5 Tip Berhasil Rintis Bisnis Kuliner dari Dapur Sederhana, Jangan Biarkan Menjadi Penghalang!

Memulai bisnis apapun tentunya memerlukan dana awal. Namun, sumber daya paling berharga adalah keinginan dan antusiasme Anda untuk mengelola bisnis itu. Ini juga berlaku ketika Anda berniat mendirikan restoran atau warung makan. Jelas bahwa ada biaya yang harus disiapkan untuk pembelian bahan mentah.

Namun, kau tidak perlu membeli begitu banyak barang agar modal tetap dapat dikendalikan. Mengenai dapur untuk masak, jangan putus asa jika belum sesuai harapanmu. Dengan memiliki dapur sederhana dan ukuran kecil bersama perabot secukupnya pun sudah cukup membantu merintis kesuksessanmu.

Jika Anda menunda-nunda karena ingin memiliki dapur yang luas dan komplit, bisnis kuliner tersebut malah bisa-bisa tak akan terealisasi. Paling tidak Anda sudah punya dapur; lebih baik lagi kalau dibandingkan dengan tanpa apa-apa. Periksa lima kiat untuk Anda yang baru merintis usaha di bidang kuliner tetapi hanya mengandalkan dapur biasa saja. Kiat-kiat ini penting agar antusiasme dalam berbisnis nggak redup cuma karena dapur Anda belum secanggih pada umumnya isi materi masakan.

1. Kepentingan akan kebersihan benar-benar diutamakan

Usaha kuliner harus mengutamakan kebersihan. Kebersihan dari bahan pangan, peralatan, ruang kerja, serta diri Anda sendiri sebagai koki tak boleh diremehkan. Tentunya soal dapur, meskipun sederhana bukan berarti kotor. Besarnya dapur sama sekali tidak menjamin tingkat higienesnya.

Hal itu sangat bergantung pada individu yang mengoperasikan bisnis tersebut dan menggunakan fasilitasnya setiap harinya. Bahkan dengan ruang dapur yang terbatas, pemeliharaan kebersihan dapurnya tetap bisa dilakukan lebih sering dan efisien. Energi Anda tidak akan banyak tersita sehingga Anda bisa lebih berkonsentrasi pada proses memasak. Penting untuk membersihkan seluruh area dapur sesudah aktivitas memasak berakhir.

Maka dari itu, keesokan harinya, dapur akan langsung siap dipakai lagi untuk produksi. Meskipun demikian, saat memasak jika ada kotoran yang tumpah atau menetes harus segera dibersihkan. Tujuannya adalah agar kotoran tersebut tidak terlanjur kering dan membuat pekerjaan membersihkannya menjadi lebih sulit.

Tiap harinya, lantai harus dibersihkan dengan menyapunya dan memolesnya. Bagian atas kompor beserta permukaan meja masak pula perlu dikilapkan. Jangan sampai mencuci perlengkapan yang kotor tertinggal dalam wadah cucian untuk waktu lama. Limbah dari area masak juga patut diganti secara berkala agar tak timbul aroma tidak sedap atau menjadi magnet bagi hewan-hewan kecil seperti serangga dan tikus.

2. Sirkulasi udara harus memadai agar cahaya masuk dengan baik dan suhu tidak kelewat hangat.

Ventilasi dalam area dapur yang digunakan untuk memasak amatlah vital, khususnya jika Anda menjalankan bisnis kuliner. Dapat dikatakan bahwa itu adalah tempat pekerjaan Anda. Baik Anda maupun chef akan berada di situ hampir seharian penuh. Coba bayangkan bila tak memiliki jendela sama sekali atau ukuran jendelanya terbatas.

Kamu pasti merasa seperti dibakar, apalagi pada siang hari. Hembusan panas dari proses memasak sulit untuk dikeluarkan. Bila masakan butuh waktu lama dalam proses memasaknya, mungkin saja rasanya seperti dirimu juga sedikit demi sedikit menjadi lebih matang. Ruangan pun menjadi begitu sesak dengan udara yang panas itu serta keringatmu bercucuran lepas. Hal ini sungguh berbahaya jika sering kali dialami.

Tentunya hal ini dapat membuat masakan menjadi kurang higienis jika ternyata ada keringat yang jatuh di atasnya. Ukuran jendela yang sempit harus diperbesar. Apabila memiliki pintu dapur, sebaiknya tetap diketuk saat proses memasak berlangsung. Ventilasi yang cukup pula akan membantu mengurangi potensi resiko bila terjadi kebocoran gas.

3. Tidak perlu semua hal dilakukan di dapur

Dapur berukuran kecil tentu menghambat banyak aktifitas yang dapat dilaksanakan didalamnya. Oleh karena itu, lebih baik jika fungsi dapur dikhususkan hanya untuk memasak saja. Ini menandakan bahwa tahap persiapan bahan-bahan seperti mencincangkan sayuran serta penyajian makanan sudah matang harus dilakukan di area lain.

Ruangan tamu di rumah bisa jadi lokasi untukmu menyiapkan bahan-bahan masakan. Nantinya, semua bahan tersebut cukup dibawa ke dapur dan segera dimasak. Setelah makanan siap, bawa kembali ke ruang tamu untuk disajikan atau dikemas. Jika ukuran dapur tidak mendukung agar seluruh proses berjalan dengan lancar, hindari mencoba melakukannya semuanya di sana.

Itu justru dapat meningkatkan peluang terjadinya kecelakaan kerja. Misalnya, kamu dan asistenmu hampir saling bentrok saat memasak. Tindakan kalian mungkin menyebabkan panci yang berisikan hidangan sangat panas tumpah. Hal ini bisa melukai keduanya dengan serius. Selain itu, kamu juga rentan lengah meletakkan pisau di lantai dapur sehingga siapa pun bisa tersandung padanya.

4. Jadilah fokus utama untuk renovasi ketika anggaran memungkinkannya

Renovasi dapur yang penting diselesaikan sebelum operasional dimulai meliputi perbaikan sistem sirkulasi udara serupa dengan poin kedua dan penanganan kebocoran pada atap. Sedangkan untuk menghias ulang atau menambah ukuran ruangan bisa direncanakan nanti. Biaya renovasi biasanya cukup tinggi.

Jika bisnis Anda belum dimulai, bagaimana mungkin ada dana untuk perbaikannya? Lebih baik gunakan dapur sederhana terlebih dahulu selama ventilasi dan atap masih layak digunakan. Nantilah, setelah bisnis mendapat keuntungan dan Anda bisa menabung secara bertahap, barulah pikirkan tentang melakukan renovasi.

Misalnya saja, di belakang masih tersedia sebidang lahan yang hingga kini belum dimanfaatkan. Kamu dapat mengekspansi area dapur dengan menggunakan lahan itu. Meski tidak instan menjadi sempurna juga bukan masalah besar. Yang paling penting adalah ruang telah bertambah lebarnya dan akan membantu dalam meningkatkan efisiensi produksi. Karena pembetulan pada dapur harus didahulukan begitu anggaran siap, pastikan untuk tidak tergiur menguras hasil laba bisnismu.

5. Gunakan sebagai cara meningkatkan ketertarikan para tamu yang datang.

Terakhir dalam tips membangun bisnis makanan dari dapur biasa ialah menjadikan kemudahan itu sendiri sebagai keunggulan. Sebuah dapur sederhana tak perlu langsung direnovasi total. Apabila ruangan-ruangan seperti area atau dimensinya telah mencukupi hingga besar, hanya saja belum dilengkapi fasilitas modern. Misalkan saja lantainya masih berupa tanah, dindingnya dibuat dari anyaman rotan, serta Anda menyiapkan masakan menggunakan arang bukan kompor gas. Justru hal-hal dasar ini dapat memberikan peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan yang melimpah.

Buata desain dapur tradisional saja juga. Sama halnya jika kamu membukanya
rumah makan
Peralatan makan menggunakan piring tradisional, cangkir dari tanah liat, dan lainnya. Sedangkan mejanya berbentuk meja kayu sederhana atau tempat duduk lesehan dengan karpet di bawahnya.

Para individu yang telah lelah dengan suasana restoran kontemporer pasti akan terpukau oleh ide yang ditawarkan. Pastikan menu Anda sejalan dengan gagasan ini pula. Tidak diperlukan renovasi dapur kecuali jika ada elemen yang rusak. Tetap jaga kesehatan dan kesegaran area ini agar tak merasa malu saat tamu menginginkan tur langsung ke dalam proses memasak.

Jika sebelum Anda memulai bisnis telah dipusingkan oleh keadaan dapur yang dianggap terlalu sederhana, hal itu sesungguhnya merupakan rintangan dalam pikiran. Jika Anda berkonsentrasi pada masalah tersebut, bisa jadi akhirnya hanya menjadi alasan untuk menunda ide membuka usaha kuliner. Dapur yang sederhana tidak harus mencegah langkah Anda. Sebaliknya, suatu saat nanti akan menjadi kisah berkesan. Ayo kita mulai!