- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
beauty, culture, personality types, psychology of everyday lifebeauty, culture, personality types, psychology of everyday life - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
13
lowongankerja.asia
– Ekspresi wajah menggambarkan perasaan yang dialami individu dan dapat mengekspresikan pesan tanpa menggunakan kata-kata ke pihak-pihak di sekelilingnya.
Ekspresi wajah adalah tanda non-verbal yang timbul dengan sendirinya dari otot-otot wajah untuk mengungkapkan emosi tertentu.
Mempelajari bahasa ekspresi wajah bisa mendukung pembentukan interaksi sosial yang baik serta menguatkan tali hubungan di antara orang-orang.
Berikut adalah 7 arti dari emosi yang terlihat melalui ekspresi wajah serta bahasa tubuh dalam komunikasi tak verbal seperti dikutip dari situs BetterHelp pada hari Jumat, 25 April:
1. Ciri-ciri Kebahagiaan Nampak Secara Jelas
Kejadian bahagia biasanya diperlihatkan melalui senyuman yang luas, pipi membesar, serta garis-garis tipis muncul di area sekeliling mata. Ciri-ciri tersebut menjadi petunjuk kalau individu itu sedang merasa tenang dan bersedia dalam berinteraksi secara sosial.
Tersenyum dengan ikhlas menghasilkan perasaan keamanan dalam berkomunikasi antar manusia. Pertemuan pandangan mata bersama senyuman umunya dipandang sebagai tanda dari niat yang baik.
2. Kecemasan Terlihat pada Ekspresi Muka
Perasaan sedih dapat dikenali dari bentuk alis yang menghadap ke atas, bibir yang merunduk, serta mata yang tampak basah. Tanda-tanda tersebut memicu respons empatik di mana individu lain ingin menyediakan dukungan emosional.
Ekspresi wajah yang murung bisa menunjukkan rasa tidak berdaya atau tekanan emosional. Interaksi sosial dengan orang lain sering kali dibentuk oleh respon terhadap pernyataan tersebut.
3. Kecaman Muncul dengan Kekuatan yang Tinggi
Ekspresi kemarahan terlihat melalui rahang yang mengepakkan gigi, mata yang menyempit, serta alis yang diturunkan. Warna kulit muka juga bisa berubah menjadi merah akibat peningkatan aliran darah ketika perasaan sedang mencapai puncaknya.
Tindakan alami yang diambil oleh individu lain umumnya adalah sikap waspada atau dorongan untuk menghindar. Emosi marah dapat menunjukkan bahwa ada perasaan terancam atau sebuah batasan telah dilewati.
4. Perasaan Mencerminkan Wajah Menunjukkan Kecaman
Ekspresi muka jijik biasanya ditandai dengan hidung berkerut seolah-olah mencium bau tak sedap serta bibir yang ditinggikan sebagai tanda penolakan. Ini adalah respon seseorang ketika bertemu dengan sesuatu yang dianggap memualkan atau kurang menyenangkan.
Respon ini berfungsi untuk menjauhi ancaman, misalnya makanan yang sudah busuk atau situasi yang kurang bersih. Perasaan jijik pun dapat timbul dalam hubungannya dengan aspek sosial seperti kekecewaan atas tindakan seseorang.
5. Keheranan Mengarah ke Tanggapan spontan
Ekspresi kaget biasanya ditandai dengan mata yang terbuka lebar dan mulut ternganga. Perasaan ini timbul secara tiba-tiba karena suatu hal yang tidak disangka-sangka.
Indikator ini menyiapkan tubuh menghadapi situasi baru dan tidak diketahui sebelumnya. Respons cepat terhadap kejadian tak terduga dapat menjadi sangat berguna saat berada di bawah tekanan atau perlu waspada.
6. Perasaan Merendahkan Mencerminkan Kebijaksanaan Yang Lebih Tinggi
Ekspresi penghinaan mencakup sebelah bibir atas yang naik dan tatapan mata yang menyempit atau condong ke bawah. Gerakan tersebut mengartikan ketidaknyamanan terhadap individu atau kondisi tertentu.
Ekspresi wajah ini dapat menghasilkan pembatasan hubungan interpersonal serta meredupkan keyakinan dalam pertukaran informasi. Perasaan rendah diri kerapkali dipakai sebagai ungkapan ketidaksetujuan terhadap aturan atau tingkah laku masyarakat tertentu.
7. Ekspresi Muka bersifat kombinatif
Terjadi sering kali bahwa individu mengungkapkan campuran antara dua atau lebih ekspresi, seperti tertawa sekaligus menangis. Kombinasi tersebut merupakan cerminan kerumitan perasaan yang tak dapat diterangkan cukup lewat satu tanda saja.
Mempertimbangkan dengan seksama pergerakan otot-otor di wajah sangat penting untuk mendapatkan pembacaan yang presisi. Ketika berinteraksi secara sosial, maknanya akan meningkat jika respon disampaikan dengan tepat mengikuti sinyal-sinyal yang didapat.
Memahami arti dari tiap gerak wajah bisa memperkuat pengetahuan tentang perasaan serta menghasilkan interaksi sosial yang lebih baik di antara orang-orang.