223 Siswa Terkena Racun MBG di Bogor, Peringatan Tajam Siap Menghadang SPPG

223 Siswa Terkena Racun MBG di Bogor, Peringatan Tajam Siap Menghadang SPPG


JAKARTA, lowongankerja.asia

Badan Gizi Nasional (BGN) bakal mengeluarkan peringatan tegas terhadap Satuan Pelaksana Penyediaan Gizi (SPPG) apabila diketahui adanya kecerobohan pada kasus pangan berbisa dari Program Makanan Bernutrisi Gratis (MBG), yang mempengaruhi sekitar 223 pelajar di Kota Bogor, Jawa Barat.

SPPG akan mendapatkan sanksi berat apabila laporan lab mengindikasikan adanya kasus keracunan masal yang disebabkan oleh mutu pangan.

“Bila hal serupa terjadi, kita umumnya segera mengambil langkah-langkah. Pertama, memeriksa contoh makanan tersebut, apakah benar atau tidak? Apakah sah atau tidak? Sebab masalah sesungguhnya berasal dari sana kan?” ungkap Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN Tigor Pangaribuan pada pernyataan resmi, Selasa (10/5/2025).

“Contoh makanan senantiasa tersedia. Bila benar-benar sah bahwa contohnya adalah makanan, seperti jagung yang tidak berkualitas baik. Oleh karena itu, kami memberikan peringatan tegas terhadap Unit Layanan apabila mereka melakukannya,” jelasnya lebih lanjut.

Setelah insiden keracunan MBG berulang kali terjadi, BGN akan mengadakan latihan untuk SPPG sehingga peristiwa semacam itu tidak lagi terulang.

BGN juga akan menghentikan penyediaan bahan pangan jika terdapat kelainan kesegaran atau anomali lainnya yang dapat memicu keracunan.

“Apabila sumbernya adalah dari produk pangan, maka kami perlu memeriksa asal-usul penyuplai bahan makanan tersebut. Setelah mengetahui siapa penyuplainya, kami akan memberi peringatan kepada mereka. Jika tak ada peningkatan dalam kualitas, kami akan menghentikan kerja sama dengan penyuplai tersebut,” terang Tigor.

Pada saat ini, laboratorium sedang melakukan tes pada makanan yang diduga menyebabkan keracunan MBG di Bogor. BGN pun menegaskan bahwa mereka siap bertanggung jawab atas segala pengobatan medis serta biaya yang berkaitan dengan kasus keracunan tersebut.

Tigor mengatakan bahwa kita berkolaborasi dengan Puskesmas dan semua biaya perawatannya ditanggung oleh BGN.

Sekarang ini, laporan tes laboratorium dari Labkesda Kota Bogor mengungkapkan bahwa terdapat bakteri E.coli serta bakteri Salmonella dalam kotak makan MBG yang dikelola oleh dapur SPPG Bosawa Bina Insani.

Wali Kota Bogor Dedie Rachim menyebutkan bahwa kedua jenis bakteri tersebut terdeteksi dalam dua macam hidangan yakni ceplok telur yang dimix dengan saus barbeque serta sayuran tumisan tahu dan kecambah.

Pemerintah Kota Bogor sudah mengumumkan kasus keracunan MBG itu sebagai kejadian luarbiasa atau KLB, sejak 223 pelajar terkena dampaknya.

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *