- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
education, educational systems, indonesia, news, politicseducation, educational systems, indonesia, news, politics - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
8
MERAUKE
– Dinas Pendidikan Provinsi Papua Selatan sudah mengakhiri proses penerimaan aplikasi untuk Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (Adik). Ini adalah sebuah program yang disponsori oleh Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia dan didukung secara finansial melalui Dana Pendidikan LPDP di bawah Kementerian tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Selatan Ignas Babaga lewat Oliva Koneng selaku kepala pendidikan khusus, dalam wawancara dengan media yang dilakukan di ruangan kerjanya menyatakan bahwa proses pendaftaran untuk program ADIK sudah berakhir.
Oliva Koneng mengatakan pada hari Kamis (22/5) bahwa mereka diminta oleh pusat untuk membantu dalam proses pendaftaran program ADIK.
Dia menyebutkan bahwa total pendaftar berjumlah 500 lulusan SMA yang berasal dari berbagai daerah: 100 orang dari Kabupaten Merauke, 100 orang dari Kabupaten Boven Digoel, 100 orang dari Kabupaten Mappi, 100 orang dari Kabupaten Asmat, serta 100 orang lainnya dari Provinsi Papua Selatan.
“Belum ada informasi tentang cara penyeleksian nantinya. Tidak pasti apakah akan berdasarkan rata-rata nilai rapor atau tim khusus yang datang untuk melaksanakan proses seleksi,” terangnya. Meskipun demikian, dia menambahkan bahwa calon peserta dalam program ADIK ini ditujukan hanya untuk anak-anak penduduk asli Papua yang berhasil lolos ujian di wilayah Papua Selatan.
“Jadi orang bukan asli Papua tidak boleh mendaftar. Program ini ditujukan hanya bagi anak-anak Asli Papuans yang telah berhasil menyelesaikan pendidikannya di Sekolah-Sekolah di Papua Selatan. Jika seseorang adalah Asli Papuan tetapi meraih gelarnya di luar Papua Selatan, sistem secara otomatis akan menolak pendaftaran mereka,” terangnya.