7 Kebiasaan Halus di Medsos yang Mengungkapkan Orang Sedang Mencari Pengakuan

7 Kebiasaan Halus di Medsos yang Mengungkapkan Orang Sedang Mencari Pengakuan


lowongankerja.asia

– Kami semua tentu sudah familiar dengan ungkapan, “Satu gambar setara dengan seribu kata.” Tetapi, bagaimana dengan likes, shares, serta komentarnya di platform-media sosial? Apa ceritanya melalui elemen-elemen itu?

Di era yang dipenuhi teknologi, mencari pengakuan secara tidak sadar kerap menjadi bagian dari rutinitas harian. Terkadang ini ditampilkan dengan lembut dan terkadang juga begitu mencolok.

Menurut laporan dari DM News pada hari Sabtu (3/5), berikut ini adalah tujuh perilaku sederhana di media sosial yang mungkin menunjukkan bahwa individu tersebut tengah berusaha untuk memperoleh pujian, keterlibatan, atau rasa dihargai oleh lingkungan sekitarnya.


1. Bagikan Terlalu Banyak Data Diri Sendiri

Kami semua pernah memiliki teman seperti ini. Mereka sering kali memposting tiap aspek kehidupannya di platform media sosial. Dari makanan paginya hingga ceritanya soal pekerjaan dan bahkan ulasan tentang jasa cucian pakaian favorit mereka.

Secara singkat, tampaknya dia adalah seseorang yang terbuka. Namun ketika terlalu banyak detail pribadinya dibagikan, mungkin ini hanyalah cara halus untuk meminta pengakuan.

Sepertinya mereka ingin mengatakan, “Perhatikanlah kehidupanku!”, sambil berdoa agar komentar atau likes menjadi bukti bahwa hidup mereka seru dan layak untuk diberi apresiasi.


2. Menjalin Empati Lewat Unggahan yang Ambigu

Pernah melihat status seperti “Hari ini sangat sulit,” atau “Kau tahu bagaimana perasaan dikhianati?” Tak ada penje lasan, tak ada konteksnya. Hal itu dinamakan “vaguebooking”—postingan kabur yang menimbulkan rasa kepo.

Umumnya bukan hanya membagikan keluhan saja. Hal ini merupakan metode bagi seseorang agar orang lain terdorong untuk mengajukan pertanyaan, menyampaikan rasa peduli, atau ingin tahu kabarnya.

Untuk beberapa individu, hal tersebut merupakan suatu kebiasaan yang digunakan untuk mendapatkan penghargaan, khususnya ketika mereka merasakan kerapuhan dalam emosi.


3. Secara Berkelanjutan Berkunjung ke Tempat yang Sedang Ngetrend atau Bergengsi

Gulirkan waktu dan perhatikan orang yang tiap minggunya muncul di lokasi populer baru-baru ini? Dari café atap gedung, pantai menawan hingga liburan menginap di hotel berbintang lima. Mungkin saja mereka memang suka menjelajahi tempat-tempat baru.

Namun ketika semuanya diunggah tanpa henti, hal ini mungkin menunjukkan niat untuk memamerkan cara hidup seseorang. Bentuk validasi yang diterima dapat berupa komentar seperti “Wow keren sekali!” atau “Aku ingin ikut juga!”.

Pada sejumlah situasi, hal itu menjadi elemen dari karakter yang merasa harus dianggap atraktif dan kehidupannya dipenuhi dengan berbagai corak.


4. Terlalu Sering Mengubah Gambar Profil

Profil picture sangatlah penting karena menjadi tampilan awal yang diperlihatkan kepada publik dalam media sosial. Tetapi jika setiap minggunya diganti dengan gambar baru yang telah dimaksimalkan menggunakan berbagai filter serta sudut pengambilan terbaik, lalu apa sebenarnya tujuannya?

Banyak individu merombak gambarnya dengan tujuan memperlihatkan sisi paling baik mereka sendiri. Namun, apabila dilakukan secara berlebihan, hal ini mungkin menjadi indikator dari upaya mendapatkan pengesahan sosial. Tiap unggahan gambar yang baru sebenarnya merupakan ajakan bagi komentar positif, sanjungan, serta ekspresi sukacita lainnya.


5. Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain

Mungkin ini adalah hal terkait yang paling banyak dialami. Kami semua pernah mengalami rasa rendah diri ketika melihat orang lain sedang bersenang-senang di luar negeri, sudah menikah, mendapatkan promosi, atau memiliki tempat tinggal baru. Namun bagi beberapa individu, perilaku tersebut bisa berkembang menjadi pola negatif yang sulit dilepaskan.

Mereka tidak hanya merasa kekurangan, tetapi juga secara berkelanjutan memposting hal-hal dengan maksud untuk bersaing atau mengimbangi unggahan orang lain.

Hal itu mungkin menunjukkan bahwa mereka tengah bersitegang dengan aspek diri yang merasa kurang terpenuhi—dan media sosial menjadi arena di mana mereka mengais pujian.


6. Merespons Komentar dan Suka Secara Langsung

Kamu tentu sudah sering melihat orang yang dengan cepat membalas setiap komentar hanya dalam hitungan menit. Atau seperti suka segala bentuk interaksi secara instan begitu pesannya masuk. Seperti mereka terus-menerus online dan siap sedia untuk segera merespons pemberitahuan tersebut.

Kecepatan dalam memberikan respons dapat mencerminkan rasa antusiasme, tetapi di sisi lain mungkin juga mengindikasikan ketergantungan pada pengakuan luar. Liked dan komentar menjadi bahan bakar untuk memacu perasaan mereka.

Namun, hal yang kerap diabaikan adalah bahwa validasi yang abadi tidak berasal dari luar, tetapi dari keyakinan terhadap diri sendiri.


7. Kutipan Lengkap dengan Pesan yang Menginspirasi

Kutipan-kutipan inspiratif, kata-kata penuh semangat, ataupun bagian dari lirik lagu yang menyentuh hati dan biasanya cukup panjang, kerap kali digunakan sebagai keterangan pada postingan.

Terkadang hal tersebut hanya tentang keindahan visual saja. Namun jika berlanjut tanpa henti, ini mungkin menunjukkan bahwa orang itu menginginkan pengakuan sebagai individu yang mendalam, penuh pertimbangan, atau tengah melewati fase sulit dalam hidup mereka.

Hal itu menyinggung aspek karakter yang diinginkan untuk dimengerti, dikenali, dan dievaluasi melebihi hanya tampilan luarnya saja. Sekali lagi, ini mungkin merupakan cara halus untuk memperoleh pengakuan.

Sosial media merupakan sarana yang mampu membangun hubungan, menarik inspirasi, serta menciptakan tempat bagi ungkapan diri. Namun, ketika perilaku-perilaku sederhana tersebut mulai dipengaruhi oleh dorongan untuk terlihat ‘memadai’ dimata oranglain, disinilah pentingnya waktu istirahat untuk introspeksi.

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *