhan humor serta sikap positif justru lebih disenangi dibandingkan deretan kritik tanpa henti.
4. Mengabaikan dan Tidak Berpartisipasi Dengan Baik dalam Pendengaran Aktif
Apabila Anda terlalu fokus pada saat mengambil gilir berbicara sehingga tidak sepenuhnya memperhatikan lawan bicara, hal tersebut merupakan salah satu kesalahan umum dalam obrolan santai. Di bidang psikologi, perilaku seperti ini disebut conversational narcissism.
Ketika seseorang merasa tak dihargai pendapatnya, mereka biasanya menjadi tertutup. Menyuarakan setuju, mempertahankan kontak visual, serta memberikan respons yang tulus merupakan indikasi bahwa Anda sungguh-sungguh terlibat dalam pertemuan tersebut.
Jangan menganggap kesenjangan dalam pembicaraan sebagai peluang untuk menyela. Terkadang itu adalah waktu yang vital bagi pihak lain untuk meresapkan emosi mereka.
5. Terlalu Sering Memandangi Telepon Seluler Atau Menjaga Pandangan Di Sekitar
Di era yang dipenuhi teknologi, godaan untuk selalu memeriksa notifikasi sungguh besar. Namun, bila Anda terus-menerus mengintip ke telepon saat sedang obrolan ringan, pesannya pun menjadi jelas: “Anda tidak sepenting hal-hal lain di layar ini.”
Sama halnya, ini juga berlaku bila Anda terus-menerus memandang ke segala arah di dalam ruangan seakan-akan sedang mencari orang lain yang lebih menarik untuk diajak bergaul.
Menurut pakar psikologi Cal Newport, ketidakmampuan menangani teknologi dengan baik dapat merusak kualitas fokus kita saat berinteraksi secara sosial. Saat Anda memecah konsentrasi, orang yang diajak bicara akan merasa kurang diperhitungkan.
6. Konsentrasi pada Menangani Pembicaraan dengan Baik
Ada semacam perlombaan tak kasat mata yang kadang muncul dalam small talk. Mungkin anda merasa harus tampil lebih pintar, lebih lucu, atau lebih sukses. Tapi itu justru menjadi salah satu kesalahan dalam percakapan ringan yang sangat mengganggu.
Sebaliknya dari membangun hubungan, Anda malah membuat orang lain merasa diperbandingkan. Seperti yang telah jelas disampaikan oleh Dale Carnegie: “Memancing ketertarikan orang lain lebih bernilai daripada mengusahan agar mereka tertarik kepada diri Anda sendiri.”
Di lingkungan berinteraksi dengan orang lain, kejujuran dalam hati selalu lebih baik dibandingkan upaya hanya ingin tampak hebat.
7. Melupakan Tanda-tanda bahwa Pembicaraan Telah Berakhir
Tanda-tanda lembut seperti ketika lawan bicara Anda melirik ke arah jam, merubah posisi badannya, atau hanya menjawab dengan cepat menunjukkan bahwa mereka mungkin ingin menyudahi percakapan tersebut. Namun, banyak individu malahan tetap bertele-tele dan bercita-cita untuk mempertahankan interaksi itu lebih lama lagi.
Dari sudut pandang ilmu psikologi, menginterpretasikan tanda-tanda sosial merupakan elemen dari kecermatan emosi. Bukan selalu perlu bagi percakapan singkat menjadi sangat dramatis atau dipenuhi dengan arti tersembunyi.
Terkadang, pembicaraan yang usai pada waktunya yang pas malah menciptakan kesan yang lebih mendalam. Melupakan petunjuk-petunjuk tersebut dapat menghasilkan akhir yang tidak nyaman untuk pertemuan awalnya menyenangkan.
Oleh karena itu, walaupun pembicaraan singkat sering diremehkan, sebenarnya terdapat berbagai elemen vital yang dapat menentukan baik buruknya penilaian awal. Melalui pemahaman akan tujuh kesalahan umum pada obrolan santai tersebut, Anda menjadi lebih sadar dalam menciptakan hubungan yang hangat dan alamiah.