12 Fenomena Luar Angkasa Paling Aneh yang Tak Bisa Dijelaskan Ilmuwan

12 Fenomena Luar Angkasa Paling Aneh yang Tak Bisa Dijelaskan Ilmuwan



Perkembangan dalam bidang teknologi dan pengetahuan sudah memungkinkan umat manusia untuk mengeksplorasi ruang angkasa, mendaratkan pesawat antariksa pada planet lain, serta mengamati alam semesta menggunakan teleskop paling canggih yang ada.

Akan tetapi, dengan penjelajahan yang semakin mendalam ke ruang angkasa, alam semesta malah menunjukkan banyak rahasia baru yang masih menjadi teka-teki.

Tersembunyi di balik pesona cakrawala semalam, ada misteri agung yang selalu menguji akal serta batasan pengetahuan kita.

Peristiwa seperti lubang hitam, zat gelap, serta energi gelap hanya merupakan bagian kecil dari misteri alam semesta yang menyibukkan para peneliti dengan kerja keras tak kenal lelah mereka.

Oleh karena itu, apakah ada fenomena ruang angkasa aneh yang tak terjelaskan oleh sains?

12 kejadian di ruang angkasa yang tak terjelaskan oleh sains

Banyak observatorium di Bumi maupun yang berada di ruang angkasa sudah mengumpulkan informasi selama bertahun-tahun, tetapi masih ada beberapa masalah penting yang belum terjawab.

Ini mengindikasikan bahwa pengetahuan kita tentang alam semesta pada dasarnya masih belum memadai dan hanya mencakup sekilas bagian luarnya saja.

Terdapat sebuah misteri tersohor dalam kosmos, suatu peristiwa yang tak sekadar mengacaukan pemikiran para peneliti, melainkan juga merangsang rasa kritis yang kuat terhadap keaslian, konfigurasi, serta kelanjutan hidup semesta ini.

Tiap teka-teki mendekatkannya kepada pencerahan lengkap, sambil menegaskan ada begitu banyak rahasia di alam semesta tanpa batasan ini yang belum tersentuh pengetahuannya.

Berikut adalah beberapa fenomena luar angkasa membingungkan yang tak sepenuhnya dapat diterangkan oleh sains, termasuk:

1. Bintang Tabby: Misteri yang Memudar

Bintang Tabby, terletak kira-kira 1.470 tahun cahaya dari Bumi dalam rasi bintang Cygnus, menggambarkan pola gerakan yang sungguh luarbiasa dan tak lazim.

Seperti diinfokan Oldest pada hari Jumat (6/6/2025), tidak seperti bintang lainnya yang redup secara perlahan ketika dilewati oleh sebuah planet, sinar dari bintang ini dapat memudar sebanyak 22% tanpa adanya pola tertentu.

Kecerahan yang menurunnya tidak beraturan dan tidak mempunyai jadwal tetap. Bahkan, disinyalir bahwa bintang tersebut secara perlahan semakin redup sepanjang 100 tahun terakhir.

Ilmuwan mengira kemungkinannya disebabkan oleh debu akibat benturan antara asteroid atau bulan yang terpecah, namun sampai sekarang belum ada hipotesis yang dapat sepenuhnya memperjelas fenomena peningkatan cahaya tersebut.

2. Fast Radio Bursts: Ledakan Kilat Kosmik

Letusan energi radiasi yang berlangsung dalam hitungan milisekon ini memancarkan kekuatan luar biasa, melampaui total cahaya yang dilepaskan oleh matahari dalam beberapa hari, tetapi lenyap dengan cepat seperti saat munculnya.

Sejak penemuan pertamanya pada tahun 2007, beratus-ratus sinyal radiowave dari ekstragalaktik sudah diidentifikasi.

Sebagian dari mereka muncul secara berulang dalam suatu pola yang membingungkan, sedangkan beberapa lainnya hanya terjadi satu kali saja.

Para ahli mencurigai bahwa beberapa di antaranya berasal dari magnetar, yang merupakan tipe bintang neutron memiliki medan magnet ekstrem.

Tetapi, teori ini masih belum mampu menggambarkan seluruh kejadian.

Perbedaan pada pola serta kondisi di mana mereka terlihat menunjukkan bahwa bisa jadi masih ada beberapa proses alam semesta yang belum kita pahami dengan baik.

3. Materi Gelap: dasar yang tidak kelihatan

Bahan gelap merupakan substansi misterius yang tidak dapat diamati tapi diyakini menyusun kira-kira 25 persen dari keseluruhan massa serta tenaga dalam jagad raya.

Dia tidak memancarkan atau menyerap cahaya, jadi sulit untuk diamati secara langsung.

Fungsinya amat krusial karena jika tak ada dorongan gravitasi tersebut, galaksi enggak dapat menjaga struktur aslinya, sementara bintang pada area pinggir berpotensi dilepaskan ke luar ruang angkasa.

Walaupun banyak percobaan maju sudah dijalankan untuk menemukannya, sampai saat ini belum ada satupun partikel dari materi gelap yang berhasil ditemukan.

Apakah bahan ini tersusun dari partikel baru yang tidak diketahui, atau malah mengindikasikan perlunya kembali memeriksa teori tentang gravitasi, tetap menjadi sebuah tanda tanya besar di bidang fisika.

4. Lingkaran radiasi aneh: Halo Galaksi Raksasa

Raksasa berbentuk lingkaran ini mencakup wilayah seluas satu juta tahun cahaya dan hanya menghasilkan radiasi radio, yang membuatnya tak terlihat menggunakan teleskop konvensional.

Ditemukan pertama kali di tahun 2019, “halo” berbentuk lingkaran sempurna ini tidak mirip dengan fenomena langit lainnya seperti sisa-sisa supernova atau kumpulan galaksi yang telah diketahui sebelumnya.

Formanya yang teratur serta dimensinya yang sangat luas mengindikasikan ada gelombang kejutan akibat suatu peristiwa misterius tak dikenali sebelumnya, bisa jadi berasal dari bentrokan antargalaksi atau penyatuan lubang hitam supermassif.

Sampai sekarang, baru segelintir struktur semacam itu yang terdeteksi dengan sukses, menyebabkan para peneliti mempertanyakan apakah hal ini merupakan kejadian jarang terjadi atau malah sebuah fenomena biasa yang hingga kini telah melewatkan deteksi kita.

5. Benda besar menggugah galaksi

Tersembunyi di balik kabut kental galaksi Bima Sakti, ada entitas raksasa dan penuh misteri yang berada kurang lebih 150 juta tahun cahaya dari bumi.

Benda ini menciptakan gaya tarik gravitasi yang sangat intens, memukau galaksi kita serta ribuan galaksi lainnya menuju suatu titik tertentu.

Terkenal karena fenomena aneh gravitasinya, dampaknya dapat dirasakan sampai jarak ratusan juta tahun cahaya, walaupun sumber pastinya belum benar-benar dimengerti.

Observasi dengan menggunakan sinar infra merah serta sinar-X telah mengidentifikasi sejumlah kelompok galaksi dalam area tersebut; namun demikian, hal itu masih kurang untuk memberikan penjelasan yang lengkap tentang daya tariknya.

Bisakah ini hanyalah sebuah gugusan galaksi yang sangat rapat, atau sesuatu yang bahkan lebih aneh daripada apa yang kita ketahui? Entitas kosmis ini terus mengarahkan kita melewati ruang angkasa ke suatu tujuan yang masih samar.

6. Planet Nakal: Anak Liar Kosmik Tanpa Orang Tua

Miliaran planet beredar sendiri di luar angkasa, tidak terikat pada orbit apa pun sekitar bintang tertentu.

Alam terdalam yanggelap ini mengeksplorasi keheningan angkasa, berjarak jauh dari kilau serta hangat bintang-bintang.

Anak yatim piatu kosmik tersebut terbentuk di dekat sebuah bintang kemudian dilepaskan ke ruang angkasa akibat intervensi gaya gravitasi. Yang lain mungkin timbul secara langsung dari runtuhnya awan gas dan tak pernah menjadi bagian dari suatu sistem bintang.

Karena penerangannya sungguh samar, kedua planet tersebut nyaris tidak mungkin untuk ditemukan kecuali melalui fenomena jarang seperti lensa gravitasi atau pencitraan dalam gelombang inframerah.

Teleskop luar angkasa James Webb sudah memulai pengamatan terhadap atmosfir mereka, tetapi masih banyak misteri seputar cara objek tersebut bisa bertahan dalam kondisi yang sangat dingin dan gelap seperti ruang antarbintang.

7 Gelombang Gravitasi: Getaran pada Kehidupan

Gelombang gravitasi, yaitu deformasi lembut pada struktur ruang-waktu, mengabadikan tanda-tanda dari beberapa peristiwa terpaling menakjubkan di kosmos, misalnya tabrakan lubang hitam dan bintang neutron.

Berbeda dengan cahaya yang dapat diblokir oleh bahan tertentu, gelombang ini menerobos semua hal, mengantarkan informasi dari jauh di dalam kosmos.

Sejak ditemukan untuk pertama kalinya pada tahun 2015, penemuan ini telah membuka pandangan baru tentang pemahaman kita akan alam semesta.

Namun demikian, berbagai teka-teki tetap ada, seperti cara pembentukan sistem biner yang sangat ekstrim serta alasan di balik ketidakterdetection-nya dengung latar belakang dari sejutuan sumber gelombang gravitasi hingga saat ini.

Pada masa mendatang, detektor yang berbasis ruang angkasa diharapkan dapat mengenali peristiwa penting lainnya seperti penyatuannya lubang hitam supermassa, fenomena ini sangat sukar untuk dianalisis dari permukaan bumi.

8. Ledakan Masa Lalu Galaksi Bima Sakti Berdasarkan Teori Gelembung Fermi

Dua balon besar berisi radiasi gamma yang megah mengapung di atas dan di bawah inti dari Galaksi Bima Sakti, mencakup area seluas 25.000 tahun cahaya.

Walaupun tidak kelihatan oleh mata manusia, strukturnya berpendar terang pada observasi sinar gamma dan mempunyai tepian yang sangat tegas.

Indikasi ini menggambarkan bahwa cahaya gamma itu dihasilkan oleh suatu ledakan hebat dan mendadak, bukannya melalui proses bintang yang bertahap dan lambat.

Para peneliti berhipotesis bahwa sumber daya tersebut kemungkinan besar berasal dari letusan yang dahsyat oleh lubang hitam supermassive di tengah galaksi atau ledakan dalam kegiatan pembentukan bintang pada bagian inti galaksi.

Apa yang semakin menambah kerumitan, belum ada temuan tentang struktur serupa di galaksi lain, sehingga mengubah fenomena ini menjadi bukti jarang dari suatu kejadian istimewa dalam catatan kosmis kita.

9. Hilangnya magnetik bulan

Walaupun Bumi saat ini tidak mempunyai medan magnet global, beberapa area pada permukanya masih mengindikasikan adanya jejak-jejak magnetisme dari zaman dahulu kuno.
Correction: It seems like I made an error as the original sentence was about the Moon not Earth. Here is the correct version:
Walau bulan saat ini tak memiliki medan magnet secara keseluruhan, ada sejumlah daerah di permukaannya yang masih menampilkan sisa-sisa kekuatan magnet dari masa lampau yang sangat jauh.

Ketidaknormalan magnetik tersebut menunjukkan bahwa Bulan mungkin sempat mempunyai medan magnet aktif mirip Bumi, bisa jadi disebabkan oleh inti cair yang berotasi atau sebagai dampak dari sejumlah tabrakan asteroid besar.

Namun, bagaimana serta kapan tepatnya medan magnet tersebut tercipta tetap menjadi misteri. Sejumlah simulasi paling baru justru mengindikasikan bahwa tabrakan raksasa yang mendirikan Bulan kemungkinan pun telah menyebabkannya menjadi bermagnet.

Agar teori tersebut terbukti, para peneliti mengandalkan misi penerjangan bulan yang akan datang untuk menyediakan bukti yang lebih jelas.

10. Rekayasa kembali galaksi: sumber daya tanpa akhir

Galaksi seperti Bima Sakti seharusnya sudah kehilangan semua gas yang diperlukan untuk pembentukan bintang milyaran tahun silam, tetapi ternyata galaksi tersebut masih terus-menerus menghasilkan bintang dengan rutin.

Ini menjadi mungkin karena adanya siklus daur ulang kosmik, di mana gas yang dikeluarkan oleh ledakan supernova serta angin dari bintang bertahap menetralisir panasnya lalu pelahan dingin dan menyatu kembali dengan galaksi tersebut, mengarah pada pembentukan generasi bintang baru.

Akan tetapi, cara kerja dari proses tersebut terjadi dengan sangat efisien masih menjadi tanda tanya besar.

Ilmuwan belum sepenuhnya memahami seberapa banyak gas yang berhasil kembali dan berapa lama siklus itu berlangsung.

Walau observasi memperlihatkan ada arus gas sejuk yang mengalir kembali ke galaksi, aspek rincian dari proses manajemen bahan ini tetap harus diinvestigasi lebih jauh.

11. Lubang hitam

Tahun 2023, ilmuwan astronomi berhasil mendeteksi lubang hitam supermassa yang memiliki berat mencapai 20 juta kali massa matahari. Lubang hitam ini sedang bergerak melewati ruang antargalaksi dengan kelajuan kira-kira 4.500 kali lebih cepat dari kecepatan suara.

Benda luarbiasa tersebut mungkin dilemparkan keluar dari galaksinya semula karena adanya interaksi gravitasi rumit diantara tiga lubang hitam yang berpartisipasi dalam penyatuannya dengan galaksi lain.

Saat melarikan diri, lubang hitam ini menghisap jejak bintang selama lebih dari 200.000 tahun cahaya, menciptakan sebuah sistem bintang yang sangat padat dan tidak pernah ditemukan sebelumnya.

Walaupun simulasi komputer sebelumnya sudah memperkirakan potensi skenario seperti itu, temuan ini merupakan bukti langsung pertama yang menunjukkan bahwa lubang hitam dapat dilepaskan dan bergerak secara bebas dalam ruang angkasa.

12. Ledakan besar

Dilansir dari
BBC
, pada hari Minggu (4/5/2025), para ahli astronomi berhasil mendeteksi kira-kira satu lusin letusan ruang angkasa yang begitu cerah dan kilat disebut juga sebagai LFBots.
transient optik biru terang yang cepat
).

Phenomenon ini baru menyita perhatian pada tahun 2018 lewat letusan misterius yang dikenal sebagai AT2018cow atau ”
The Cow
“, yang bercahaya sangat terang kemudian perlahan meredup.

Ledakan semacam itu dapat mencapai suhu ekstrim sekitar 40.000 derajat Celsius, memancarkan cahaya biru yang sangat terang dan bersifat sementara saja. Karakteristik khususnya membuat para peneliti menduga adanya kemungkinan bentuk lubang hitam baru yang menjadi dasar dari peristiwa tersebut.

Pada awalnya dianggap sebagai supernova yang gagal, LFBots sekarang diyakini berasal dari fenomena unik saat lubang hitam bermassa sedang memakan bintang yang terlalu mendekat.

Teori tersebut kian memperoleh dukungan, dan bila terkonfirmasi secara sahih, LFBots dapat jadi bukti signifikan akan eksistensi tipe lubang hitam ini, yang diperkirakan merupakan penghubung antara lubang hitam berukuran kecil dan besar, serta kemungkinan berkaitan erat dengan teka-teki mengenai materi gelap.

Dua belas peristiwa kosmis tersebut menggambarkan bahawa walaupun kemajuan dalam bidang teknologi dan sains sudah diraih, masih ada banyak rahasia di jagat raya yang belum terselesaikan.

Tiap kejadian itu menguji batas-batas pengetahuan sains saat ini dan memberi kesempatan bagi penyelidikan tambahan.

Kerumitan alam semesta membawa banyak pertanyaan yang masih menjadi perhatian utama dalam penelitian astronomi kontemporer.

JOIN CHANNEL KAMI

Dapatkan Notifikasi Update Info Lowongan Terbaru Melalui :

  1. CHANNEL WHATSAPP
  2. CHANNEL TELEGRAM
  3. POSTINGAN INSTAGRAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *