- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
architecture, art, photographers, photography, technologyarchitecture, art, photographers, photography, technology - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
24
Sudut pemotretan atau angle foto dalam bidang fotografi memiliki dampak besar terhadap tampilan visual akhir yang dihasilkan. Pemilihan sudut yang sesuai tidak saja memastikan bahwa objek tampak dengan jernih, tetapi juga dapat memberi sentuhan artistik tambahan.
Sudut foto merujuk pada arah atau letak kamera ketika memotret sebuah objek. Pandangan ini amat penting karena dapat mendefinisikan penampilan subjek di dalam hasil jepretan Anda. Terdapat banyak variasi penggunaan sudut foto seperti melihat dari atas ke bawah, dari bawah ke atas, setara dengan tinggi manusia, dan juga pemfokusan yang dekat.
Dengan mengambil sudut pandang tertentu, seorang fotografer mampu merancang beragam atmosfir, kesan, serta interpretasi yang unik untuk objek yang sama. Karena alasan ini, memilih sudut pengambilan gambar merupakan aspek krusial yang bisa menjadikan hasil jepretan semakin menawan.
1. Low Angle
Teknik low angle melibatkan penangkapan gambar dari sudut di bawah subjek, dengan kamera membidik ke arah atas. Gaya ini memberikan efek bahwa objek tampak lebih besar, berkuasa, atau mendominasi.
Dalam
fotografi
Efek visual yang dihasilkan oleh sudut pandangan rendah dapat menciptakan kesan drama atau bahkan rasa takluk, bergantung pada situasi dan ekspresi model. Sebagai contoh, ketika mengambil gambar seseorang dari posisi lebih rendah dengan langit sebagai background, foto tersebut mungkin tampak penuh keagungan atau kepahlawanan.
2. High Angle
Teknik high angle melibatkan perekaman gambar dari sudut di atas subjek, dengan posisi kamera yang mengarah ke arah bawah. Pandangan ini mampu menciptakan ilusi bahwa subjek kelihatan lebih rendah ukurannya. Di dalam frame tersebut, elemen-elemen sekitar seperti permukaan tanah atau lantai pun ikut tampil dan hal itu memungkinkan penonton untuk mendapatkan pemahaman tentang tempat dimana subjek berada.
Sudut pandangan tinggi sering dimanfaatkan pula pada foto selfi atau
selfie
Dalam bidang fotografi ataupun sinematografi, sudut pandangan dari atas seringkali dipakai untuk menghasilkan efek tertentu, seperti membuat subjek tampak lebih rapuh, lemah, atau takut agar penonton merasakan belas kasihannya.
3. Close Up
Close-up merupakan metode fotografi yang mengkhususkan diri dalam memfokuskan bidikan pada sebagian kecil objek, seperti contohnya hanya wajah saja. Sudut pandang tersebut sangat baik digunakan untuk merekam ekspresi atau bahkan detil-detil yang lebih lembut dan sering luput dari perhatian.
Teknik close up begitu berpengaruh dalam mengkomunikasikan perasaan dengan baik.
foto
Karena keakrabannya, tampilan mendekat ini menghasilkan sensasi keromantisan, seperti penonton benar-benar berada di dekat objeknya.
Di samping pemotretan dengan angle dekat, juga terdapat teknik ekstreme close-up yang semakin memfokuskan pada detil subjek. Dalam pengambilannya, tampilan objek umumnya tampak sangat diperbesar dan mencerminkan aspek rinci yang kerap luput dari pandangan kasat mata.
4. Long Shot
Juga disebut sebagai sudut lebar atau wide angle, long shot menunjukkan pemandangan luas dalam sebuah bingkai tunggal. Teknik ini menggambarkan seluruh tubuh subjek mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki, umumnya berada dalam setting area yang cukup besar. Hal tersebut memberi kesempatan bagi penonton untuk tidak hanya melihat subjek tetapi juga elemen-elemen sekitarnya dan suasana tempat itu secara utuh.
Metode ini pun kerap diterapkan guna mengenalkan tempat atau kondisi tertentu. Sebagai contoh, melalui gambar panorama alam atau pemandangan perkotaan yang mencakup bangunan-bangunan, keadaan jalanan, serta elemen-elemen lain terkait yang terekam dalam bidikan kameranya.
5. Medium Shot
Angle medium shot pada dasarnya mengambil gambar subjek mulai dari bagian pinggang hingga kepala. Ini merupakan salah satu posisi fotografi yang paling sering digunakan sebab mampu menunjukkan banyak detil namun tidak terlalu mendekat.
Foto ini tidak menampilkan terlalu banyak detil namun menggambarkan latar belakang sekitar subjek secara singkat. Meskipun sudut pandangnya lebih dekat daripada long shot, penonton masih dapat menyadari perasaan serta gerakan yang ditunjukkan subjek tersebut.
Aerial shot, yang juga dikenal sebagai bird’s eye view, mirip dengan sudut pandang high angle tetapi jauh lebih intensif. Pada teknik aerial shot, gambar dihasilkan dari posisi tepat di atas, seakan-akan kamera terletak di awan sementara memandangi ke arah bawah.
Sudut pandang ini menawarkan gambaran komprehensif tentang suatu tempat atau keadaan spesifik, biasanya dipergunakan untuk menggambarkan luasnya wilayah, kerumunan orang, ataupun susunan ruangan.
Gambar dari udara dapat memperlihatkan perspektif yang kurang terdengar biasa dalam rutinitas harian kita. Seiring dengan kemajuan teknologi drone, cara pengambilan gambar ini semakin mudah didapatkan dan seringkali dipergunakan.
7. Frog’s Eye View
Perspektif mata kodok merupakan versi ekstrim dari sudut bidik rendah. Dalam teknik ini, kamera diatur pada posisi yang jauh lebih rendah daripada sudut bidik rendah biasa, seperti diketuk oleh perspektif sebuah katak.
Kamera umumnya disimpan pada posisi yang sangat rendah hampir menyentuh tanah lalu ditujukan ke arah langit, membuat objek nampak begitu gagah dan berkuasa. Pandangan semacam itu mungkin menciptakan efek drama, pesona, atau bahkan rasa takut bergantung kepada penempatan si subjek dalam frame tersebut.
Pada fotografi alam, metode ini kerap diterapkan untuk mengabadikan pohon-pohon, gedung bertingkat, ataupun satwa liar dari posisi di bawah secara gaya yang menarik dan kreatif.
8. Eye Level
Eye level merupakan sudut fotografi yang berada pada ketinggian mata objek. Hal ini menjadi sudut paling standar dan sering digunakan karena menggambarkan bagaimana kita memandangi dunia dalam kehidupan sehari-hari. Sudut tersebut menimbulkan kesan bahwa pemirsa tengah menyaksikan secara langsung kepada subjeknya.
Melalui sudut pandang tersebut, tak ada rasa dominasi maupun kekurangan; subjek dan pemirsa tampak seperti berada pada level yang sama. Di samping itu, dalam bidang fotografi gerakan, metode ini kerap diterapkan di scene dialog lantaran terkesan natural serta menyenangkan untuk ditonton oleh audiens.
9. Dutch Angle
Dutch angle merupakan metode fotografi di mana posisi kamera digeser ke arah salah satu sisinya. Pandangan yang dihasilkan dari sudut ini pun dikenal sebagai tilt atau canted angle. Ini mengakibatkan efek tampilan yang terdistorsi dan bisa memberikan perasaan ketidakstabilan atau bahkan rasa aneh pada pemirsa.
Teori ini kerap diterapkan untuk melukiskan rasa bingung, stres mental, ataupun situasi yang tak biasa. Sudut Belanda bisa menambah intensitas perasaan maupun atmosfer yang diincar pada gambar tersebut.
10. Tracking Shot
Teknik tracking shot melibatkan gerakan kamera yang sejalan dengan objek yang berpindah posisi, apakah itu mendekati, menjauh, lateral, ataupun rotasi. Penggunaannya dapat dilakukan menggunakan rel kamera, gimbal, hingga cara handheld untuk memberikan efek visual yang lebih energetik. Fokus dari pengaplikasian metode ini adalah agar tercipta penyorotan kontinu dan lancar atas aktivitas si subjek.
Metode ini amat baik digunakan untuk merekam suatu peristiwa atau gerakan dalam satu bingkai foto. Sebagai contoh, bisa jadi seorang atlet lari yang lagi bertarung melawan kecepatan mereka sendiri ataupun mobil yang menerjang di jalanan dengan kencang. Di sini, penting sekali mengontrol fokus, pencahayaan, dan lain-lain.
shutter speed
harus dilakukan secara cermat.
11. Sudut Pandang (Sudut Pandang)
Sudut foto POV merupakan posisi pengambilan gambar di mana objek terpampang seperti yang diamati oleh tokoh atau subjek dalam cerita. Dalam hal ini, kamera bertindak layaknya sepasang mata subjek itu sendiri, sehingga pemirsa dapat menilik alam semesta dari sudut pandangan karakter tersebut.
Teknik ini sangat efektif dalam membentuk ikatan emosional di antara karakter dan pemirsa dengan menampilkan pengalaman yang bersifat pribadi dan subyektif. Di luar fotografi, cara mengambil gambar ini seringkali dipakai dalam industri film serta permainan video guna mewujudkan atmosfer tegang dan memberikan sensasi bahwa pemirsa sedang terlibat langsung dalam narasinya.
Berikut berbagai jenis angle fotografi di bidang pemotretan. Tiap posisi pengambilan gambar menampilkan ciri-cirinya sendiri serta memberikan impresi unik yang dapat merubah foto sederhana menjadi sebuah narasi visual.
Dengan menguasai serta menyelidiki beragam sudut ini, seorang fotografer, entah itu pemula atau sudah ahli, bisa memperbaiki mutu foto yang dihasilkannya. Di penghujung hari, penentuan sudut tidak sekadar hal teknikal, tetapi juga menjadi elemen dalam seni menceritakan melalui bidikan kamera.