3 Kebijakan Unik Paus Fransiskus yang Ditinggalkan Sebagai Warisan Terakhir


TRIBUN TANGERANG.COM, VATIKAN-

Hari ini, Sabtu (26/4/2025), Paus Fransiskus akan dikuburkan. Upacara pemakaman akan dilaksanakan di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Roma, Italia.

Sampai saat ini, ribuan orang telah mengumpulkan diri di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Roma, Italia guna menyampaikan penghargaan akhirnya.

Pemakaman tersebut turut dihadiri oleh para pemimpin global, meliputi dari Joko Widodo sampai Presiden AS Donald Trump.

Jokowi didampingi oleh Wamenkeu, Tommy Djiwandono, Ignasius Jonan, serta Natalius Pigai.

Trump dikatakan hadir bersama istrinya, Melania Trump.

Paus Fransiskus telah menyusun wasiat sebelum meninggal dunia.

Sebagai Paus, wasiat milik pemilik nama sebenarnya Jorge Mario Bergoglio ini jarang terjadi.

Dia mengharapkan ada tiga poin yang perlu dikerjakan ketika dia meninggal.

Keunikan ketiganya itu jarang diterapkan pada jasad seorang pimpinan agama Katolik yang paling tinggi.

Berikut adalah beberapa permintaan aneh yang dilakukan oleh Paus Fransiskus. Berikut penjelasannya.


1.Pakai Peti Kayu Sederhana

Pada surat wasiat akhirnya, Paus pun menganjurkan untuk mengatur upacara pemakamannya dengan sederhana.

Pada laman web resmi Vatikan di bulan November 2024, Paus Fransiskus menyatakan niatnya untuk menyingkirkan tradisi yang sudah bertahan selama ratusan tahun dalam upacara pemakaman bagi para Paus yang wafat.

Menurut kebiasaan, para Paus yang telah wafat akan dikuburkan di dalam tiga peti mati bertumpuk, masing-masing terbuat dari kayu cedar, kayu tin, dan kayu oak.

Namun dalam testamen akhirnya, Paus Fransiskus menginginkan bahwa ia dikuburkan menggunakan peti mati yang dibuat dari kayu biasa dilapisi dengan timbal.


2. Tidak Dipajang di Puncak Ketinggian

Paus Fransiskus dalam petunjuknya tidak akan dirumahkan di atas podium tinggi, atau catafalque, di Basilika Santo Petrus agar diketahui oleh para jemaah, berbeda dengan apa yang dilakukan bagi para paus sebelumnya.

Namun demikian, para peserta upacara masih diundang untuk menyampaikan penghargaan akhirnya.

Mayat Paus Fransiskus akan disimpan di dalam peti sementara, dengan penutupnya terbuka.


3. Di makamkan di Santa Maria Maggiore

Paus Fransiskus juga akan menjadi Paus pertama dalam lebih dari 100 tahun yang dikuburkan di luar area Vatikan.

Hal ini karena dalam wasiat terakhirknya bulan Desember 2023, Paus Fransiskus menyatakan niatannya meruntuhkan kebiasaan tersebut dengan memilih dikuburkan diluar area Vatikan.

Paus Fransiskus menentukan basilika Santo Maria Maggiore, yang berada di seberang Sungai Tiber, sebagai lokasi pemakamannya di Roma.

Itu sangat bertolakan dari pendahulu-pendahulunya yang umumnya dikuburkan di area bawah tanah Basilika Santo Petrus.

Saat itu, Paus Fransiskus mengungkapkan bahwa dia memiliki “keterikatan yang sangat erat” dengan basilika tersebut.

Paus Fransiskus selama masa hidupnya sering kali mampir ke basilika tersebut di hari Minggu pagi guna menyucikan diri kepada Bunda Maria.

Ia juga dikenal secara turun-temurun untuk mengunjungi Basilika Santa Maria Maggiore sebagai bentuk doa sebelum dan setelah tiap perjalanannya ke luar negeri, demikian seperti yang tercatat.
Tribunnews

Meskipun ketujuh Paus lainnya juga dikuburkan di Santa Maria Maggiore, namun pemakaman Paus Fransiskus akan jadi yang pertama sejak Leo XIII, yang wafat pada tahun 1903 lalu dan tak dimakamkan di Basilika Santo Petro.


Jokowi dan Trump Menghadiri Upacara Pemakaman

Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, direncanakan untuk hadir dalam upacara pemakaman Paus Fransiskus yang merupakan pimpinan agama Katolik.

Upacara pemakaman akan dilaksanakan di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Roma, Italia pada hari Sabtu (26/4/2025) ini.

Tidak berdiri sendirian, Joko Widodo akan diiringi oleh Wagub Keuangan, Tommy Djiwandono, Ignasius Jonan, serta Natalius Pigai.

Di luar Indonesia, para petinggi negara lainnya pun direncanakan untuk hadir dalam upacara pemakaman itu.

Salah satunya adalah Presiden AS Donald Trump. Ia dinyatakan akan hadir dalam acara pemakaman bersama istrinya Melania Trump.

Peluncuran Jokowi bersama dengan ketiganya yang ditunjuk sebagai duta disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara Hadi Prasetyo di Kantor Kementerian Sekretariat Negara pada hari Rabu, tanggal 23 April 20256.

Mereka bertugas sebagai delegasi Indonesia menggantikan Prabowo Subianto yang tidak dapat hadir secara langsung dalam upacara pemakaman Paus tersebut.

“Dengan demikian, sebagai wakil dari pemerintahan Indonesia, Bapak Presiden Prabowo Subianto telah menentukan bahwa sejumlah figur akan dikirim guna berpartisipasi dalam upacara pemakaman yang ada di Vatikan,” ujar Prasetyo saat berada di Kantor Kementerian Sekretariat Negara pada hari Rabu, tanggal 23 April 20256.

Rencana untuk delegasi Indonesia itu berangkat adalah pada hari Kamis atau Jumat yang akan datang.

Prasetyo menyatakan bahwa pemerintah masih menentukan cara pemberangkatan tersebut.

“Dalam proses penyiapan keberangkatan, kemungkinan besar akan terjadi pada hari Kamis esok atau paling lambat pada hari Jumat,” katanya.

Prasetyo mengatakan bahwa pemerintah Indonesia telah mengekspresikan duka cita yang dalam atas wafatnya Paus Fransiskus.

Sebelumnya, pemakaman Paus Fransiskus direncanakan berlangsung di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Roma, Italia, pada hari Sabtu, (26/4/2025).

Upacara pemakaman akan berlangsung pada jam 10.00 menurut waktu lokal atau pukul 15.00 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB).

Paus Fransiskus akan dikuburkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, tidak di Basilika Santo Petrus layaknya tradisi pemakaman para Paus sebelumnya.


Penyebab Paus Fransiskus Meninggal

Kepala gereja Katolik global, Paus Fransiskus telah wafat di tempat tinggalnya yang terletak di Casa Santa Marta pada pukul 19:35 menurut waktu lokal.

Paus Fransiskus baru-baru ini dirawat karena kondisi medisnya yang berulang kali muncul.

Paus tersinggung karena kondisi kesehatannya yang terus-menerus dipengaruhi oleh serangan berulang dari bronkitisnya.

Meskipun tengah mengalami penyakit, Paus tetap meluangkan waktu untuk memberikan berkat pada Hari Paskah Minggu (20/4), dari balkon Basilika Santo Petrus, walaupun dia masih dalam tahap pemulihannya pasca menderita sakit yang cukup serius.

Tetapi satu hari setelah tampil di depan khalayak ramai untuk kali pertamanya sejak Maret 2025, Paus Fransiskus pun meninggal.

Saat ini Vatikan mengungkapkan alasan kematiannya dari Paus Fransiskus.

Paus dinyatakan meninggal akibat strok serta kondisi kolaps kardiovaskular yang tak bisa diobati.

Itu diakui oleh Direktur Direktorat Kesehatan dan Kebersihan Negara Kota Vatikan, Dr. Andrea Arcangeli, yang dikonfirmasi melalui thanatografi elektrokardiografi menurut Berita Vatikan.

Sebab kematiatan Paus Fransiskus didapati adalah strok, yang disusul dengan komanya serta collaps kardiocirculatory irreversibel sebagaimana dilaporkan oleh vatikannews.

Dr Andrea Arcangeli menerbitkan sertifikat resmi, dan Kantor Pers Tahta Suci mempublikasikan laporannya pada hari Senin semalam.

Menurut laporan medis, Paus memiliki riwayat gagal napas akut yang disebabkan oleh pneumonia bilateral multimikroba, bronkiektasis multipel, tekanan darah tinggi, dan diabetes tipe II.

Kematiannya dipastikan melalui pemeriksaan elektrokardiografis.

Demikianlah yang saya sampaikan,” tulis Dr. Arcangeli, “menurut pengetahuan dan pertimbangan saya, penyebab kematiannya sesuai dengan apa yang telah disebutkan sebelumnya.


Peroleh informasi tambahan dari lowongankerja.asia melalui kanal WhatsApp Anda.
di sini


Baca berita lowongankerja.asialainnya di
Google News

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *